Rabu, 28 Juli 2010

Artikel

Publikasi Artikel Pemberdaya-Diri------Home
Artikel yang tercantum belum semuanya siap dalam format baca. Kalau Anda membutuhkan artikel yang belum siap, silahkan meng-sms kami untuk kami siapkan. Pilih artikel sesuai dengan panggilan dan destiny Anda. Kalau ada kesulitan, silahkan menghubungi kami.

APO-Apostolik---------------CD-Panggilan & Destiny-------CH-Gereja---------
CRO
-Chronicle------------- -EMP-Pemberdayaan-----------TE-Pengajaran
MSG-Pesan tahun-2010------MO-Gerakan -------------------PRO-Profetis
PC-Bimbingan Gembala------WC-Pengubah Dunia----------LEA-Kepemimpinan
SF-Fondasi Kokoh-----------GS-Masyarakat Besar
OL-Memenangkan Kehidupan
PW-Doa/Penyembahan/PeperanganRohani

Today a reader - tomorrow a leader - W. Fusselman
Anda yang memerlukan artikel, atau penjelasan lebih lanjut tentang isi artikel, silahkan menghubungi/memberitahu kami.

GEREJA YANG RELEVAN

Allah telah memberi mandat kepada gereja untuk menjangkau dunia dengan kuasa dan kasih-Nya. Oleh karena itu kita harus tetap relevan dalam menjangkau generasi yang sekarang ada.
Saya ingin membagikan sesuatu yang profetis, yang saya terima dari Tuhan. Agar tetap relevan ada dua hal rohani penting yang kita perlu bicarakan. Ini tidak ada kaitannya dengan bagaimana kelihatan dari luar dan sarana apa yang kita pakai untuk memberitakan Injil. Ini menyentuh nilai inti kita sebagai umat percaya. Satu hal yang harus kita perhatikan ialah saat ini Roh Kudus sedang menyelaraskan dan memfokuskan visi Gereja-Nya. Para pemimpin menyadari bahwa jika Gereja harus bertumbuh dengan sehat, visi kita tidak hanya harus bertumbuh ke dalam, tetapi juga bertumbuh ke luar.
.
Ganti Visi Kalian Yang Tidak Relevan
Gereja yang sehat dan kuat akan berfokus kepada jemaatnya. Gereja akan melakukan pemuridan, pengajaran, penyembuhan, pemulihan dan memperlengkapi umat Allah sebagaimana seharusnya, dengan sudah ada tujuan yang dituju. Maksud membangun Gereja yang kuat itu bukan hanya sekedar mengisi kursi-kursi di dalam gedung dan menjaga agar tetap penuh di setiap hari Minggunya. Tujuan pelayanan Tubuh Kristus itu agar Gereja bisa melangkah untuk menjangkau dunia. Jika kita kehilangan visi ke luar, Gereja akan tidak relevan lagi dengan dunia yang ada di sekitarnya.
Allah sedang menyelaraskan visi kita. Gereja-gereja sedang mengalami perubahan. Perubahan itu diawali dari visi – visi jemaat dan visi pemimpinnya. Tujuannya bukan sekedar mengisi gedung agar penuh. Tujuannya haruslah: Memberi dampak sebanyak mungkin orang-orang yang ada di dalam gedung gereja sehingga bisa menjadi Gereja yang tanpa tembok lagi dan mampu mentransformasikan masyarakat kita, komunitas kita, dan dunia dimana kita berada.
Kita dipanggil Allah untuk diutus. Tetapi tidak seorang pun akan diutus jika kita tidak membuka mata agar bisa melihat adanya kesempatan luar biasa yang ada di depan kita.
.
Memenuhi Kebutuhan Yang Sesungguhnya
Kita akan tetap relevan saat visi kita bergerak keluar. Untuk ini kita perlu bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan berikut: Apa di setiap kebaktian kita melihat ada orang-orang baru yang diundang oleh kawan-kawannya? Apa ada orang-orang yang menerima keselamatan setiap minggunya? Apa kita telah mengajar dengan tepat dan mendisiplinkan umat percaya baru ini? Apaka jemaat telah dimobilisasi untuk penginjilan dan membagikan iman mereka sebagai bagian gaya-hidup sehari-hari mereka?
Kondisi sekarang ini mudah membuat kita menenggelamkan-diri dalam kesibuka untuk kehidupan sendiri. Pelayanan itu memang tidak selalu mudah dan menyenangkan. Membagikan pesan dari hati Allah, atau menjangkau dan menyentuh kehidupan orang lain dengan kasih Allah, tidak akan selalu terjadi di saat kita sedang ada di hari baik. Akan ada saat dimana kita merasa sendirian dan kesepian. Atau saat ketika merasa tidak ingin berbicara dengan orang lain. Bisa saja di saat-saat seperti itulah Allah ingin memakai Anda untuk memperlebar Kerajaan-Nya di dalam kehidupan orang lain. Untuk relevan, kita harus tetap tinggal dalam keadaan tidak-memiliki-diri (selfless). Semakin kita menenggelamkan ke masalah sendiri, kita akan menjadi semakin kurang-relevan dan kurang-efektif.
Bahkan Yesus punya pengalaman seperti ini. Di Matius 14:10-16 Yesus diberitahu kalau saudara sepupunya, Yohanes Pembaptis, telah dipenggal kepalanya. Setelah mendengar itu Dia pergi ke tempat sepi untuk menyendiri. Tetapi orang banyak mengikuti-Nya. Mereka membutuhkan kesembuhan dan makanan. Yesus bisa saja memilih untuk tetap fokus pada kesedihan dan kebutuhan-Nya sendiri. Tetapi sebaliknya, Dia memindahkan fokus-Nya kepada orang-orang yang ada, yang Allah kirimkan untuk dijangkau. Yesus itu sangat relevan di jaman-Nya. Bukan hanya Dia menyembuhkan yang sakit, tetapi Dia juga memberi makan semua yang lapar. Untuk bisa relevan kita harus menjangkau kebutuhan yang sebenarnya dari mereka yang benar-benar membutuhkan.
.
Tetap Terhubung – Generasi Supra-alami
Untuk relevan, kita tidak bisa keluar dari kuasa Allah. Ada pergerakan besar di Gereja hari ini yang mencoba untuk menghalangi dan bahkan menyingkirkan kuasa Allah yang akan muncul di setiap pertemuan, dengan maksud agar kita tidak menyinggung siapa pun. Tetapi kenyataannya ialah kalau tanpa kuasa Allah siapa pun tidak akan bisa ditransformasikan atau dibawa memasuki tempat yang Allah telah tetapkan bagi mereka. Akan ada pergerakan luarbiasa di seluruh Gereja yang telah dipenuhi dengan pemberitaan dan pengajaran Firman Allah yang kuat, sekaligus yang memberi kebebasan kepada Roh Kudus. Tidak saja jemaat belajar Firman Allah, tetapi mereka berjumpa dan mengalami Allah dengan cara-cara yang supra-alami.
Keadaan yang menyedihkan adalah banyak Gereja yang telah menghambat kuasa Roh Kudus bergerak karena mereka takut ditinggalkan jemaatnya. Apa kita sudah begitu sempurna dan bermartabat sehingga menutup pintu bagi Roh Kudus? Hasilnya, segala hal kelihatan baik hanya di permukaan saja, tetapi di dalamnya, jemaat duduk di pertemuan gereja mingu demi minggu dengan tetap terbelenggu dosa selama bertahun-tahun karena tidak adanya pengurapan dan kuasa untuk mematahkan kuk tersebut.
Jika gereja harus relevan sehingga bisa membangun generasi yang supra-alami, kita harus merangkul semua kerinduan Roh Kudus yang ingin dilkerjakan bagi umat-Nya. Kita harus memberi ruang kepada Roh Kudus untuk bergerak dan melayani kebutuhan mendalam yang ada di kehidupan orang-orang. Generasi sekarang ini mempunyai cara-pikir (midset) yang supra-alami. Lihat saja film-film yang dibuat oleh Hollywood.
Jika kita tidak menemukan kebutuhan ini dengan memasuki aliran supra-alami Allah, kita bisa saja kehilangan satu generasi. Generasi yang lebih muda itu lapar akan hal-hal yang nyata (real). Mereka ingin pengalaman kuasa Allah dalam hidupnya. Ini hanya akan terjadi kalau kita memilih untuk mau tetap relevan, bukan hanya dalam presentasi dan gaya, tetapi dengan mencari keluar dalam visi kita terhadap dunia dan dengan tetap terhubung dengan Sumber kuasa.
Seperti Allah yang bebas bergerak dalam hadirat dan kuasa-Nya, kita akan tetap relevan dalam menjangkau generasi ini bagi Kristus.
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari
Align Your Vision and Stay Plugged In – Secrets to Remaining Relevant in a Changing World oleh Matt Soger

