Selasa, 30 Maret 2010

PS-001-Kemakmuran Jiwa

PS-001-Kemakmuran (Prosperity) Jiwa-----Home---Artikel
oleh Paul Scanlon

Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja. (3 Yohanes 2)
Yohanes menunjukkan apa yang oleh kebanyakan orang dianggap sebagai rantai yang hilang antara kemakmuran-eksternal dan kemakmuran-internal.
Yohanes menyatakan bahwa Allah ingin hidup kita makmur – tetapi hanya setelah jiwa kita makmur. Semua kemakmuran-eksternal harus berakar pada jiwa yang kuat, sehat, dan makmur. Jika tidak, celah yang ada antara apa yang kita miliki dengan siapa kita yang sesungguhnya bisa menjatuhkan kita. Penulis Amsal menulis, ‘Milik yang diperoleh dengan cepat pada mulanya, akhirnya tidak diberkati.’ Mengapa? Karena jika kemakmuran-eksternal mendadak menemukan jiwa internal yang miskin, celah yang terjadi sangat berbahaya. Para pemenang lotere berkata ‘Kalau memang menjadi seperti ini, sebaiknya tidak usah menang.’ Mereka memang memerlukan uang, tetapi jangan disertai masalah besar yang ditimbulkannya, baik secara internal, mentalitas, emosi, dan bahkan fisik.

Apa Jiwa itu?

Jiwa terdiri dari pikiran, emosi, dan kehendak; bagaimana kita berpikir, bagaimana perasaan kita, dan bagaimana kita memilih. Jiwa merupakan medan pertempuran utama dalam hidup kita; pertempuran yang tidak pernah berhenti, yang terjadi dalam pikiran, perasaan, dan pilihan-pilihan kita. Petrus mengatakan, ‘Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.’ Ada peperangan atas jiwa kita. Adanya jutaan korban yang diakibatkannya serta kematian yang terjadi di dalam gereja menunjukkan bahwa kita, dan gereja, belum memenangkan pertempuran ini. Berjuta-juta umat percaya lari dari pertandingan ini karena saat pertemmpuran sampai ke jiwa mereka, mereka tidak cukup kekuatan internalnya untuk bertahan. Banyak dari umat percaya tersebut sebagian besar orang Kristen kharismatik, yang berbahasa lidah, dan pribadi-pribadi berkarunia di gereja. Kita juga menyaksikan dan terkejut akan kejatuhan hamba-hamba Tuhan terkenal, dan bertanya-tanya, bagaimana mungkin mereka bisa jatuh. Kenyataannya adalah, hampir semua masalah, tantangan, dan pencobaan kita itu bukan masalah rohani, tetapi masalah mental dan emosi, yaitu permasalahan jiwa.

Kita adalah roh, jiwa, dan tubuh

Makhluk hidup itu terdiri dari tiga bagian: roh, jiwa, dan tubuh. Jika kita tidak memahami bagaimana ketiga bagian ini bekerja sama dalam diri kita, kita akan mudah dikalahkan. ‘Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.’
Banyak dari kita yang tumbuh di gereja dimana Firman Allah tidak diterapkan dengan bijaksana. Kita tidak diajar membedakan antara roh, jiwa, dan tubuh, maupun bagaimana kita bisa mengasihi dan melayani Tuhan secara utuh, serentak ketiga bagian manusia kita: roh, jiwa, dan tubuh melakukannya. Pengajaran yang tidak seimbang ini akan menghasilkan orang-orang yang hanya memberi penekanan pada yang rohani dan menganggap segala sesuatu sebagai masalah rohani. Dengan demikian, jika ada kesulitan, mereka secara akan lari ke hal-hal yang rohani. Jika masalah yang dihadapi terus meningkat, mereka cenderung mencari dukungan rohani dalam bentuk penumpangan tangan, pelepasan, penyembuhan, nubuatan, pengurapan – atau semuanya! Tidak ada yang memberitahu bahwa masalahnya itu bukan rohani tetapi jiwani. Dan yang mereka perlukan bukan ‘pelepasan’ dari roh jahat tetapi ‘pelepasan’ dari cara berpikir dan perasaan yang salah, sehingga mengambil keputusan yang salah, dan kemiskinan jiwanya tetap menyengkeram hidupnya.
Iblis sangat memahami bagaimana manusia itu dibangun. Itulah sebabnya mengapa serangan yang dilakukan Iblis kepada manusia pertama ditujukan langsung ke jiwanya. ‘Tentulah Allah berfirman’ adalah usaha yang dilakukannya untuk menarik Hawa memasuki jebakan permainan-pikiran, yang dia tahu kalau berhasil akan menjatuhkan rohani Hawa. Setan tidak langsung menyerang roh kita. Dia tahu, sebagai umat percaya, roh kita tidak bisa dia sentuh lagi karena telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana. Dia tidak akan membuang-buang waktu mencoba merusak apa yang dia tahu tidak bisa dirusak. Jiwa kita sesungguhnya tempat yang ideal untuk diserang, dan dia mendekatinya dengan segala cara melalui pencobaan, saran-saran, dan pilihan-pilihan. Dia tahu tidak bisa menyimpangkan kita dari tujuan sorgawi kita, karena sudah terlambat. Tetapi dia bisa mensabotase destiny dunia kita. Dia tidak bisa memisahkan kita dari Kristus, tetapi dia bisa memisahkan kita agar tidak melayani tujuan Kristus di generasi kita. Pertempuran dalam kehidupan kita adalah pertempuran menang atau kalah, di arena jiwa kita, arena pikiran, kasih, dan pilihan.

