Selasa, 16 Februari 2010

EMP-004 Aktivasi Anugerah & Karunia

EMP-004: AKTIVASI ANUGERAH & KARUNIA----Home-----Artikel

Begitu seseorang lahir baru, seharusnya mereka otomatis menerima kewarisan Yesus Kristus dan menjadi umat percaya Allah. Meskipun begitu, sebagian besar umat percaya saat ini tidak otomatis bisa melihat hal-hal supra-alami Yesus terjadi dalam hidupnya, setelah mereka melakukan doa pertobatannya. Para rasul Kristus yang duabelas orang itu, yang telah bersama-sama dengan-Nya selama tiga tahun, belajar dengan melihat teladan Yesus. Setelah mereka mendapat kunjungan supra-alami Roh Kudus, imannya bangkit, dan diingatkan kembali akan apa yang telah Yesus pernah katakan. Mereka lalu bertindak di atas dasar imannya untuk melakukan pekerjaan yang Yesus lakukan, dan lahirlah gereja mula-mula yang penuh kuasa itu.
Kita juga telah diberi sumber-daya rohani seperti gereja mula-mula, dan sekarang ini punya firman Yesus tertulis di Perjanjian Baru. Jadi, bagaimana kita bisa membuat umat percaya bergerak dari pendengar menjadi pelaku Firman yang penuh kuasa?
Saya memakai kata 'aktivasi' untuk menjelaskan apa yang kami lakukan agar umat percaya mampu melakukan pelayanan karunia rohaninya. Kami telah mengembangkan lebih dari limapuluh cara untuk menemukan karunia apa saja yang dimiliki oleh umat percaya. Kemudian mengajarkan bagaimana menggenapkan firman 'mengobarkan karunia Allah yang ada'. Aktivasi berlaku untuk proses mengaktifkan semua karunia dan anugerah Allah.
Umat percaya punya tiga karunia besar yang diterima dari Tuhan: karunia hidup kekal, karunia Roh Kudus (atau baptisan Roh Kudus) dan karunia-karunia Roh Kudus. Pewahyuan bagaimana karunia-karunia ini diterima, diaktifkan, dan dimanifestasikan, telah dipulihkan melalui tiga gerakan-pemulihan: karunia hidup kekal dipulihkan melalui gerakan Protestan di tahun 1500-an; karunia Roh Kudus dipulihkan melalui gerakan Pentakosta sekitar tahun 1900; pewahyuan dan pengurapan untuk mengaktifkan umat percaya dalam karunia-karunia Roh Kudus dipulihkan melalui gerakan Profetis di tahun 1980-an.
Sebelum gerakan pemulihan tersebut tidak ada pemahaman alkitabiah untuk bisa menerima dan memanifestasikan karunia-karunia ini dalam kekristenan, yang bisa memberikan pemahaman, aplikasi, dan pengalaman untuk menerima dan memanifestasikannya.
Empat Prinsip Alkitabiah
1. Mendengar kebenaran Firman yang terkait.
Semua karunia Ilahi itu diberikan melalui anugerah Allah tetapi diterima dengan iman. Iman datang oleh pendengaran kebenaran Firman Allah. Kita mengetahui kebenaran dan kebenaran itu yang menjadikan kita bebas untuk percaya dan menerima anugerah. Jadi, mula-mula ada pengajaran kebenaran firman yang alkitabiah untuk mengimpartasi dan membangun iman. Seorang Kristen yang takut Allah tidak bisa beriman untuk melakukan sesuatu sebelum melihat kebenaran tentang itu yang disingkapkan di Alkitab. Saat mereka memahami, dan percaya akan kebenaran Firman untuk mengaktifkan anugerah dan karunia-karunia yang ada, kerinduan dan iman mereka akan bangkit untuk menggenapkan pelayanan dalam anugerah dan karunia-karunia tersebut.
2. Percaya dalam HATI.
Roma 10:10 menyatakan 'dengan hati orang percaya dan dibenarkan'. Saat kita percaya dalam hati berarti ada hubungan yang benar dengan Allah. Alkitab mengistilahkan ini dengan kebenaran. Iman tidak bekerja lewat kepala/otak seseorang, tetapi lewat hati. Pikiran bisa menerima fakta-fakta Alkitab dan hati (roh) bisa mendapat informasi untuk membangun iman. Tetapi untuk menghasilkan iman itu hanya bekerja dari hati. Jika di hati sudah ada faktor-faktor yang diperlukan untuk membangun iman, maka iman akan lahir, menjadi hidup, dan aktif. Ini yang dimaksud dengan 'iman timbul'. Iman timbul menjadi sesuatu saat roh kita mendengar dan percaya Firman Allah atas hal tersebut. Roma 10:8 mengatakan, 'Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu. Itulah firman iman'. Allah telah menetapkan bahwa iman hanya akan berfungsi dari dalam dan melalui hati.
3. Mengaku dengan MULUT.
Roma 10:10 lebih jauh menyatakan bahwa 'dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.' Karena iman bekerja dari hati, mulut harus bekerja-sama dengan mengucapkannya, setuju, dan menyatakannya. Yakobus 2:26 mengatakan, 'Iman tanpa perbuatan adalah mati.' Artinya, iman itu tidak aktif, tidak dikerjakan, tidak produktif, tidak bermanfaat, tidak berguna. Sama saja kalau dikatakan, 'Percaya dalam hati tetapi tidak mengucapkannya dengan mulut itu tidak produktif, tidak menghasilkan.' Kita bisa mengucapkan sesuatu dengan mulut tetapi tidak dimotivasi oleh iman. Tetapi kehidupan itu, iman Alkitabiah, tidak bisa mewujudkan fungsi sepenuhnya tanpa mulut mengucapkannya.
Sebagai contoh, jika kita percaya dalam hati apa yang dikatakan firman, 'usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat' dan 'kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang', kemudian kita membuka mulut dan 'bernubuat sesuai dengan iman kita' kepada seseorang. Dan orang Kristen itu mengatakan, 'Saya percaya', atau 'Amien' terhadap pernyataan kebenaran Alkitab yang kita sampaikan, tetapi dia tidak melakukan prinsip-prinsip kebenaran Alkitab, maka apa yang dikatakan orang Kristen itu bukanlah iman melainkan sekedar menghargai bahwa kebenaran itu sempurna. Raja Daud berkata, 'Karena percaya maka aku katakan.'
4. Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mewujudkan iman.
Jika kita benar-benar mempercayai sesuatu yang ada di hati kita dan mengakuinya dengan mulut, maka kita harus mengambil tindakan yang selaras, yang diperlukan, dengan apa yang kita ucapkan dan percayai. Iman tanpa ada tindakan yang berkaitan dengannya adalah mati. Iman yang mati tidak akan memenuhi, atau menghidupkan janji-janji Allah atau yang menghasilkan pekerjaan Allah. 'Iman sendiri, jika tidak memiliki tindakan-tindakan (tindakan yang berkaitan), itu mati. Tunjukkan kepadaku imanmu tanpa pekerjaan (jika bisa), dan saya akan tunjukkan kepadamu iman saya melalui pekerjaan saya.'
Abraham mengambil tindakan untuk menyelaraskan apa yang dia percayai Tuhan firmankan kepadanya. Dia membawa Ishak, membaringkannya di altar, dan 'dengan perbuatanlah iman menjadi sempurna.' Kita harus melakukan perbuatan yang sesuai jika ingin mengaktifkan dan memanifestasikan dan menerima anugerah dan karunia-karunia Roh Kudus. Kita bisa menetapkan seberapa besar yang kita miliki dengan seberapa banyak tindakan positif yang kita ambil setuju dengan apa yang kita telah doakan dan percaya terima. #BH004
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari Day of the Saints oleh Bill Hammond

Tidak ada komentar:

Posting Komentar