Selasa, 16 Februari 2010

CH-004 Gereja Salah Fokus!

CH-004 GEREJA YANG SALAH FOKUS!----Home-----Artikel

Pandang Hanya ke Dia yang Berharga
Pada saat melintasi tikungan para pembalap mobil diajar untuk tidak berfokus pada dinding pembatas. Mereka harus fokus di jalur terbuka yang ada di depannya dan dan berfokus pada taktik dan strategi yang telah dipelajari untuk bisa memenangkan perlombaan. Jika mereka fokus ke pembatas, seringkali justru akan menabraknya. Umat Allah itu seringkali ada di dinding-dinding pembatas dan senantiasa menabraknya sehingga tidak bisa melejit di jalur dan di langkah-langkah yang Dia telah tetapkan bagi kita. Kita harus senantiasa memandang kepada-Nya, yang memang layak untuk kita lakukan.
Salah satu tugas yang Tuhan berikan kepada kami di Visionary Advancement Strategies ialah membangun jembatan bagi mereka dan organisasi-organisasi untuk menggenapkan Doa Tuhan Yesus di Yohanes 17 agar menjadi satu seperti Dia dn Bapa adalah satu. Saya dilahirkan sebagai seorang penyusun strategi, dan seorang pencari kebenaran dan realita. Saya mulai bertanya kepada Tuhan mengapa umat-Nya menjauh untuk tidak mau merealisasikan kehendak-Nya untuk bersatu? Salah satu tantangan terbesar kesatuan umat Allah ialah karena mereka hidup dengan fokus yang salah.
Musuh suka melemparkan kita dari jalur yang harus dilewati dengan cara mengubah dan mengencerkan atau mengaburkan fokus kita. Taktik utama setan ialah menyimpangkan sebanyak mungkin kebenaran dalam hidup umat percaya. Setan tahu umat percaya yang bertumbuh tidak akan jatuh dalam kebohongan yang jelas-jelas dari neraka. Oleh karena itu dia mencoba mencampur kebenaran dengan sedikit racun yang cukup untuk melempar kita dari jalur kebenaran. Berapa banyak arsenik yang diperlukan untuk membunuh orang? Sedikit sekali. Dan Iblis tahu seberapa sedikit racun yang diperlukan menipu kita. Bahkan hampir semua agama non-Kristen itu penuh dengan kebenaran yang kita jumpai di Alkitab tetapi dengan menghilangkan satu-satunya pemberi Hidup, Yesus Krstus.
Jika Setan tidak dapat menyingkirkan keselamatan dari roh kita yang sudah ditebus, dia pasti akan melakukan hal terbaik kedua: menyingkirkan pelayanan kita kepada Tuhan, dan kepada sesama. Setan akan melakukan segala upaya untuk membuat kita tidak menggenapkan tujuan kita, dan kehidupan yang dipimpin oleh Roh dalam Kristus. Setiap hari Firman Allah harus membangkitkan dan memperbaharui pikiran kita. Yesus memenuhi kita dengan fondasi Kebenaran dalam Firman-Nya. Seringkali dihalangi untuk merangkul dan melakukan kebenaran-Nya dalam hidup kita. Matius 22:36-40 menuliskan, "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"Jawab Yesus kepadanya: 'Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.'
Ini merupakan realita dan standar yang kita harus hidupi, mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Dengan selalu mengingat realita ini, mari kita coba memperhatikan langkah-langkah salah fokus dalam pemikiran agamawi kita. Ingat bahwa banyak di antaranya yang berisikan kebenaran, tetapi jika ini menjauhkan kita dari Dia, atau dari sesama, kita perlu bertanya kepada Bapa mengapa itu terjadi. Sewaktu membaca salah-fokus di bawah ini, harap diingat saya sedang membicarakaan yang ekstrim -- berfokus pada hal-hal yang bisa menelan kita karena membuat pandangan kita tidak lagi berfokus kepada Dia dan Kerajaan-Nya.
Berfokus pada Roh Kegelapan
Ada beberapa anggota tubuh Kristus yang sepertinya sedang memboros-boroskan banyak enersi karena hanya berfokus untuk roh-roh jahat dan peperangan rohani serta penglihatan-penglihatan ekstrim yang mereka lihat. Yesus tidak pernah menjadikan musuh sebagai fokus. Dia tahu otoritas-Nya. Dia akan melayani kejahatan di tempat yang tinggi hanya jika dianggap perlu; dan itu dilakukan dengan cepat, lugas, dan tuntas. Menghabiskan waktu hanya untuk mengejar musuh bukanlah fokus kita, sebab untuk ini perlu disediakan waktu persiapan untuk doa dan puasa. Lawan iblis dengan fokus pada 'Kekasih jiwamu' maka iblis akan lari. Jika ada tantangan, selesaikan dalam nama Yesus, dan terus bergerak maju.
Berfokus pada Diri-Sendiri
Yesus begitu terpaku pada pekerjaan Bapa. Tidak ada kepentingan diri-sendiri yang terlibat di dalamnya. Dia tidak punya waktu untuk diri-sendiri sehingga bisa memberi hidup sepenuhnya untuk menggenapkan tujuan Bapa-Nya. Kita juga dipanggil hidup di dunia untuk memberikan persembahan hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Bapa. Kita dipanggil untuk mati bagi diri sendiri, sehingga hidup yang kita hidupi memunculkan kehidupan Kristus bagi dunia. Dia harus bertambah dan kita harus berkurang sewaktu membangun Kerajaan-Nya. Ini sesuatu yang besar. Jika dengan anugerah Tuhan kita hidup di dalam Dia, dan tidak dalam 'diri-sendiri', tidak akan ada lagi yang mampu mengikat kita. Teruslah mengosongkan diri-sendiri di jalan-Nya, dan lihat apa yang Dia akan lakukan melalui.
Fokus pada Pengalaman
Kita semua menginginkan Sorga terbuka, mimpi-mimpi, dan pengalaman-pengalaman yang menyenangkan, dan yang aduhai bersama Roh Kudus. Ini semua baik untuk diinginkan, tetapi jangan sampai menjadi fokus kita. Ini merupakan hasil-tambahan terhadap kasih, ketaatan, dan keintiman kita dengan Bapa. Benar, sebuah pengalaman itu bisa mengubah kehidupan atau mengubah arah hidup seseorang, tetapi biarkan Yesus sendiri yang memberi pengalaman khusus sewaktu kita menyembah-Nya. Banyak orang suka mencari-car pengalaman penegak bulu-roma, baik di gereja maupun di seminar-seminar. Saya tidak berkeberatan dengan hal-hal yang bisa menegakkan-bulu-roma, tetapi jika hal itu tidak mengubah saya menjadi selaras dengan kehendak Bapa, maka 'tidak-usah-lah!' Saya rindu juga punya karunia-karunia dan tingkat-tingkat kemuliaan yang lebih besar oleh Roh-Nya, tetapi ini Dialah yang sesungguhnya saya cari, bukan pengalaman. Kita punya begitu banyak orang yang mencari pengalaman, dan bukannya perbuatan yang bisa memberi dampak pada penuaian. Kita semua perlu untuk ditransformasi, dan ini datangnya dari pewahyuan Bapa sewaktu kita mencari Dia, dan hanya Dia saja. Sebagai duta-duta yang telah ditransformasi di Kerajaan-Nya, 'yang kecil' dari dunia akan menjadi fokus yang lahir melalui pewahyuan dari Dia.
Fokus kepada Mamon dan Materi
Jika kita bagian dari gereja barat, kita semua telah tertangkap oleh hal ini, dalam bentuk yang berbeda-beda. Sedihnya, hal ini juga terjadi pula di bagian-bagian dunia ketiga, akibat pengaruh dari barat. Kita semua melihat di seluruh gereja dari barat, termasuk yang meng-klaim-nya, dalam usaha untuk meraih dan berfokus pada keuntungan uang dan materi. Ini fokus yang membuat luka dan menyedihkan hati Allah. Prinsip tabur-tuai Allah itu suatu kebenaran, tetapi tidak boleh digunakan untuk memanipulasi mengapa orang harus memberi. Kotbah persembahan di beberapa gereja banyak kali pakai dengan tujuan untuk memasukkan uang lebih banyak lagi. Umat perlu diajar kebenaran. Allah ingin umat yang karena taat akan firman dengan sukacita memberi tanpa memasalahkan imbalan.
Memberi itu kudus. Memberi dengan pamrih untuk mendapat kembali itu tidak kudus, dan tidak menyenangkan Tuhan. Saya berterimakasih kepada Tuhan akan Firman-Nya dan akan kotbah iman, tetapi jika itu menjadikan kita salah fokus, kita harus kembali ke Salib dan kehendak Bapa. Kelimpahan tidak seharusnya menjadi tujuan, tetapi sebagai hasil-samping kerja keras dan gayahidup yang taat. Jika uang menjadi fokus, itu hampir sama dengan memperhambaan diri kepadanya, dan kata Yesus mengatakan merupakan akar dari segala kejahatan. Kita perlu menjauhkan diri dari jebakan berfokus ke mamon dan materi. Bapa kita tahu apa yang kita butuhkan untuk menggenapkan apa yang Dia telah tugaskan bagi kita. Sebagian umat akan diberi tugas untuk mengelola milyaran, sedang yang lain ribuan, dan yang lain lagi ratusan.