Senin, 05 Juli 2010

Artikel-Artikel

Publikasi Artikel Pemberdaya-Diri------Home
Artikel yang tercantum belum semuanya siap dalam format baca. Kalau Anda membutuhkan artikel yang belum siap, silahkan meng-sms kami untuk kami siapkan. Pilih artikel sesuai dengan panggilan dan destiny Anda. Kalau ada kesulitan, silahkan menghubungi kami.

APO-Apostolik---------------CD-Panggilan & Destiny-------CH-Gereja---------
CRO
-Chronicle------------- -EMP-Pemberdayaan-----------TE-Pengajaran
MSG-Pesan tahun-2010------MO-Gerakan -------------------PRO-Profetis
PC-Bimbingan Gembala------WC-Pengubah Dunia----------LEA-Kepemimpinan
SF-Fondasi Kokoh-----------GS-Masyarakat Besar
OL-Memenangkan Kehidupan
PW-Doa/Penyembahan/PeperanganRohani

Today a reader - tomorrow a leader - W. Fusselman
Anda yang memerlukan artikel, atau penjelasan lebih lanjut tentang isi artikel, silahkan menghubungi/memberitahu kami.

Siap Menghadapi Akhir Jaman (23)

SIAP – 23-----Home---Artikel
Mazmur 89:15 berkata, “Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Mu, kasih dan kesetiaan berjalan di depan-Mu.” (Ing: Kebenaran – righteousness - dan keadilan adalah tumpuan tahtaMu, kebaikan yang penuh kemurahan dan kebenaran – truth - berjalan di depanMu). Kebenaran adalah melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan. Keadilan juga ditegakkan dengan standarnya Tuhan. Tetapi kemurahan dan kebenaran berjalan di hadapan Tuhan karena tidak seorang pun benar dan adil di hadapanNya tanpa kemurahanNya. Setelah kemurahan, maka kebenaranNya pun mengikuti.
Kita belajar untuk mengerti kejadian-kejadian di sekitar dari sudut pandang (worldview) yang alkitabiah. Itu karena Firman Tuhan yang tertulis diberikan kepada kita agar kita bisa melihat Dia sebagaimana adanya dan melihat dunia dari sudut pandangNya. Hanya dengan demikian kita bisa menjadi wakil Tuhan yang benar – dan itulah yang merupakan panggilan dasar kita.
Jadi mengapa kita bertemu dengan orang-orang Kristen di seluruh spektrum politik dari yang ekstrim liberal sampai yang ekstrim konservatif jika kita memang membaca Alkitab yang sama? Pertama, dan yang paling menyedihkan, adalah engkau bisa mendapatkan terjemahan Alkitab yang paling sesuai dengan pandanganmu atau agendamu, jadi kita memang tidak membaca Alkitab yang sama. Sebenarnya, tidak banyak yang benar-benar membaca Alkitab untuk mengerti pandangan Tuhan dan menyelaraskannya dengan pandangan mereka. Kita telah belajar bahwa penelitian menunjukkan 65 persen orang Amerika menyatakan diri mereka telah lahir baru tetapi hanya 6 persen yang memiliki pandangan alkitabiah. Mengapa bisa demikian? Kalau kita adalah pengikut Kristus, maka kita adalah murid-muridNya dan seharusnya pengabdian utama kita dalam hidup adalah bisa melihat seperti Dia melihat, berpikir seperti Dia berpikir, dan mengerti dengan hatiNya. Tetapi seperti dikatakan oleh Spurgeon, dia bisa menemukan sepuluh orang yang siap mati untuk Alkitab untuk setiap orang yang mau membacanya. Kelihatannya hal yang sama terjadi saat ini.
Renungkan hal ini. Pada suatu ketika Jurnal utama dari aliran konservatif injili melakukan penelitian tentang artikel-artikel yang dimuat di dalamnya dan menemukan bahwa hanya 1 persen dari artikel-artikel tersebut memuat referensi pada Alkitab! Mereka ini adalah bagian dari tubuh Kristus yang dikenal dengan pengabdiannya terhadap Alkitab. Kejujuran dan keterbukaan mereka tentang hal di atas memang patut dihargai, tetapi kita harus kembali mendasarkan pandangan kita pada kebenaran alkitabiah yang sehat. Alkitab adalah Owner’s Manual dari Tuhan untuk manusia. Kalau kita ingin tahu bagaimana membereskan hal yang tidak benar dengan diri kita, maka kita harus kembali kepada Manual yang diberikan oleh Pembuat kita, yang tahu lebih baik dari siapapun bagaimana kita harus bekerja.