Kelambanan Jiwa

Seseorang pernah mengatakan iblis itu tidak peduli dimana pun kita berada. Kita tidak harus meninggalkan Allah, atau meninggalkan Gereja, agar dia bisa mengalahkan kita. Untuk mengalahkan kita iblis cukup membuat jiwa kita tidak bertumbuh. Terlalu banyak umat percaya yang ada di gereja setiap minggu, dan punya hati yang baik, tetapi tidak bertumbuh. Jika kita gagal berurusan dengan jiwa dan menganggap segalanya adalah masalah rohani, kita akan melahirkan orang-orang Kristen yang ‘super-rohani’ tetapi dengan jiwa yang lamban, yang tertinggal jauh dari rohnya, sehingga tidak akan mampu mengejarnya lagi. Kita akan menghasilkan gereja yang dalam rohnya berkata ‘kita sedang mengambil kota’ tetapi tidak cukup punya kemampuan untuk melakukannya, karena jiwa yang lemah.
Mungkin saja ada beberapa dari kita yang pernah berjanji dengan gembala atau pemimpin gereja untuk melakukan sesuatu, tetapi karena jiwanya tidak berkembang cukup, janjinya tidak terlaksana. Ini bukan karena tidak jujur, tetapi karena roh ingin melakukan banyak hal tetapi jiwa tidak siap untuk itu. Jangan membiarkan roh kita melangkah ke sesuatu yang jiwa kita belum mampu. Kita tidak bisa pergi kemana-mana, atau ke destini kita, jika kita tidak pergi secara utuh, baik roh, jiwa, dan tubuh kita.
Segala sesuatu yang sudah disepakati oleh roh bisa dibatalkan oleh jiwa, sebab apapun yang roh perintahkan, jiwalah yang harus membayar harganya. Jika roh kita terus memerintahkan sesuatu yang jiwa kita tidak mampu melakukannya, kita akan menghadapi masalah. Kita harus meningkatkan kemakmuran jiwa kita ke suatu tingkatan sehingga mampu membayar apapun yang roh perintahkan. Iblis tidak peduli akan gereja yang menekankan pada hal-hal yang rohani, karena dia tahu, untuk menyelesaikan sesuatu itu tergantung pada jiwa. Kalau gereja itu tidak bisa menyelesaikan sesuatu berarti gereja itu tidak bisa dipercaya. Dan ini merupakan kutukan dalam kehidupan gereja sebab gereja bukannya memakmurkan jiwa mereka yang ada di dalamnya tetapi justru terjadi penghancuran jiwa mereka. Mengapa orang-orang yang tidak bisa dipercaya tetap melayani tetapi yang pada akhirnya menyerah untuk menyelesaikan suatu tugas rohani? Teriakan terus-menerus terdengar untuk masalah ini ‘beri saya seseorang yang bisa dipercaya, tidak usah terlalu dalam, tidak usah terlalu berkarunia, tidak usah dipenuhi roh maupun diurapi, tetapi yang hanya cukup bisa dipercaya, seseorang yang mau tampil apa adanya untuk menyelesaikan sesuatu!’

Warung Kopi

Di bulan Februari 2003 kami membuka warung kopi gaya Starbucks di gereja. Tersedia total 300 tempat duduk baik di dalam maupun di luar ruangan. Ini menambah dimensi baru dalam kwalitas bagi kami, yang lebih penting pengunjung kami, pengalaman bergereja. Tempat itu selalu penuh dan penuh dengan kehidupan. Tempat itu dibuka tiga kali seminggu plus kalau ada acara-acara khusus seperti seminar-seminar. Membutuhkan staff sampai 60 orang. Sesuatu yang besar punya hal ini, tetapi menyedot jiwa sampai ke batasnya komitmennya, bisa dipercaya dan setia. Ini bukan komplain; saya tidak pernah mengkritik hati pelayanan gereja, sungguh-sungguh luar biasa. Tetapi ini bukan masalah hati, ini masalah jiwa.
Inisiatif semacam ini bagi saya menyoroti prinsip pertumbuhan gereja: saya tidak akan bisa membawa gereja dalam roh menuju ke suatu tempat yang jiwa kita tidak ikut serta. Apapun yang kita impikan dalam roh harus juga memperhatikan jiwa kita. Kita harus mendanai, menyusun staff, menjalankannya dan mempertahankannya, yang semuanya bukan dengan ‘bim-salabim’! Masalah khusus yang kami hadapi dengan warung kopi tersebut ialah kami mempekerjakan hampir semua anak-anak muda gereja. Saya percaya akan promosi dan pemberdayaan anak-anak muda. Meskipun anak-anak muda punya kelemahan jiwa yang dikenal dengan tidak-bisa-dipercaya, berdisiplin lemah, dan kurang percaya-diri. Kami telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menumbuhkan anak-anak muda kami secara utuh, dan ujiannya adalah saat mereka melayani di warung kopi tersebut!
Untuk menjadi gereja yang besar kita harus mengembangkan jiwa yang makmur. Roh selalu menurut, tetapi daging seringkali terlalu lemah untuk menerjemahkan keinginan menjadi tindakan yang dibutuhkan. Jika ide warung kopi bisa mengalahkan jiwa kita maka kita harus menangguhkan ide-ide yang besar sampai kita sudah menumbuhkan jiwa gereja yang besar secara bersama-sama. Kita tidak akan memperoleh apa yang hanya kita doakan, kita akan mendapatkan apa yang kita doakan dan kita kerjakan. Kita tidak akan bisa menjagai apa yang kita kerjakan jika kita tidak menjadi lebih besar dari itu. Jika jiwa kita tidak lebih besar dari sesuatu yang kita kejar maka kita yang akan dikejar. Sebagai gereja kita telah memutuskan tidak akan hidup di bawah jiwa yang lemah, tetapi kita akan hidup untuk destini rohani, dan untuk itu membutuhkan jiwa dan tubuh kita secara bersama-sama untuk mencapainya.

Penyeberangan

Tahun 1997 gereja kami mulai suatu perjalanan yang kami kenal sebagai periode ‘Penyeberangan’. Itu seperti Yosua menyeberang Yordan, untuk mendirikan gereja baru yang seperti sekarang ini. Buku saya Crossing Over mencatat pengalaman transisi kami dari tempat yang aman, nyaman, gereja klas menengah, menjadi pusat pelayanan masyarakat, yang saat ini mencapai 10.000 – 20.000 orang yang tidak bergereja melalui inisiatif penjangkauan wilayah kota.
Penyeberangan membawa gereja sampai ke batas kapasitas jiwa kami. Kita diregang secara mental, emosi, dan fisik tanpa henti selama hampir dua tahun. Beberapa pemimpin mengalami sakit kepala, masalah pencernakan, kulit terkelupas, syaraf, dan banyak pengobatan ringan. Ini semua sebagai reaksi fisik terhadap tekanan jiwa yang dimulai oleh keputusan rohani untuk menyeberangkan gereja. Berbicara itu gampang, tetapi untuk melakukan itu tidak murah. Penyeberangan ini mengajar kami lebih untuk menyadari bahwa kita adalah roh, jiwa, dan tubuh, dan sampai ketiganya bisa bergerak bersam-sama, tidak satu pun yang bisa dicapai. Sekarang banyak orang yang menanyakan kepada kami tentang menyeberangkan gereja dan kami memberi nasihat agar mereka mempersiapkan diri dengan hal yang terbesar, baik dalam mental, emosi, dan peperangan, untuk mengambil keputusan dalam hidup dan menyelesaikannya.

Memangkan Jiwa

‘Memenangkan jiwa itu bijak.’ Begitu kita memahami apa jiwa itu, ayat ini, yang tadinya secara tradisi tidak kita anggap alkitabiah, menjadi punya arti yang lebih menyeluruh. Amsal tidak mengatakan ‘memenangkan orang itu bijak,’ tetapi adalah bijak mereka yang memenangkan mental, emosi, dan cara pengambilan keputusan seseorang. Saya percaya yang penulis maksudkan ialah dengan memenangkan jiwa seseorang, kita akan menyingkirkan penghalang apapun yang dia hadapi. Banyak orang di dunia bisnis, politik, dan media yang menjadi pemenang jiwa.
Saat kami membangun gereja, kami tahu bagaimana menjangkau mereka yang tidak bergereja secara mental, menggerakkan mereka secara emosional, dan mempengaruhi pengambilan keputusan mereka, kemudian kami membangun rumah-rumah bijak. Kami tidak perlu bersandar pada Roh Kudus agar menyapu orang-orang, atau menunggu kebangunan rohani besar yang melanda dan menyelamatkan kota-kota kami, tetapi kami mempercayai kemampuan gereja kami untuk memenangkan orang, pertama-tama bagi kami sendiri, dan kemudian kemungkinan bagi Yesus. Tidak ada jaminan bahwa mereka yang jiwanya sudah dimenangkan akan datang kepada Yesus, tetapi tentunya dengan memenangkan jiwa mereka akan memampukan untuk menyingkirkan banyak penghalang yang bisa mereka lakukan.
Di kebaktian wisuda mahasiswa Leadership Academy kami, banyak teman-teman mereka yang belum diselamatkan dan keluarga-keluarga datang ke gereja untuk pertama kalinya. Beberapa mahasiswa sedikit gugup memikirkan apa reaksi mereka terhadap gereja. Tetapi di akhir kebaktian mereka semua bersukacita. Beberapa dari keluarga mereka berkata seperti, ‘kami tidak tahu kalau gereja itu menyenangkan!’ Yang lainnya mengatakan, ‘kami terus menikmatinya.’ Yang lain mengatakan, ‘kami merasa seperti menangis; kami mau datang kembali’ Itu yang saya sebut memangkan jiwa. Dalam satu kebaktian pengalaman gereja pertama mereka kami terhubung dengan secara mental, menggerakkan mereka secara emosional, dan mempengaruhi mereka untuk bisa mengambil keputusan datang kepada kami. Saya tidak tahu mungkin ada di antara mereka yang akan diselamatkan, tetapi banyak dari mereka yang penghalang-penghalang untuk memperoleh keselamatannya sudah disingkirkan. Jiwa korporat kami memenangkan jiwa mereka.

Gembala Jiwamu

‘TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku.’ Di Mazmur ini Daud menyingkapkan penemuan yang dia peroleh: Allah itu bukan hanya penyelamat roh tetapi dia gembala dan pemulih jiwa juga. Allah selalu mendekati jiwa melalui roh, sementara iblis selalu mendekati jiwa melalui tubuh dan pancaindera. Itulah sebabnya penting bagi kita untuk belajar hidup dari roh bukan dari indera kita.
Kalau kita hidup dari jiwa, hidup kita seperti lotere, karena jiwa itu hanya sebaik makanan yang diberikan – makanan dari roh atau dari daging. Jika jiwa diberi makan sampah, dan bukannya makanan yang mulia, saat datang api krisis, jiwa akan menyiram kita dengan bensin, bukannya air. Jiwamu itu muara rohmu, jadi jangan hidup dari apapun yang dikelola oleh pikiran. Hidup dari sumber rohmu dan ambil kuasa untuk mengatur apapun yang datang dari muara.
Air yang jernih dan tenang yang berasal dari roh kita akan mempunyai pengaruh pemulihan terhadap jiwa kita. Seperti yang Daud catat lebih lanjut di Mazmur 23, jiwa yang dipulihkan itu ‘tidak takut yang jahat’ dan tidak punya rasa takut untuk menciptakan cara pandang baru dimana dia melihat ‘hidangan’ kesempatan yang disediakan dan bukannya melihat musuh yang ditakutkan. Kestabilan jiwa ini akan membawa ke keselarasan-roh kita dan memampukan kita melewati dan menyelesaikan semua yang ditaruh di dalam hati kita. Pemulihan jiwa menutup celah antara apa yang kita lihat dengan roh kita, dan apa yang kita sesungguhnya bisa capai dengan kerjasama jiwa.
Semakin kita memahami bagaimana kita dibangun, kita akan menjadi semakin baik. Paulus saat menulis ke jemaat Tesalonika mengungkapkan kerinduannya untuk melihat mereka bertumbuh dewasa secara utuh dalam roh, jiwa, dan tubuh. Dia tahu bahwa tanpa kesepakatan antara roh, jiwa, dan tubuh hasilnya tidak akan efektif dan akan menjadi kehidupan yang membuat frustrasi. Tetapi dengan adanya keselarasan internal antara roh, jiwa, dan tubuh akan menghasilkan jiwa yang makmur yang akan mampu mencapai hal-hal luar biasa.
Mari kita komit untuk memasuki proses memakmurkan roh, jiwa, dan tubuh. Mari kita belajar untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatan kita. Mengasihi Allah dengan keseluruhan hidup kita, bukan hanya sebagian saja. Kasihi Dia dengan pikiran, kasihi Dia dengan perasaan kita, kasihi Dia dengan pilihan-pilihan kita dan kasihi Dia dengan tubuh kita.

Dua-pertiga dari diri kita akan Hidup Selamanya

Meskipun kita terbuat dari tiga bagian, roh, jiwa, dan tubuh, tetapi hanya yang dua bagian saja yang akan hidup selamanya. Jadi semakin cepat kita mulai membuatnya benar akan semakin baik. Di suatu hari kita akan menerima tubuh baru, tetapi tidak pernah menerima roh baru atau jiwa baru. Kita akan selalu kita. Jadi, jika yang kita lakukan hanya memperhatikan kepada apa yang ‘kita’ lihat, tubuh kita, tetapi mengabaikan dua-pertiga ‘kita’ yang tidak kita lihat, maka bagian besar yang kita abaikan itu akan menenggelamkan kita seperti adanya gunung es di tengah lautan.
Perhatikan dan lakukan dengan bagian kekal diri kita tersebut, sebab berbeda dengan mitos umum, sorga itu tidak akan mengubahmu menjadi orang kudus yang super. Kita akan memasuki sorga dengan diri yang sama seperti saat kita meninggalkan dunia dan diri kita itulah yang akan diperhitungkan, baik untuk memperoleh upah atau pun untuk mendapatkan penderitaan dan hilang, bagi jiwa yang malas sewaktu di dunia. Ini juga jelas seperti yang dinyatakan dalam perumpamaan Kerajaan Allah, kisah tentang talenta, dan kisah tentang berjaa-jaga.
Jadi, mari kita bangun hidup dan gereja kita dengan jiwa yang makmur. Mari mulai memakai waktu kita lebih banyak lagi untuk manusia-dalam kita daripada manusia-luar karena, ‘Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.’
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari Soul Prosperity oleh Paul Scanlon

Amsal 20:21, 1 Petrus 2:11, Ibrani 4:12, Kejadian 3:1, 1 Petrus 1:23, Matius 26:41, Amsal 11:30,
Mazmur 23:1-3, 23:5, 1 Tesalonika 5:23, 1 Korintus15:42-49, 2 Korintus 5:10, 1 Korintus 3:11-15,
Matius 13, Matius 25:14, Matius 24:45, 1 Timotius 4:8

Sabtu, 27 Maret 2010

MSG-031 Mengapa merayakan Paskah

MENGAPA MERAYAKAN PASKAH?-----Home---Artikel
Chuck D. Pierce & Robert Heidler

Dalam kitab Keluaran 12:13-14 disebutkan, Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir…Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.
Saat kita sedang menantikan hari raya Paskah, kita perlu ingat bahwa Paskah merupakan suatu perayaan yang diciptakan oleh Tuhan. Perayaan ini diberikan untuk meningkatkan iman kita dan mempersiapkan kita menerima kepenuhan berkatNya. Dalam kitab Perjanjian Lama, Paskah diperintahkan oleh Tuhan untuk mengajar bangsa Israel pentingnya penebusan melalui darah. Dalam kitab Perjanjian Baru, Paskah juga dilakukan oleh orang-orang Kristen untuk memperingati dan mengerti pekerjaan penebusan yang telah dilakukan oleh Tuhan. Alkitab menyebutkan bahwa Paskah harus dirayakan sebagai ketetapan untuk selamanya!
Banyak orang Kristen tidak menyadari bahwa Paskah sama pentingnya baik dalam Perjanjian Baru maupun Perjanjian Lama. Perayaan ini kita temukan di setiap bagian dari Perjanjian Baru. Yesus dan para murid merayakan Paskah. Perjamuan Tuhan yang terakhir adalah perayaan Paskah. Para rasul mengajar jemaat-jemaat bukan Yahudi tentang perayaan Paskah. Dalam kitab 1 Korintus Paulus menulis kepada sebuah jemaat besar bukan Yahudi , “Kristus, Anak Domba Paskah KITA, telah disembelih, karena itu mari kita merayakannya!” Selama ratusan tahun Paskah telah menjadi perayaan penting bagi gereja mula-mula.
Mengapa Paskah Begitu Penting?
Derek Prince pernah berkata bahwa deklarasi iman yang paling kuat adalah, “Aku telah ditebus dengan darah Anak Domba dari tangan musuh.” Dia berkata bahwa jika kita menyatakan deklarasi itu dengan iman yang teguh, dan terus melakukannya, maka akan terjadi sesuatu. Kita akan dilepaskan dari tangan musuh! Itulah sebenarnya pesan dari Paskah. Perayaan Paskah adalah deklarasi iman bahwa kita telah ditebus oleh darah Anak Domba! Ada sesuatu yang terjadi ketika kita merayakan Paskah. Ketika kita bersama-sama memperingati pekerjaan besar yang telah Tuhan lakukan, dan menyatakan kuasa penebusan itu dalam hidup kita sekarang ini, akan SELALU menghasilkan sesuatu.
Paskah itu sangat penting bagi Tuhan. Tetapi setan membenci Paskah! Musuh kita telah bekerja dengan rajin untuk mencuri Paskah. Tetapi ada kabar baik, yaitu: Tuhan sedang memulihkan Paskah! Tetapi itu merupakan suatu pertempuran! Pertempuran atas darah. Setan ingin memberi kita agama tanpa darah, karena agama tanpa darah tidak punya kuasa. Kuasa itu ada di dalam darah!
Selalu ada pertempuran untuk Paskah. Kita bisa melihatnya dalam sejarah gereja. Dalam abad ke 4, ketika kaisar Konstantin berusaha untuk menggabungkan kekristenan dengan paganisme, hal itu kedengaran seperti sesuatu yang baik. Dia melegalisasi kekristenan. Orang bisa ke gereja tanpa takut dilempar ke kandang singa.
Dan Konstantin tidak perduli kalau orang Kristen merayakan kebangkitan Yesus. Tetapi dia tidak ingin ada hal yang berkaitan dengan Paskah. Dia minta agar orang-orang Kristen tidak merayakan kebangkitan itu pada waktu Paskah. Pada pertemuan Council of Nicea (AD325) dia berkata, “Ketidak beresan ini (perayaan Paskah) HARUS dibetulkan!”
Pada pertemuan tersebut Konstantin menghapuskan Paskah dan memberi arahan bahwa kematian dan kebangkitan Kristus dirayakan pada “hari Minggu setelah bulan penuh pertama yaitu ketika matahari di atas katulistiwa … waktu yang dikaitkan dengan perayaan musim semi para penyembah berhala dewi kesuburan bernama Ishtar … juga dikenal sebagai Eastre! (Karena itu sekarang gereja merayakan kebangkitan pada waktu Easter, bukan pada saat Paskah). Tujuan Konstantin adalah untuk menyingkirkan Yesus dari konteks Paskah.
Pertempuran Berlanjut
Banyak gereja yang menolak perintah Konstantin, sehingga selama beberapa abad setelah masa Konstantin pertempuran untuk Paskah terus berlanjut. Pada abad keenam, misalnya, Kaisar Justinian mengirim pasukan Romawi ke seluruh wilayah kekaisaran untuk memberlakukan larangan merayakan Paskah. Dalam usaha ini, ribuan pria, wanita dan anak-anak dibunuh! Bahkan ada kota-kota yang mengalami pembunuhan masal untuk menghentikan perayaan Paskah. (Pertempuran untuk Paskah telah membawa banyak korban) Dengan tekanan pemerintah, gereja Roma juga ikut menyingkirkan Paskah. Perhatikan beberapa pernyataan yang dikeluarkan oleh dewan (council) berikut.
Kutukan Dinyatakan
The Council of Antioch (AD 345) menyatakan, “Apabila ada uskup presbiterian atau diaken, setelah pernyataan ini, berani merayakan Paskah, Dewan akan menghakimi mereka sebagai terkutuk dari gereja. Dewan bukan hanya memecat mereka dari pelayanan, tetapi juga pihak-pihak lain yang berani berkomunikasi dengan mereka.” (Gereja sebenarnya mengutuki mereka yang merayakan Paskah).
The Council of Laodicea (AD 365) “Tidak diperbolehkan melakukan perayaan oleh orang-orang Yahudi”.
The Council of Agde, Perancis (506) “Orang Kristen TIDAK BOLEH ambil bagian dalam perayaan orang Yahudi.”
The Council of Toledo X (abad 7) “Easter harus dirayakan sesuai dengan deklarasi yang ditetapkan di Nicea.”
Pertempuran Atas Paskah Terlihat Jelas Selama Sejarah Gereja!
Pertempuran untuk melenyapkan Paskah bukanlah hal yang baru. Kita melihat hal yang sama terjadi dalam Alkitab. Setan selalu berusaha mencuri Paskah karena dia tahu bahwa perayaan darah itu akan melepaskan suatu kuasa! Lihat apa yang terjadi dalam jaman Hizkia, ‘Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN. Ia membuka pintu-pintu rumah TUHAN dan memperbaikinya, menyingkirkan mezbah-mezbah palsu, memulihkan korban persembahan dan puji-pujian Daud. Kemudian Hizkia mengirim pesan ke seluruh Israel dan Yehuda, mengundang mereka datang merayakan Paskah. Para pembawa pesan pergi ke seluruh Israel dan Yehuda: ‘Hai, orang Israel,kembalilah kepada Tuhan.’ Tangan Allah bekerja sehingga mereka bersatu dalam pikiran untuk memenuhi undangan raja. Robongan yang sangat besar berkumpul di Yerusalem untuk mereyakan Perayaan. Mereka menyembelih anak-domba Paskah dan mereyakan Perayaan selama tujuh hari dengan penuh sukacita, sementara setiap hari orang-orang Lewi menaikkan nyanyian kepada Tuhan, disertaui bunyi-bunyian pujian. Seluruh jemaat sepakat untuk merayakan perayaan itu tujuh hari lagi; sehingga selama tujuh hari berikutnya mereka merayakannya dengan penuh sukacita.Ada sukacita besar di Yerusalem, sejak jaman Salomo anak Daud, raja Israel, belum pernah ada lagi seperti ini yang dilakukan di Yerusalem. Para imam dan orang-orang Lewi berdiri memberkati umat, dan Allah mendengarkan mereka, karena doa-doa mereka sampai ke Sorga, tempat tinggal-Nya yang kudus.’ - 2 Tawarikh 29-30
Hal yang sama terjadi di jaman Yosia, ‘Yosia melakukan apa yang benar di mata Tuhan, Pada tahun ke-18 pemerintahannya, sementara memperbaiki bait, mereka menemukan gulungan TORAH di bait.Ketika raja mendengarkan apa yang dituliskan di gulngan Torah itu, dikoyakkanlah pakaiannya. Dia pergi ke bait dengan seluruh orangnya. Dia mendengarkan setiap apa yang dibacakan dalam Kovenan itu. Kemudian setiap orang memberikan dirinya terikat dengan kovenan itu.Raja memerintahkan mereka untuk menyingkirkan semua perkakas berhala yang dibuat untuk Baal dan Asera yang ada di bait dan juga untuk tentara langit.Dia mengusir para pelacur bakti yang ada di bait … Raja memberikan penrintah ini ke semua orang, ‘Rayakan Paskah kepada Tuhan Allahmu, seperti yang tertulis di gulungan Kovenan itu.’ Di tahun ke-18 pemerintahan Raja Yosia, Paskah ini dirayakan bagi Tuhan di Yerusalem, yang tidak pernah dilakukan lagi sejak jaman hakim-hakim memimpin Israel, maupun selama pemerintahan raja-raja Israel dan raja-raja Yehuda.’ - 2 Raja 22-23
Kita melihat suatu pola yang alkitabiah! Dalam kedua kisah ini umat Tuhan telah melenceng jauh dari Tuhan dan kembali kepada penyembahan berhala, sehingga berkat Tuhan hilang. Mereka berbalik kepada Tuhan dan mencari Dia, dan hal pertama yang dilakukan Tuhan ialah memulihkan Paskah! Pada saat mereka berbalik dari penyembahan berhala kepada perayaan Paskah, hubungan mereka dengan Tuhan dipulihkan dan mengalami sukacita besar dan berkat! Itu adalah pola yang luar biasa. Di dalam Alkitab kita temukan berulang kali bahwa perayaan Paskah seringkali HILANG. Bahkan selama masa Perjanjian Lama dan di antara orang Yahudi sendiri, seringkali berbagai generasi hidup dan mati tanpa merayakan Paskah. Mengapa perayaan Paskah itu hilang? Setan telah MENCURINYA. Setan selalu ingin mencuri Paskah. Lalu ketika suatu generasi berbalik kepada Tuhan dan mulai membaca Alkitab … mereka membaca tentang Paskah untuk pertamakali. Kelihatannya merupakan sesuatu yang aneh bagi mereka. Mereka berkata, “Kita tidak pernah melakukan hal ini.” (Itulah tepatnya yang kita lihat di dalam gereja hari ini!) Tetapi ketika Roh Kudus bergerak dalam hati mereka, mereka memperingati perayaan penebusan Tuhan, dan sukacita serta kuasa Tuhan pun dipulihkan.
Mengapa Setan Membenci Paskah?
Setan membenci Paskah karena Paskah adalah perayaan YESUS. Ketika gereja melepaskan Paskah, sesungguhnya gerejaa memunculkan perayaan-perayaan lain untuk Yesus. Beginilah cara kita menggeser waktu perayaan itu menjadi Natal dan Paskah (Easter). Memang tidak buruk kalau kita merayakan Yesus pada hari-hari itu (Perayaan untuk Yesus selalu baik). Tetapi perayaan Yesus yang diberikan oleh Tuhan kepada kita disebut Passover.
Kitab Perjanjian Baru mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Domba Paskah! Ketika Yohanes memperkenalkan Yesus, dia berkata “Lihatlah Anak Domba Allah!” Paulus berkata: Kristus, Anak Domba Paskah kita telah disembelih! Merayakan Paskah adalah merayakan Yesus. Sebagai Anak Domba Paskah, Dia mencurahkan darahNya untuk menebus kita dari cengkeraman musuh. Ketika darahNya dioleskan di pintu kehidupanmu, Tuhan melepaskanmu dari tangan si pemusnah! Jadi kalau kita mengerti Paskah, kita akan mengerti apa yang telah dilakukan Yesus bagi kita.
Pada malam Paskah yang pertama, segala sesuatu menunjuk kepada Yesus. Setiap ayah diperintahkan untuk berdiri di pintu rumahnya dengan tempayan berisi darah anak domba. Dia harus mencelup hisop ke dalam darah dan mengoleskan pada kedua tiang pintu rumah … dan dia harus mengulang mencelup hisop ke dalam darah dan mengoleskannya di ambang pintu rumah. Jika engkau membayangkan gerakan yang dia lakukan dengan hisopnya yang tercelup darah, maka engkau akan melihat dia membuat suatu tanda salib.
Pada malam Paskah itu setiap ayah Yahudi membuat tanda salib dengan darah anak domba. Akibatnya, seluruh keluarga menerima penebusan dari kuasa musuh. Kelepasan yang dilakukan Tuhan selalu disertai dengan darah dan salibNya. Itulah yang dirayakan Paskah! Bukanlah suatu kebetulan kalau Yesus mati pada hari Paskah. Tuhan bisa mengatur kematianNya kapan saja. Tetapi memang kehendakNya jika Yesus mati pada saat Paskah, sehingga kita bisa mengenali bahwa Dia adalah Anak Domba Paskah.
Perayaan Paskah merupakan perayaan yang sangat penting sehingga Tuhan memilih waktu itu sebagai waktu terjadinya suatu kejadian paling dahsyat dalam sejarah (kematian dan kebangkitan Yesus). Tuhan sengaja MENGHUBUNGKAN pengorbanan Yesus dengan Paskah. Ini merupakan hal yang menarik: Konstantin berusaha memisahkan pekerjaan Yesus dari Paskah … tetapi Tuhan berusaha menghubungkan Yesus dengan Paskah. Tuhan ingin agar kita berpikir tentang Yesus ketika merayakan Paskah.
Aturan Paskah
Menarik sekali jika kita bandingkan urutan perayaan Paskah dengan urutan kejadian penyaliban Yesus. Menurut kitab Torah, pada saat Paskah ada hal-hal khusus yang harus dilakukan pada saat yang ditetapkan.
1. Anak Domba Paskah harus dipilih pada hari yang ditetapkan. Keluaran 12 menjelaskan bahwa anak domba Paskah harus dipilih pada hari ke sepuluh dari bulan pertama. Pada jaman Yesus, hanya anak-anak domba dari Bethlehem yang dianggap layak untuk menjadi anak domba Paskah. Jadi anak domba yang lahir di Betlehem dipilih dan dibawa masuk Yerusalem dari timur (bukit Zaitun) melalui gerbang domba. Pada hari ke sepuluh dari bulan pertama, Yesus – Anak Domba yang lahir di Betlehem turun dari bukit Zaitun memasuki Yerusalem melalui gerbang domba. (Ini disebut “kedatanganNya yang penuh kemenangan”) Ketika Dia masuk, orang-orang melambaikan daun palem sambil berseru, “Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Selamatkan kami, Anak Daud!” Dengan suara bulat Yesus dinyatakan sebagai Mesias! Rakyat telah memilih Anak Domba Paskah mereka.
2. Anak Domba itu harus diperiksa. Kitab Torah mengajarkan ketika domba itu telah dipilih, dia harus diperiksa dengan teliti apakah ada cacat-celanya. Hanya anak domba yang sempurna, tidak bercacat-cela yang layak dipersembahkan bagi Paskah. Setelah tiba di Yerusalem, Yesus masuk ke Bait Suci untuk mengajar. Ketika berada di tempat itu Dia didekati oleh kaum Farisi dan Saduki, pengikut Herodes, dan para ahli taurat. Setiap kelompok mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk menjebak Dia. Pada dasarnya mereka mencari cacat cela yang bisa mendiskualifikasiNya sebagai Mesias. Tetapi tidak seorang pun mendapati kekurangan pada Dia, karena Dia memang tidak bercacat-cela.
3. Ragi itu harus disingkirkan. Kitab Torah mengajar bahwa sebelum merayakan Paskah semua ragi (ketidakmurnian) harus disingkirkan dari setiap rumah. Setiap ibu mengambil lilin, memeriksa apakah ada ketidakmurnian, dan menyingkirkannya dari rumah. Perintah ini masih dilakukan sampai sekarang. Paskah adalah saat untuk membersihkan setiap rumah. Setiap keluarga Yahudi yang taat akan memeriksa dan membersihkan rumahnya sebelum Paskah. Setiap ketidakmurnian harus disingkirkan. Setelah Yesus sampai di Yerusalem, Dia memasuki Bait Suci dan menyingkirkan meja-meja penukar uang. Dia mengikuti perintah alkitabiah untuk membersihkan Rumah BapaNya sebelum Paskah.
4. Anak Domba itu dibawa ke altar untuk dipamerkan. Pada pagi hari ke 14 bulan pertama, ketika semua telah disiapkan, anak domba itu dibawa keluar menuju altar. Pada jam 9 pagi itu, anak domba tersebut diikat di altar untuk dipertontonkan pada orang banyak. Pada pagi hari ke 14 dari bulan pertama, ketika semua telah siap, Yesus dibawa keluar menuju Kalvari. Pada jam 9 pagi itu, sama seperti anak domba untuk Paskah diikat di altar … Yesus dipaku di kayu salib untuk dipertontonkan di Kalvari!
5. Anak Domba itu disembelih pada waktu yang ditetapkan. Tepat jam 3 siang, imam besar turun ke altar. Ketika seorang imam lainnya meniup terompet di dinding Bait Suci, imam besar memotong leher anak domba korban dan berkata, “SUDAH SELESAI”. Pada jam 3 siang hari yang kudus itu, ketika anak domba Paskah dibunuh, Yesus berteriak dengan suara keras “SUDAH SELESAI” dan menyerahkan rohNya. Dalam bahasa Yunani, “sudah selesai” adalah tetelistai, yang berarti “utang sudah dibayar lunas”.
Perayaan Yesus
Anda lihat bagaimana Tuhan menetapkan untuk menghubungkan Yesus dengan Paskah? Tidak heran jika Yohanes Pembaptis memperkenalkan Dia dengan “Lihatlah Anak Domba Allah”. Tidak heran jika Paulus berkata, “Kristus, Anak Domba kita yang sudah disembelih”. Paskah adalah tentang Yesus.
• Dia telah datang sebagai Anak Domba Allah
• DarahNya telah menebus KITA
• Dengan darahNya … penghakiman dibalik
• Dengan darahNya … kuasa musuh dihancurkan
• Dengan darahNya … kita dilepaskan dari ikatan dan tekanan
• Dengan darahNya … kita dilepaskan untuk memasuki perjanjian Tuhan.
Paskah Adalah Perayaan YESUS
Semakin engkau mengerti Paskah, semakin engkau menghargai Yesus. Kalau engkau tidak mengerti Paskah, engkau akan kesulitan untuk benar-benar mengerti apa yang telah dilakukan Yesus. Ketika engkau merayakan Paskah, engkau menyatakan imanmu atas kuasa darahNya dan penebusanNya. Karena itu salah satu hal paling aneh di dunia adalah bahwa orang-orang Kristen di dunia mau menerima kebohongan setan yang mengatakan bahwa Paskah (passover) tidak ada kaitannya dengan “kekristenan”. Setan berusaha mencuri passover ini karena dia tahu bahwa perayaan atas darah akan melepaskan kuasa! Ketika perayaan paskah (passover) itu dicuri, kuasa itu tidak ada. Tetapi ketika passover dipulihkan … kuasa itu KEMBALI!
Kabar baiknya adalah … Tuhan sedang MEMULIHKAN Paskah!
Di seluruh dunia, gereja-gereja merayakan Paskah kembali. Dan KUASA itupun kembali. Kami mengundang Saudara untuk merayakan kuasa darah Yesus. Kami mengundang Saudara untuk bersama-sama orang Kristen lain di seluruh dunia mengalami pemulihan Paskah. Mari bersama-sama kami menyatakan: Kami DITEBUS oleh DARAH ANAK DOMBA dari tangan musuh!
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo

Jumat, 26 Maret 2010

CH-011 Mengapa Gereja Besar Tidak Berumbuh

Mengapa Gereja Besar Tidak Tumbuh-----Home---Artikel
(Dan Reiland)

Gereja Redemption di Windsor, Oregon, selama tigabelas tahun pengunjungnya terus bertumbuh menjadi 1400, termasuk anak-anak. Gedungnya yang berkapasitas 400 tempat duduk agak sedikit mengalami kesulitan untuk mengatur pengunjung dan perparkiran. Jumlah kebaktian yang berlangsung selama satu jam ditambah dari 2 menjadi 3 kebaktian pada hari Minggu, dan 1 kebaktian lagi di hari Sabtu malam. Sedang diadakan persiapan apakah harus diadakan kebaktian kedua pada hari Sabtu atau kebaktian keempat pada hari Minggu, atau kedua-duanya. Kalau ini berhasil maka pengaturan tempat tidak menjadi masalah lagi, sampai jika pengunjung melebihi 2000 orang. Gereja punya pelayanan masyarakat yang kuat, dan arus pengunjung tetap. Tetapi selama satu tahun tidak bertumbuh lagi! Anggota majelis mengira ini berkaitan dengan keadaan ekonomi, tetapi gembala percaya walaupun perekonomian bisa mempengaruhi penghasilan jemaat tetapi tidak seharusnya mencegah pertumbuhan. Tidak ada alasan jelas mengapa gereja berhenti bertumbuh.
Gereja Baptist-2 di Norman, Virginia, punya rata-rata pengunjung sedikit di atas 3,000 selama tiga tahun. Pada mulanya gereja cepat melonjak dan ini dianggap sebagai penanaman gereja yang berhasil. Gereja Baptist-1, sebagai gereja induk, saat membuka gereja Baptis-2 memberi staff, uang, dan bangunan besar bekas mall yang direnovasi. Gedungnya secara formal merupakan toko grosir di jalur lalu-lintas di wilayah tersebut. Mall lain di wilayah yang sama masih sukses beroperasi dengan setiap harinya dipenuhi oleh pembeli. Parkirnya luas dan mulai direnovasi karena sudah berusia tujuh tahun. Staff gereja stabil, dan pengelolaan gereja berjalan seperti biasa. Kebaktian penyembahan luar-biasa, dan pelayanan anak-anaknya kuat. Kelompok kecilnya di atas rata-rata. Gereja punya warung kopi kecil dengan lingkungan yang bersahabat. Gembala senior berfokus pada penginjilan. Sepertinya tidak ada alasan mengapa gereja ini berhenti bertumbuh.
Jadi, apa jawabnya? Bagaimana gereja-gereja yang besar tersebut kok sepertinya tidak bertumbuh lagi? Ini rumit, tetapi bukannya misteri yang tidak bisa dipecahkan. Dibutuhkan doa dan puasa. Dituntut ketekunan. Gereja-gereja ini bisa bertumbuh kembali. Jika gereja Anda seperti gereja Redeemption atau pun Batist-2, gereja Anda pun bisa tumbuh kembali. Ini tidak mudah, tetapi bisa dilakukan.
Berikut ini ada lima kemungkinan yang bisa dipertimbangkan. Daftarnya bisa diperpanjang, tetapi yang ini merupakan hal-hal penting untuk dibicarakan. