Selasa, 16 Februari 2010

LEA-002 Pemimpin Yang Berkharisma

LEA-002 PEMIMPIN BERKHARISMA----Home-----Artikel

'Bagaimana kita memiliki kharisma? Dengan lebih memperhatikan untuk membuat orang lain merasa nyaman akan dirinya sendiri daripada membuat mereka lebih nyaman bagi dirimu.' ~ Dan Reiland
'Tidak ada dayatarik pribadi yang sebesar dayatarik seseorang yang penuh sukacita' ~Henry Van Dyke
'Kharisma itu suatu percikan yang tidak bisa dibeli. Itu merupakan enersi tidaktampak dengan dampak yang kelihatan' ~ Marianne Williamson
William Gladstone dan Benjamin Disraeli adalah dua 'musuh-besar' dalam politik di abad-19. Pertentangan mereka untuk menguasai Kerajaan Inggris ditandai dengan tajam bukan hanya di gelanggang umum, tetapi sampai ke kehidupan pribadi masing-masing. Dengan kepiawiannya mereka bersaing secara ambisius, perkasa, dan cerdas untuk mengungguli lawannya.
Meskipun masing-masing memberikan kesan luar-biasa di seluruh Inggris, ada kwalitas berbeda dari mereka dalam mendekati orang. Perbedaan itu bisa diilustrasikan dengan jelas oleh seorang wanita muda yang telah makan malam bersama kedua orang itu secara terpisah, di dua malam berturut-turut. Ketika wanita itu ditanya tentang kesannya terhadap kedua negarawan tersebut, dia mengatakan, 'Setelah selesai makan malam bersama Bapak Gladstone, saya menganggap dia itu orang yang paling cerdas di negari ini. Tetapi setelah selesai makan malam bersama Bapak Disraeli, saya menganggap saya wanita yang paling cerdas di negeri ini.'
Apa yang membedakan Disraeli dari Gladstone adalah 'kharisma'. Disraeli memiliki dayatarik pribadi yang tidak dimiliki oleh saingannya. Kepribadian inilah yang mampu menarik teman-temannya dan mampu menciptakan kesan-kesan yang menguntungkan di antara mereka. Di sepanjang karirnya, kharisma Disraeli-lah yang memberikan keunggulan terhadap Gladstone.

Pemahaman tentang Kharisma
Dari semua atribut kepemimpinan yang ada, kharisma itu sesuatu yang sedikit dipahami. Sepintas, kharisma sepertinya merupakan enersi atau dayatarik yang tidak kelihatan. Kehadirannya memang tidak bisa dipungkiri, tetapi sulit untuk menyentuh sumbernya. Beberapa orang salah mengerti dengan menganggap kharisma itu sesuatu yang dibawa sejak lahir - yang sudah melekat di pribadi-pribadi tertentu, dan tidak dijumpai di pribadi yang lain.
Tetapi saya percaya kharisma itu bisa dijelaskan dan bisa dipelajari. Saya juga percaya kharisma itu bisa membantu memperbesar pengaruh seorang pemimpin. Dalam pelajaran ini saya akan menunjukkan dan mengajarkan bagaimana meningkatkan kharisma Anda sebagai seorang pemimpin.

Kwalitas Pemimpin Berkharisma
Kharisma itu didefinisikan sebagai, 'Kemampuan untuk membangkitkan antusias, minat, atau kehangatan orang lain dengan memakai dayatarik atau pengaruh pribadi. Para pemimpin yang memiliki kemampuan khusus ini membagikan empat hal umum berkenaan dengan kharisma:
1). Mereka menyintai kehidupan
Para pemimpin yang berhasil mempunyai pengikut adalah mereka yang menghargai akan kehidupan. Mereka adalah orang-orang yang suka merayakan, bukan yang suka bersungut-sungut. Mereka ditandai sebagai orang-orang yang bersukacita dan hangat. Mereka orang-orang yang penuh semangat dan punya daya-pancar yang menular kepada orang lain.
Kekuatan kharisma itu bisa diilustrasikan dengan satu kata 'tersenyum', dan bukan kata-kata lain. Jika seseorang melihat suatu senyum, mereka akan membalasnya dengan senyum pula. Jika engkau tidak percaya, coba saja. Tersenyumlah kepada kasir, pelayan, rekan-sekerja, dll. maka dengan segera engkau akan memperoleh senyum balasan. Kita mencoba berupaya sekuat tenaga menarik perhatian mereka yang ada di sekitar kita. Para pemimpin yang menyintai hidup punya kharisma karena mereka mengisi ruangannya dengan enersi positif.
2). Mereka menghargai potensi orang lain
Untuk menjadi seorang pemimpin yang menarik, harapkan apa yang terbaik dari orang lain. Saya menggambarkan ini dengan 'memberi nilai 10 kepada setiap orang'. Para pemimpin tidak melihat orang sebagai apa adanya mereka tetapi seperti apa yang bisa mereka capai. Dari sudut pandang yang menguntungkan ini, mereka membantu orang lain untuk membangun jembatan dari keadaannya yang sekarang ke masadepan yang diharapkan.
Benjamin Disraeli memahami dan mempraktekkan konsep ini, dan itu merupakan salah-satu rahasia kharismanya. Dia pernah mengatakan, 'Hal terbaik yang bisa engkau lakukan bagi orang lain ialah bukan membagikan kekayaanmu, tetapi menyingkapkan kepadanya apa yang mereka miliki.' Jika engkau menginvestasikan kepada orang lain dan mengangkat mereka ke potensinya, mereka akan menghormatimu karena itu.
3). Mereka pemberi harapan
Setiap orang itu di dalam dirinya mempunyai kerinduan untuk memperbaiki masa depan dan keberuntungannya. Para pemimpin berkharisma mampu menghubungkannya dengan menggambarkan masa depan yang lebih cerah. Bagi mereka, masa depan itu penuh dengan kesempatan yang luarbiasa dan impian-impian yang tidak terbayangkan.
Napoleon Bonaparte pernah berkata, 'Para pemimpin itu menjual harapan.' Mereka menyuntikkan optimisme ke budaya yang ada di sekitarnya, dan mereka memacu moralitas. Sementara tetap memperhatikan realitas yang ada, mereka tidak menyerah kepada situasi dan kondisi yang ada.
4). Mereka saling berbagi
Para pemimpin yang berkharisma memberi nilai tambah kepada orang lain dengan membagikan hikmat, sumberdaya, dan bahkan kesempatan-kesempatan khusus. Mereka merangkul kuasa-keterlibatan, mengundang orang lain bergabung dengan untuk mempelajari pengalaman, ber'brainstorming', atau sekedar minum kopi bersama. Para pemimpin merangkul semangat dan nilai-nilai kebersamaan. Jadi, para pemimpin berkharsima itu bukan kesepian di puncak.
Bila kita berbicara tentang kharisma, landasannya ialah kebersamaan. Bagi para pemimpin, kepuasan terbesar mereka temukan dengan melayani. Mereka menemukan kenikmatan terbesar saat merayaan kesuksesan orang-orang yang ada di sekitarnya, dan kemenangan yang paling mereka nikmati ialah kemenangan team.

Kesimpulan
Sebagai penutup, kharisma itu punya substansi. Itu bukan enersi memanipulasi atau karunia magis yang diberikan kepada orang-orang tertentu saja, tetapi merupakan pencampuran nilai-nilai mutu yang dipelajari.
Lebih jauh, kharisma itu merupakan pengaruh kepemimpinan seorang pemimpin. Tanpa ini para pemimpin akan mengalami masalah dalam menginspirasikan dan menggairahkan teamnya. Dengan kharisma ini para pemimpin bisa menarik keluar apa yang terbaik yang dimiliki oleh anggota teamnya, dengan memberikan apa yang terbaik yang mereka punya, dan memperoleh keberhasilan terbesarnya.
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari Charismatic Leadership oleh John C. Maxwell

Tidak ada komentar:

Posting Komentar