Berfokus pada Mendengar dari Orang
Saya bersyukur ada profetis. Kita adalah orang-orang profetis saat Dia ada dalam kita. Dia ingin berbicara kepada dan melalui kita. Sebagai pemimpin, kita harus melatih orang lain untuk bisa mendengarkan suara Tuhan bagi diri sendiri. Kita bisa temui banyak orang yang secara terus-menerus mencari dan mengejar firman Tuhan melalui orang lain. Mereka adalah orang-orang yang tidak berusaha mendengar Tuhan bagi diri sendiri, bahkan tidak bertanggung-jawab untuk mengambil keputusan bagi diri sendiri. Seorang nabi yang terbaik sekalipun hanya bisa mendengar sebagian saja. Kita bisa menemui orang-orang yang begitu mendengar dari orang lain segera mengepak kopornya dan pindah. Mereka tidak mencari Tuhan untuk mengkonfirmasi firman yang diperoleh dari orang lain. Sepertinya mereka telah diajar untuk bergantung kepada apa yang Tuhan katakan melalui orang lain. Mereka mengejar para nabi untuk tahu apa yang Tuhan inginkan bagi hidupnya. Mereka tetap tidak mau mencari Tuhan untuk bisa mendengar langsung dari-Nya. Kita memang saling membutuhkan dan perlu saling berbagi kehidupan tetapi tujuan utamanya ialah agar Tuhan mengarahkan langkah-langkah kita.
Mazmur 37:23 mengatakan, 'TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;' Tuhan senang saat kita dibimbing oleh Dia. Dia akan memakai orang-orang lain juga untuk memberikan pewahyuan, tetapi yang diutamakan kita harus mencari wajah-Nya dan arahan-Nya bagi diri sendiri.
Berfokus pada Akhir Jaman
Apa ada artinya jika hari akhir datang dan kita masih hidup seperti di hari-hari sebelumnya? Ada ribuan pengajar yang tidak sepakat dengan akhir jaman: kapan dan bagaimana akan terjadi. Kita harus mengejar kebenaran, tetapi kebenaran itu harus dipakai untuk membuat perbedaan dalam hidup kita, dan hidup mereka-mereka yang kita layani. Kita bisa terjebak dengan mencari-cari kapan dan dimana gempa bumi atau tsunami berikut akan terjadi, atau berapa tahun lagi Dia akan datang. Dia ada di sini saat ini dalam semua kemuliaan yang kita butuhkan. Jadi kita harus berfokus pada penuaian. Yesus melakukan hal yang sama! Pasti akan terjadi gempa bumi dan tsunami lagi yang lain. Dan Tuhan tahu kapan dan dimana itu terjadi. Yang penting kita harus memberitahu orang lain agar mulai sekarang mereka harus hidup dalam kesiapan dan ketaatan, karena setiap saat apapun bisa terjadi dalam hidup mereka.
Berfokus pada Perbedaan Orang Lain
Umat percaya punya sekitar 30 ribu denominasi. Secara pandangan dunia keadaan ini sepertinya menjauh dari kesatuan. Seandainya Tuhan mengaburkan garis-garis pemisah yang ada kita akan mulai bisa memandang dengan lebih meluas dan inklusif. Jika kita menjadi eksklusif, berawas-awaslah! Jangan berpikir kita sendiri saja yang punya penafsiran yang benar, tatanan yang benar, pemahaman Kerajaan yang benar. Jika kita berpandangan seperti itu berarti mereka semua salah. Kita harus mau dan bisa mencari keindahan dari yang lain, dan juga dari organisasi yang lain, dan bersyukur kepada Yesus Kristus, fondasi semua iman kita. Kita doakan akan kebutaan yang mungkin ada di mereka, seperti mereka juga mendoakan untuk kebutaan yang pastinya ada di kita. Kita datang bersama dalam nama Yesus, dan mulai bekerja bersama-sama, dengan memahami adanya perbedaan karunia yang ada di masing-masing. Saya senang dengan adanya perbedaan yang ada di umat Allah meskipun kita tidak boleh mengkompromikan kebenaran.
Kita perlu berhenti menghakimi mereka-mereka yang melakukan sesuau yang berbeda dengan kita. Banyak aliran-aliran sungai yang menyatu dengan Sungai Allah, dan Tuhan mengasihi semuanya. Dia menginginkan masing-masing kita untuk terus bertumbuh dalam pewahyuan akan Dia dan jalan-jalan-Nya.
Berfokus pada yang Negatif
Ada banyak hal yang tidak dipahami ada di sekitar kita: peperangan, berita perang, sakit-penyakit, bencana-bencana, dan kematian. Itu semua bagian dari dunia yang jatuh sejak dari awalnya. Kita dipanggil untuk memulihkan dunia kembali ke Bapa. Jika kita berfokus pada kematian yang ada di sekitar dan rasa takut yang mendatangi tidak kita singkirkan, akan membuat kitai tidak mampu bergerak sehingga tidak efektif.
Filipi 4:13 menyatakan, 'Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.' Kita tidak memerlukan sesuatu lebih dari apa yang sudah Dia berikan kepada kita. Kita harus puas dan berfokus pada semua kemungkinan karena Allah ada di dalam dan melalui kita.
Berfokus pada Tindakan
Kita adalah makhluk-hidup ('human being') bukan makhluk-bertindak ('human doing'). Kita harus ada di dalam Dia, dan di dalam Dia kita bertindak. Kita bisa melakukan perbuatan yang hyper-agamawi atau yang sekedarnya untuk bisa menyenangkan Dia. Kita pikir dengan lebih banyak melakukan sesuatu akan lebih disayang. Salah! Kebenarannya ialah, semakin kita mengasihi Dia dan semakin mencari Dia, kita akan semakin mampu mendengar apa yang Dia ingin untuk kita lakukan dalamm ketaatan. Kita harus menujukan mata kepada-Nya. Hanya bersaat teduh dalam Firman-Nya atau berendam dalam kemuliaan-Nya saja kita bisa mendengar apa rencana yang Dia telah tetapkan bagi kita. Kita boleh mengisi hidup dengan kecepatan bertindak dan hal-hal yang berisik, yang kita lakukan berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun tetapi ada di jalan yang Dia tidak pernah tetapkan bagi kita.
Berfokus pada Program, Kotbah, dan Hal-hal Penting
Begitu banyak orang yang menggantungkan diri dan bersandar pada program atau pengkhotbah untuk bisa membawa pada apa yang mereka inginkan dalam Kristus. Program dan kotbah memang bisa memfasilitasi apa yang Tuhan inginkan untuk mereka lakukan, tetapi ada dari mereka yang begitu terlalu menyandarkan diri pada program-program dan kotbah ini, tetapi mereka tidak pernah melakukan apa yang orang harapkan dari mereka. Mereka berpindah dari gereja satu ke gereja lain mencari program-program yang benar, gembala yang benar, atau penyembahan yang benar menurut mereka. Banyak dari mereka yang kecewa saat gembala atau pemimpin penyembahannya pindah, atau ada perubahan program. Mereka perlu diajar untuk mencari Yesus, mendengarkan Allah, dan taat akan apa yang Dia inginkan, tanpa terlalu berfokus pada kotab-kotbah maupun program-program yang ada.
Berfokus pada hal-hal yang bukan 'Sekarang'
Hari ini, atau sekaranglah, yang harus menjadi perhatian kita. Jika kita hidup di hari kemarin, dan membawa-bawa apa yang luar biasa kemarin, atau bencana-bencana kemarin, kita akan gagal untuk hidup hari ini, dalam 'ketepatan waktu' dengan Roh Allah. Tetapi sebaliknya, dengan melihat apa yang jauh di masa depan saat 'sesuatu' akan terjadi, dengan 'haruss begini dan begitu', bisa juga menjadi persoalan jika hal tersebut menyita kita, dan tidak menjadikan kita bisa hidup pada hari ini dengan sepenuh-penuhnya.
Filipi 3:12-14 menyatakan, 'Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.'

Gereja Yang Berfokus pada Kebenaran
Begitu umat Allah mau mati dengan terus hidup dipimpin oleh Roh, kita akan melihat buah Roh yang dihasilkan. Kita akan melihat hasil yang besar dalam komunikasi kita dengan Dia dan sesama. Manifestasi kemuliaan Allah dalam kehidupan kita akan membebaskan kita. Tanda heran dan mujizat akan menjadi hasil sampingan ketaatan dan kehidupan yang intim dengan Roh Kudus. Kita tidak akan mengejar hal-hal yang telah lewat (Asuza Street, misalnya), tetapi mulai menghasilkan sesuatu yang sekarang karena Dia. Museum-museum dan agamawi Kekristenan kita yang tidak berbuah akan ditransformasikan ke tindakan Kerajaan yang memberikan kemuliaan Bapa. Cari terlebih dahulu Sang Raja dan kebenaran-Nya maka semuanya akan diberikan kepadamu.
Jalani hidupmu dalam realita Allah, inisiatif Allah, dan penyediaan Allah. Sembah Dia, kasihi Dia, berbicaralah dengan Dia, dan yang terpenting, dengarkan Dia! Jangan mengkuatirkan akan apa yang bisa hilang, tinggallah di dalam Dia. Engkau akan dicukupkan semua kebutuhanmu, di dalam Dia. Biarlah Dia saja yang menawan mata dan hati kita, dan dengan dipimpin oleh Dia, kita akan memperoleh penuaian besar bagi Dia dan untuk kemuliaan kekal-Nya!
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari The Church of Wrongful Focus oleh Robert Ricciardelli
Visionary Advancement Strategies

Tidak ada komentar:

Posting Komentar