Membaca Alkitab merupakan hal dasar. Tapi ada yang lebih lagi kalau kita ingin berjalan di dalam kebenaranNya. Walaupun kita membaca Alkitab, kalau kita tidak membacanya bersama Roh Kudus, yaitu Roh Kebenaran, kita tidak bisa mengerti dengan benar. Tetapi Dia telah memberikan cara yang sangat sederhana sehingga kita bisa yakin bahwa itulah yang dimaksudkanNya. Membaca Alkitab untuk membuktikan agenda kita sendiri, pandangan kita sendiri, atau prasangka kita sendiri, bukanlah membaca dengan Roh Kebenaran. Dalam Yohanes 7:17-19 Yesus menunjukkan kunci dasar untuk mengerti kebenaran, apakah itu melalui pembacaan Alkitab atau yang lainnya: Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri. (Yohanes 7:17)
Untuk menangkap kebenaran dalam pengajaran, atau lainnya, dimulai dari suatu fondasi yaitu mau melakukan kehendakNya. Untuk itu, kita harus mau memegang kebenaranNya, tidak perduli apakah itu sesuai dengan agenda kita, pandangan kita saat ini, atau prasangka kita. Karena Firman juga berkata bahwa Tuhan menentang orang yang congkak tetapi mengasihani orang yang rendah hati (Yakobus 4:6), kita harus melakukan pendekatan dengan kerendahan hati, dan itu ditunjukkan melalui sikap mau diajar, bukan melihat dengan pandangan yang sudah kita ketahui.
Banyak orang Kristen mempunyai pandangan tentang hidup dan kejadian-kejadian hari ini yang tidak berasal dari Alkitab dan mereka percaya walaupun tidak selalu benar. Ada orang-orang yang memiliki pandangan lain dari pembacaan Alkitab, bahkan memakai ayat-ayat yang sama untuk membenarkan pandangan mereka. Kita semua telah melihat bahwa orang-orang yang memiliki agenda kuat akan selalu menginterpretasikan segala sesuatu dari apa yang mereka percayai. Bagaimana kita bisa tetap kuat dengan apa yang kita percaya tetapi tetap menjaga kerendahan hati atas apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita termasuk kebenaranNya? Kita diberi suatu ujian alkitabiah untuk hal ini dalam ayat berikutnya, yaitu Yohanes 7:18:
Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.
Kata Yunani yang diterjemahkan dengan “hormat” dalam ayat di atas juga bisa diterjemahkan dengan arti “dikenal, populer”. Ketika kita bicara untuk hormat atau popularitas sendiri, kita tidak bicara dengan Roh Kebenaran. Roh Kebenaran datang untuk membawa kita kepada Yesus, dan jika Dia membimbing kita, maka itupun akan menjadi motivasi kita – melihat Yesus ditinggikan.
Rasul Paulus menulis dalam 2 Korintus 11:3-4, “Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.” Semakin kita tinggal dalam kesederhanaan pengabdian kita pada Kristus dan tujuan-tujuanNya, terus memuliakan Dia, dan mau melakukan kehendakNya, tidak mencampuraduk dengan agenda politik, atau warna motivasi lain dengan apa yang kita kerjakan, maka kita akan tahu kebenaran itu dan berjalan di dalamnya.
Kita akan mempelajari masalah-masalah yang sulit tentang kejadian-kejadian hari ini. Jika kita tidak mempunyai fondasi kuat dalam kebenaran alkitabiah, kita akan berbelok dari kebenaran dan keadilan, yang merupakan fondasi dari apa yang dilakukan Tuhan. Kita harus membangun perspektif dan hidup kita pada apa yang dibangun oleh Tuhan, bukan manusia. Jika tidak, kita tidak akan bisa bertahan dari goncangan yang sedang terjadi. Dengan kegelapan yang semakin pekat dan kejahatan yang semakin besar, seperti yang dinubuatkan oleh Alkitab tentang hari-hari ini, kemuliaan Tuhan akan semakin besar atas umatNya seperti dituliskan dalam Yesaya 60 dan ayat-ayat lainnya. Fondasi kemuliaanNya adalah kasihNya. Bagaimana hal ini diterapkan? Teruslah membaca serial ini …
(disadur dengan bebas oleh Iskak Hutomo dari Prepared for the Times oleh Rick Joyner)

Jumat, 25 Juni 2010

Siap Menghadapi Akhir Jaman (22)

SIAP-22-----Home---Artikel
Sikap pasif umat Tuhan merupakan pintu besar yang terbuka untuk terjadinya tirani. Kalau kita adalah orang Kristen, kita memiliki mandat dari Tuhan untuk menjadi terang dan garam di mana pun Tuhan menempatkan kita. Amerika telah meluncur turun ke arah tirani selama beberapa dasawarsa, tetapi kecepatannya sekarang semakin besar. Namun keadaan ini masih bisa dihentikan bahkan dibalikkan jika umat Tuhan bangun dan mau terlibat dalam pembalikan arah destini yang ditetapkan Tuhan bagi bangsa ini. Jika umat Tuhan bangun dan terlibat, kita bukan saja mampu menghindari jurang yang semakin dekat dan berbahaya, tetapi masa depan kita akan menjadi yang terbaik bagi kita.
Ada banyak contoh dalam sejarah di mana bangsa-bangsa yang jatuh dalam kehancuran paling dalam mengalami kebangkitan lagi dan naik ke tingkat spiritual paling tinggi ketika kebangunan rohani dinyalakan. Gerakan-gerakan seperti “Tea Party Movement” membuktikan bahwa banyak orang sedang bangun dan mempunyai tekad cukup kuat untuk membalikkan bangsa ini kembali ke akarnya, kekuatannya, dan sumber hidupnya. Tetapi masih ada satu elemen yang kurang – kepemimpinan yang jelas dan punya kemampuan.
Kepemimpinan yang jahat atau tidak matang merupakan penghakiman Tuhan atas bangsa-bangsa yang jatuh dalam penyelewengan dan pesta pora berlebihan seperti dikatakan dalam Yesaya 5. Kepemimpinan yang baik, bijaksana, dan punya kemampuan merupakan berkat dari Tuhan. Kita harus berdoa bagi para pemimpin kita, seperti yang Tuhan perintahkan, dan kita perlu berdoa bagi kepemimpinan yang benar. Oleh karena itu kita harus melihat kejahatan dan ketidakmampuan banyak orang yang duduk dalam otoritas di seluruh dunia sebagai penghakiman. Prioritas pertama kita haruslah berbalik kepada Tuhan, bukan hanya mencari pemimpin yang baik. 2 Tawarikh 7:14 berkata, “dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” Kita lihat dalam ayat di atas bahwa pemulihan negeri dimulai dengan umat Tuhan yang: 1) merendahkan diri 2) berdoa 3) mencari wajah Tuhan, dan 4) berbalik dari jalan yang jahat. Mungkinkah yang terjadi sekarang ini adalah seperti kisah Yunus, yaitu badai itu datang ke atas kapal kita bukan karena orang fasik, melainkan karena nabi yang memberontak? Seperti orang-orang fasik yang harus membangunkan Yunus dan meyakinkan dia untuk berseru kepada Tuhannya, demikian juga banyak orang-orang yang belum percaya Tuhan melakukan hal yang sama hari ini. Solusi dari setiap masalah yang timbul sudah di luar kemampuan manusia, dan orang-orang ini mulai menangkapnya.
Sebagai suara profetik yang mewakili Tuhan bagi bangsa-bangsa dan berfungsi sebagai terang dan garam, kita mempunyai tanggungjawab untuk menyuarakan kesalahan yang telah dilakukan oleh para pemimpin dan rakyat. Kita juga harus selalu merendahkan diri, dan melihat diri sendiri, bertobat atas segala dosa yang telah kita lakukan terlebih dulu. Itu tidak berarti bahwa kita tidak boleh bersuara sampai kita sempurna terlebih dulu, karena jika demikian kita tidak akan pernah bersuara. Tetapi, ketika kita bersuara setelah merendahkan diri, kata-kata yang kita ucapkan tidak akan bernada pembenaran diri, melainkan suatu seruan yang diurapi, dari Tuhan untuk menyelamatkan mereka yang Dia kasihi, yaitu setiap orang. Karena itu kita dinasehati dalam 1 Petrus 4:17, “Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi.”
Ada banyak jenis penghakiman di dalam Alkitab – satu adalah kutuk, dan satu lagi adalah penghancuran, tetapi yang lainnya adalah pendisiplinan dari Tuhan. Ibrani 12 berkata bahwa Tuhan mendisiplin orang-orang yang dikasihiNya. Oleh karena itu penghakiman Tuhan yang membuat kita menderita itu merupakan pendisiplinan, yaitu agar kita berbalik dari jalan yang akan membawa kita pada kehancuran. Penghakiman ini harus dimulai dengan umatNya sendiri karena Dia tidak dapat menghakimi bangsa-bangsa jika umatNya sendiri melakukan hal yang sama.
Kita harus ingat bahwa cara untuk memulihkan negeri kita dimulai dengan umat Tuhan yang merendahkan diri. Deklarasi kita melawan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh para pemimpin kita atau rakyatnya tidak boleh keluar dalam bentuk kemarahan, melainkan seruan yang diwarnai oleh kerendahan hati. Kita harus selalu ingat bahwa, “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati” (Yakobus 4:6)
Satu-satunya cara keluar dari masalah yang kita hadapi adalah dengan anugerah Tuhan. Jadi kita harus terus menjaga agar selalu rendah hati. Itu tidak berarti bahwa kita menjadi lemah atau bersikap kompromis dalam deklarasi dan tantangan kita, tetapi kita berdiri teguh berseru kepada Tuhan, lebih dari kepada manusia. Hanya dengan demikian kita bisa berharap benar-benar berkemenangan seperti kata Yesus dalam Matius 12:28, “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.” Kalau kita mau mengusir setan keluar, kita harus tinggal di dalam Tuhan dan menyuarakan Roh Tuhan. Roh Tuhan selalu dikenali melalui buah-buah Roh yang meliputi, “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” (Galatia 5:22-23)
(disadur dengan bebas oleh Iskak Hutomo dari Prepared for the Times oleh Rick Joyner)

Rabu, 16 Juni 2010

Siap Menghadapi Akhir Jaman (20 & 21)

Bagian-20-----Home---Artikel
Dari nubuatan Alkitab kita tahu bahwa pada akhir jaman ini akan datang suatu masa penderitaan yang tidak pernah ada sebelumnya. Pada saat yang sama kita akan melihat bahwa bagi umat Tuhan masa ini merupakan masa di mana kemuliaan Tuhan turun atas mereka (Yesaya 60:1-5). Akibat yang tertulis dalam ayat 3-5 adalah bahwa bangsa-bangsa di dunia akan datang kepada umat Tuhan karena terang mereka. Terang itu menang! Dari ayat-ayat ini kita bisa menyimpulkan bahwa masa itu memang penuh dengan masalah, tetapi umat Tuhan akan menang. Seperti yang diajarkan bahwa Tuhan selalu membawa umatNya pada kemenangan, kita pun bisa berharap bahwa pada akhirnya umatNya akan berkemenangan (2 Korintus 2:14). Kita tidak boleh melupakan hal ini.
Goncangan yang sekarang datang ke atas dunia adalah untuk tujuan yang sama ketika penghakiman Tuhan turun atas Mesir – yaitu untuk memerdekakan umat Tuhan dan menghakimi allah-allah lain di dunia ini. Allah bukanlah sesuatu di mana engkau membungkuk memberi hormat, atau melakukan ritual untuk memenuhi tuntutannya, dan engkau meletakkan rasa percayamu kepda dia, bukan kepada Tuhan yang hidup. Semua ini akan digoncang sehingga tinggal tetapm apa yang tidak bisa tergoncang, yaitu kerajaan Tuhan, akan dinyatakan sebagai satu-satunya hal yang bisa dipercaya.
Kita tahu bahwa mengerti ekonomi sangat penting pada akhir jaman ini karena “tanda binatang” itu adalah tanda ekonomi, yang menentukan apakah kita bisa “membeli, menjual, atau berdagang” dalam sistem dunia. Mempunyai tanda binatang bukanlah dosa tetapi itu merupakan tanda adanya dosa, yaitu dosa menyembah binatang itu. Kita harus mengerti binatang ini, dan kita harus membangun hidup kita pada ekonomi lain – yaitu ekonomi kerajaan Tuhan yang akan datang.
Seperti pernah kita bicarakan, tidak ada peta yang berguna kecuali kita tahu ke mana kita akan pergi, dan di mana posisi kita pada peta itu sekarang ini. Ilmu ekonomi akan menjadi penting pada akhirnya, dan tanda binatang itu adalah tanda ekonomi karena kedua hal ini memang berkaitan dengan masalah-masalah utama hati manusia. Uang tidaklah jahat, tetapi 1 Timotius 6:10 berkata bahwa “akar segala kejahatan ialah cinta uang.” Terjemahan yang lebih bebas dari ayat tersebut adalah, “cinta akan uang bisa ditemukan di akar semua kejahatan”. Ini karena uang bisa menjadi berhala utama hati manusia. Berhala bukan hanya sesuatu yang kita sembah, tetapi yang kita percaya, bukannya Tuhan.
Ilmu ekonomi juga berkaitan dengan transaksi dasar manusia, dan mungkin merupakan barometer paling jelas dari hati manusia, yang menyingkapkan tentang bagaimana kita memperlakukan orang lain. Kita hanya akan membicarakan hal ini sejauh yang diperlukan untuk mengerti sebagian dari kekuatan-kekuatan dan kejadian-kejadian penting di dunia hari-hari ini. Akan tetapi, prinsip-prinsip yang kita pelajari dengan melakukan hal ini bisa berguna untuk mengevaluasi hal-hal lain yang juga sedang terjadi.
Mereka yang mempunyai banyak pengalaman dengan pelayanan pelepasan akan dengan cepat menemukan bahwa kebanyakan tekanan demonik masuk melalui trauma atau hal seperti itu. Hal yang sama juga terjadi dalam sejarah. Banyak gerbang neraka terbuka bagi masuknya kekuatan demonik ke dalam masyarakat dan kebudayaan melalui krisis dan trauma kebudayaan. Itulah sebabnya mengapa mengerti krisis ekonomi yang terjadi saat ini menjadi penting. Karena itu akan menjadi pintu terbuka bagi kejahatan-kejahatan besar yang akan datang ke bumi.
Seperti telah kita bicarakan secara singkat, ekonomi Amerika dibangun dari berbagai macam faktor, tetapi mesin pertumbuhan terletak pada usaha-usaha kecil. Usaha-usaha kecil ini sekarang membangun 50 persen kekuatan ekonomi Amerika, tetapi menyediakan lapangan kerja baru sebesar 70 sampai 80 persen. Kebanyakan dari usaha kecil ini adalah usaha keluarga, dan merupakan pilar serta fondasi ekonomi nasional. Kebanyakan inovasi-inovasi besar yang telah mendorong lahirnya dan tumbuhnya industri diawali dari individu-individu, kelompok-kelompok kecil, dan usaha-usaha kecil. Suatu dinamika yang kreatif bisa kita temukan pada kelompok-kelompok kecil ini yang jarang kita dapatkan pada perusahaan-perusahaan besar yang birokratis.
Walaupun bisnis-bisnis besar masih mewakili setengah dari perekonomian kita, pada awalnya mereka adalah usaha-usaha kecil. Agar ekonomi kita tetap kuat dan sehat, kita harus menjaga agar usaha-usaha kecil ini penuh dengan entreprenur dan orang-orang yang punya inisiatif. Tanpa mereka ekonomi kita bisa ambruk karena tidak ada pembaruan yang terjadi di pasar. Kelihatannya baik pemerintah maupun partai politik tidak benar-benar mengerti hal ini. Mereka yang menganggap dirinya pro-bisnis pun hanya berpihak pada bisnis besar dalam kebijakannya dan hanya melakukan sedikit hal untuk mempromosikan usaha-usaha kecil. Sekarang ini kita mempunyai pemerintah yang memusuhi bisnis dan memaksakan kebijakan serta program yang justru akan menghancurkan kehidupan yang vital bagi setiap bisnis – yaitu inisiatif.
Inilah yang menjadi penyebab mengapa ekonomi Marxis yang terpusat itu tidak pernah berhasil – karena organisasi birokratis yang besar mempersulit orang-orang maupun ide-ide yang kreatif dan inovatif - sehingga pada akhirnya akan menjadi kering.

Bagian – 21
Para presiden, baik dari partai Demokrat maupun Republik, anggota DPR, orang-orang pemerintahan, dan media kelihatannya tidak sadar akan fakta bahwa usaha-usaha kecil merupakan mesin ekonomi Amerika, dan dari situlah sebenarnya muncul kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi dunia. Dalam buku Marc Nuttle yang luar biasa, Moment of Truth, dia menulis salah satu pandangan paling penting yang pernah diucapkan oleh seorang pemimpin Cina. David Aikman, koresponden majalah Time, mewawancarai kepala negara Cina Komunis, Jiang Zemin, pada tahun 2002, dan bertanya apa yang Zemin pernah inginkan untuk masa depan Cina. Jawabannya sangat mengejutkan Aikman maupun dunia ketika dia berkata: ‘Saya ingin negara saya menjadi negara Kristen.’
Ketika ditanya mengapa, jawaban Zemin merupakan suatu penyingkapan yang luar biasa. Dia menjelaskan bahwa sebuah kelompok sarjana Cina telah menghabiskan waktu duapuluh tahun untuk menyelidiki mengapa bangsa Cina terus ketinggalan dari bangsa Barat dalam bidang pengetahuan, industri dan kebudayaan. Setelah mempertimbangkan setiap kemungkinan, mereka menyimpulkan bahwa warisan agama dari orang-orang Barat inilah yang memungkinkan mereka mencapai kemajuan seperti itu. Pernyataan kelompok Cina ini sebagai berikut: ‘Salah satu tugas yang diberikan kepada kami ialah untuk memperhatikan apa yang membuat berhasil, atau keunggulan orang Barat, di seluruh dunia. Kami mempelajari apa yang bisa kami pelajari, baik dari sudut pandang sejarah, politik, ekonomi, maupun kebudayaan. Pertama-tama, kami mengira karena kekuatan militer. Kemudian kami mengira karena sistem politiknya bagus. Berikutnya, kami fokus ke sistem ekonomi. Tetapi selama duapuluh tahun terakhir, kami sadar bahwa inti dari budaya anda adalah agama anda, yaitu Kekristenan. Inilah yang membuat orang Barat kuat. Fondasi moral Kristen kehidupan sosial maupun budaya itulah yang memungkinkan munculnya kapitalisme, dan kemudian transisi yang berhasil dari politik demokrasi. Kita sangat yakin akan hal ini. (Dikutip dari Jesus in Beijing: How Cristianity is Changing the Global Balance of Power, by David Aikman).
Dengan memberi kebebasan ekonomi lebih dan lebih lagi, Cina telah mulai memakai kekuatan ekonomi yang memberikan kebebasan sederhana ini. Tetapi, sebagaimana dimengerti oleh Zemin, bukan hanya kebebasan ekonomi yang membuat Amerika dan negara barat menduduki posisi tinggi – melainkan worldview yang alkitabiah. Ada tujuan di balik kemakmuran. Tetapi, di dalam ekonomi terbesar yang pernah berkembang ini, hal paling mendasar itu sekarang sedang terkikis. Di depan para pemimpin dua negara komunis besar yang terkejut dengan perkembangan ini, Amerika yang pernah memimpin perkembangan ekonomi paling kuat dalam sejarah, sekarang sedang membuang worldview alkitabiah mereka yang justru sekarang sedang dipeluk oleh negara-negara komunis itu. Saya telah menubuatkan hal ini dalam buku yang saya tulis pada tahun 1988, The Harvest, tetapi saya mengakui bahwa melihat hal itu terjadi masih membuat saya terkejut.
Kita telah membicarakan tentang usaha kecil yang bisa menciptakan lebih dari 70 persen pekerjaan baru di Amerika, dan kebanyakan usaha itu merupakan usaha keluarga. Dorongan yang paling kuat dari usaha ini adalah keluarga, dan keluarga dipersatukan oleh iman. Hal-hal tersebut telah tererosi di Amerika, demikian juga infrastruktur dasar yang bisa menopang kekuatan dan kemakmuran Amerika yang berkelanjutan.
Kadang-kadang Alkitab membuat perbedaan antara kekayaan dan harta. Harta biasanya datang dengan mudah dan cepat, dan menghilang dengan mudah dan cepat pula. Tetapi kekayaan adalah hasil dari perencanaan yang baik, kesetiaan, kesabaran, dan ketekunan. Kekayaan datang lebih pelan dan lebih sulit tetapi akan bertahan melewati beberapa generasi dan biasanya berlipatganda apabila prinsip yang sama dengan saat diciptakan dilanjutkan. Kekayaan itu lebih dari sekedar neraca pembayaran atau uang di rekening – dia adalah sumber-sumber yang dikumpulkan untuk suatu tujuan. Sumber ini biasanya diusahakan bersama oleh suatu keluarga atau beberapa keluarga.
Demikian juga Amerika membangun suatu kekayaan karena dorongan suatu tujuan. Hal ini memang tidak berlaku untuk semuanya, tetapi berlaku bagi inti Amerika. Tujuan-tujuan itu tetap ada karena moralitas dan nilai-nilai yang dijaga oleh mayoritas orang. Tetapi elemen-elemen yang paling berbahaya masuk ke dalam kebudayaan Amerika ketika mayoritas ini menjadi “mayoritas tak bersuara”. Karl Marx mengajar bahwa minoritas kecil yang bergairah akan mengendalikan mayoritas yang pasif. Demikianlah cara Amerika hari ini dikuasai oleh kekuatan-kekuatan yang berlawanan dengan segala sesuatu yang telah membangun Amerika menjadi bangsa yang besar dan kuat.
Titik puncak sejarah biasanya dilewati melalui minoritas kecil yang aktif. Sekarang, lebih dari setengah abad, minoritas kecil dengan suara keras telah mendikte arah tujuan Amerika. Si mayoritas yang berjumlah besar dan bisa membalikkan arah, menjadi semakin pasif. Tanpa adanya dering jam pembangun tidur, spiral menurun yang menuju kontrol terpusat akan lebih sulit dibalikkan. Memang belum sampai ke arah sana, dan kelihatannya akan ada kebangunan yang dahsyat atas ancaman ini. Keadaan ini seperti tumpahan minyak di Gulf Coast, di mana selalu ditemukan situasi yang lebih buruk dari yang kita perkirakan. Mungkin sekarang ini merupakan waktu yang sangat berbeda, di mana begitu banyak warga negara membaca Konstitusi, Pernyataan Hak-hak Manusia, mempelajari sejarah nasional, bahkan membaca RUU. Ini merupakan fondasi suatu pengharapan.
(disadur dengan bebas oleh Iskak Hutomo dari Prepared for the Times oleh Rick Joyner)

Sabtu, 05 Juni 2010

Siap Menghadapi Akhir Jaman (18 & 19)

Bagian-18-----Home---Artikel
ANTIKRIS MUNCUL KARENA AMBRUKNYA EKONOMI DUNIA

Dalam pemilihan umum terakhir ini saya diminta untuk berbicara dengan salah seorang calon presiden selama satu jam. Saya setuju dengan calon ini dalam banyak hal, terutama masalah-masalah sosial, dan saya senang bahwa itu menjadi alasan-alasan utama yang mendorong dia untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Saya ingin melihat dia menang, tetapi Tuhan telah menunjukkan bahwa masalah utama dalam pemilu kali ini adalah masalah ekonomi, bukan masalah sosial yang begitu penting bagi dia. Saya menghabiskan waktu seluruh jam untuk meyakinkan dia tentang hal ini. Saya juga berusaha membuat dia mengerti tentang tanda-tanda yang sedang terjadi dalam ekonomi kita, krisis subprime yang sedang membayang, dan mewaspadai serta mencari tahu mengapa Bank Sentral berhenti mencetak laporan uang beredar (M1) yang biasa dilakukan setiap minggu. Calon presiden ini memang tidak tertarik atau tidak mengerti apa yang saya bicarakan.
Saya sangat menghargai semangat banyak orang Kristen tentang masalah sosial yang krusial di jaman kita ini seperti hak untuk hidup, dan nilai-nilai keluarga. Tetapi kalau ekonomi kita ambruk dengan cara seperti yang bisa diperkirakan, hal-hal tersebut tidak akan menjadi masalah utama. Cara sederhana untuk bertahan di tengah-tengah kekacauan yang tak terbayangkan dan situasi anarkis akan menjadi masalah yang utama.
Saya tidak tahu apakah calon presiden ini bisa menjadi presiden sekarang seandainya dia memperhatikan peringatan-peringatan yang saya kemukakan. Tetapi, setelah krisis ekonomi itu terbuka, ekonomi memang merupakan isu terbesar dalam pemilu, dan itu merupakan alasan utama mengapa Presiden Obama dipilih, walaupun saya merasa Pemerintahan Obama juga tidak mengerti ekonomi, setidaknya ekonomi Amerika. Kalau mereka mengerti, mereka tidak akan terus mengusulkan dan mengimplementasikan kebijakan-kebijakan serta membuat pernyataan-pernyataan yang sangat merusak prospek pemulihan ekonomi.
Banyak teman saya berkata bahwa Pemerintahan Obama memang sengaja merusak kekuatan ekonomi Amerika, setidaknya membawa turun dari posisi superpower, serta membuatnya setara dengan negara-negara lain. Sebagian bahkan percaya bahwa memang ada tujuan untuk mengimplementasikan ekonomi Marxis dan kontrol atas Amerika. Saya mengakui bahwa ada banyak bukti yang mengindikasikan hal ini, tetapi secara pribadi saya tidak berpikir bahwa ada kesengajaan untuk menghancurkan kekuatan Amerika. Saya benar-benar yakin bahwa hal itu dilakukan, sengaja atau tidak, karena adanya ketidakmengertian.
Saya bukannya tidak percaya bahwa Presiden Obama mempunyai pengaruh Marxis dalam hidupnya atau dalam Pemerintahannya. Ada banyak. Saya pernah belajar Marxisme cukup dalam, dan banyak strategi dan kebijakan dasar yang diikuti oleh Pemerintahan Obama memang benar-benar Marxis, baik mereka sadari atau tidak. Orang bisa diajar banyak hal dan tidak mengetahui sumber yang sebenarnya, walaupun banyak dalam Pemerintahan Obama, terutama sebagian besar para czar yang ditunjuk langsung jelas tahu bahwa sumber filosofi mereka adalah Marxisme.
Presiden Obama juga bisa seorang Marxis yang percaya bahwa dia sedang melakukan hal terbaik bagi Amerika. Saya rasa itu tidak benar, tetapi bisa saja dia percaya dan mengira hal itu adalah yang terbaik. Tetapi itu adalah hal yang salah. Presiden Vladimir Putin pernah mengingatkan dalam pertemuan mereka bahwa Presiden Obama tidak menangkap pesan yang jelas dalam sejarah – bahwa Marxisme tidak bisa jalan. Marxisme tidak pernah dan tidak akan pernah berhasil. Itu merupakan kebodohan ekonomi. Paham ini justru akan membuat miskin setiap bangsa yang mengimplementasikannya. Ini merupakan kasus utama dari definisi Einstein tentang kegilaan – melakukan hal yang sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil yang berbeda.
Seperti pernah saya katakan, jika engkau tidak mengubah arah, engkau akan sampai ke mana engkau menuju. Kalau kita tidak segera mengubah arah kita, ekonomi Amerika akan meledak ke dalam. Itu tidak perlu terjadi, tetapi akan terjadi. Perbaikan-perbaikan yang sekarang dilakukan oleh pemerintah bisa digambarkan sebagai pertolongan yang dilakukan terhadap pasien dengan memakai lintah untuk membuat pendarahan sehingga darah kotornya bisa dikeluarkan. Dalam kondisi lemah, pendarahan itu bodoh dan bisa membunuh pasien. Ekonomi Amerika adalah pasien yang sangat sakit sekarang ini, demikian juga ekonomi dunia. Dengan beberapa pengecualian, ekonomi dunia sedang dalam kondisi seburuk Amerika.
Banyak ahli-ahli dan guru-guru Alkitab percaya bahwa ambruknya ekonomi dunia akan mendahului munculnya antikris yang kelihatannya mempunyai jawaban bagi masalah besar yang sedang dihadapi. Kalau memang benar demikian, dan ini adalah destini, bagaimana kita mempersiapkan diri? Kalau tidak, dan kita membiarkan hal itu terjadi karena kita tidak melakukan apa-apa, maka kita telah gagal dalam tujuan kita dengan cara paling dasar untuk menjadi terang dan garam bagi dunia.
Bahkan kalaupun ambruknya ekonomi dunia merupakan destini, yang kelihatan semakin lama semakin jelas, kita mempunyai kewajiban untuk terlibat dan menolak serangan musuh sebisa mungkin. Dalam Daniel 11:31 yang berbicara tentang menegakkan “kekejian yang membinasakan”, ayat berikutnya berkata, “tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak” (Daniel 11:32). Mereka yang mengenal Tuhan adalah orang yang bertindak dan menunjukkan kekuatan di dalam kegelapan yang paling pekat sekalipun. Itu adalah destinimu.

SIAP – 19-----Home---Artikel
AWAS: IMAN YANG SALAH MEMBINASAKAN!

Selama lebih dari setengah abad ada suatu aliran kuat yang menyapu seluruh permukaan dunia yaitu pengajaran tentang iman. Hal ini terjadi karena pada hari-hari yang akan datang kita memang membutuhkan iman lebih kuat lagi. Sebagian orang selalu melakukan secara ekstrim apa yang dikatakan Tuhan, dan itu juga terjadi dengan pengajaran tentang iman. Petrus menulis dalam 2 Petrus 3:16 bahwa mereka yang tidak teguh imannya dan kurang mengerti justru memutarbalikkan Firman dan pada akhirnya membinasakan diri mereka sendiri. Sebagian orang mengajarkan pengajaran iman sedemikian ekstrim sehingga mereka tidak bisa mendengar firman nubuatan yang mereka anggap negatif atau yang memprediksi datangnya masalah karena sifatnya “negatif”. Tentu saja hal ini merupakan penolakan 75 persen nubuatan yang alkitabiah, termasuk yang diberikan oleh Yesus Sendiri, yang sebenarnya lebih dari seorang nabi. Nubuatan-nubuatan ini bukanlah diberikan untuk menakut-nakuti kita, melainkan agar kita siap, sehingga kita berkemenangan dan menjadi saksi Tuhan dalam kerajaanNya yang tak tergoncangkan.
Khayalan yang menganggap bahwa nubuatan negatif tidak berasal dari Tuhan akan membuat mereka yang terikat oleh pengertian ini akan menjadi korban di masa depan. Ini sudah terjadi pada banyak orang. Saya telah mendengar beberapa pengajar iman yang populer berkata bahwa mereka memiliki iman sehingga hal-hal tertentu yang diprediksi tidak akan terjadi. Tetapi hal itu ternyata terjadi. Bukan hanya sekali saya mendengar evaluasi mengapa hal itu terjadi, tetapi itu menunjukkan adanya suatu kemungkinan diskoneksi dengan iman yang sebenarnya, yang alkitabiah. Iman yang benar dibangun melalui mendengarkan Firman Tuhan, baik tentang hal yang menyenangkan maupun yang tidak. Akan tetapi, setiap hal negatif yang akan terjadi akan memudar oleh datangnya hal terbesar yang baik – yaitu datangnya Kerajaan Tuhan. Maksud utama Tuhan bagi semuanya adalah kebaikan, tetapi kita harus memilih untuk mengikuti dan taat kepadaNya.
Selama bertahun-tahun saya memberikan peringatan profetik yang justru berlawanan dengan apa yang dikatakan oleh kebanyakan orang. Walaupun saya sering dituduh mengatakan hal yang tidak saya katakan, saya mempunyai catatan bagus tentang prediksi yang saya katakan. Saya tidak mengatakan hal ini untuk membela diri, tetapi demi kebaikanmu. Kalau engkau mempunyai reputasi sebagai orang yang profetik, engkau akan menjadi sasaran, dan semakin engkau tajam, semakin banyak orang yang mencari-cari kesalahanmu. Walaupun pencari kesalahan memang tidak diutus oleh Tuhan, dan menurut kitab Yudas akan mengalami akhir yang mengerikan, Tuhan memakai mereka untuk memurnikan orang-orang yang akan dipakaiNya untuk menyampaikan pesan. Tetapi kita tidak bisa mengharap bahwa banyak orang akan mengakui suara profetik yang benar sebelum orang itu mati dan tidak menjadi ancaman. Domba-domba Tuhan mengenal suaraNya, dan kalau kita mengucapkan kata-kataNya, umatNya akan mendengar.
Ketika saya mulai bernubuat tentang datangnya masalah ekonomi beberapa tahun sebelum terjadi, teman-teman dekat sayapun berkata bahwa saya seharusnya jangan terlalu negatif. Sebagian bahkan mengambil jarak karena hal ini. Ketika krisis ekonomi itu terjadi, sebagian orang bahkan berkata bahwa kamilah yang mendorong hal itu terjadi dengan nubuatan-nubuatan negatif. Sampai Raja kita datang, kita bisa memaklumi terjadinya hal-hal seperti ini. Tetapi kalau kita tidak menjadi dewasa dengan evaluasi kita mengenai waktu, dan nubuatan, kita akan menjadi semakin kacau. Jika kita terpanggil untuk bernubuat, kita harus memperoleh kepuasan dan perkenanan dari atas, bukan dari manusia, yang seringkali adalah justru orang-orang Kristen. Tahu akan perkenanan Tuhan itu lebih dari cukup. Tetapi kita tidak boleh lupa bahwa kita di sini adalah untuk membantu orang lain – termasuk mereka yang menolak kita. Bukankah itu juga yang pernah dilakukan Yesus?
Yesus berkata dalam Lukas 6:26, “Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu." Jika yang kita cari adalah perkenan dan penerimaan dari manusia, maka akhirnya kita akan menjadi nabi palsu. Rasul Paulus menulis dalam Galatia 1:10, “Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.” Takut akan manusia, atau hidup untuk menyenangkan manusia, akan menimbulkan kompromi pada pelayanan yang benar kepada Tuhan.
Penolakan itu terjadi pada pelayanan profetik manapun. Semakin diurapi dan efektif pelayanmu, semakin engkau mengalami penolakan. Tetapi, seperti salah satu nabi yang mengalami penganiayaan, yaitu Yeremia, kita tidak boleh kehilangan kasih kepada umat Tuhan karena hal itu bisa membuat kita jatuh. Kita harus belajar menerima penolakan sebagai kehormatan, sama seperti para rasul menerima rasa malu karena dipukuli sebagai suatu kehormatan, bersukacita karena mereka dianggap layak untuk menderita bagi nama Tuhan. Kepahitan, yang sebenarnya adalah penolakan untuk mengampuni, atau penolakan, akan menghancurkan pelayanan profetik yang benar secepat rasa takut akan manusia atau dosa.
Saya sekarang akan mengatakan hal ini untuk mengingatkan baik diri sendiri maupun engkau, bahwa nanti kita akan berbicara tentang hal-hal yang kontroversial. Saya tidak punya masalah dengan kontroversi sepanjang saya tahu bahwa hal itu benar dan membantu mereka yang mendengarnya. Ketika saya berkata bahwa tahun 2010 akan menjadi tahun yang paling intens dan berbahaya, dan tahun-tahun berikutnya akan semakin bertambah lagi, mungkin tidak banyak yang mendukung pernyataan itu. Tetapi, setelah melewati tiga bulan pertama, sebagian berkata bahwa tahun ini merupakan tahun yang paling berat dan berbahaya dalam generasi ini. Sekarang kita sedang menghadapi beberapa bahaya dan krisis besar dalam kehidupan, dan pertempuran itu baru dimulai. Masalah ini harus dibicarakan, dan dibicarakan dengan jelas.
Sebagian mungkin tergoda untuk berpikir bahwa krisis ekonomi sedang mengalami trend perbaikan. Walaupun kita mengalami beberapa periode penangguhan, mereka yang benar-benar tahu apa yang sedang terjadi, dan yang tidak ada di pemerintahan atau media, akan bisa melihat bahwa sinyal-sinyal fundamental keadaan ekonomi yang sebenarnya semakin membahayakan setiap hari. Kita harus mengerti diskoneksi ini dan apa implikasinya.
Saya juga bernubuat bahwa tahun 2010 adalah tahun terbaik bagi mereka yang mengikut Tuhan dan tidak mengikuti keinginan sendiri. Saya sangat yakin akan hal ini sama yakinnya dengan bahaya yang ada. Ada yang memberitahu saya bahwa bahasa Cina untuk kata “krisis” adalah sama dengan kata “kesempatan”. Inilah yang terjadi hari-hari ini. Mungkin tidak akan ada kesempatan sebaik sekarang bagi Injil. Kejatuhan ekonomi pun akan membawa kesempatan ekonomi bagi mereka yang mengerti dan siap menghadapinya. Nubuatan alkitabiah menunjukkan bahwa mereka ini adalah umat Tuhan. Inikah waktunya? Kita juga perlu membicarakan hal ini dengan jelas agar siap.
(disadur dengan bebas oleh Iskak Hutomo dari Prepared for the Times oleh Rick Joyner)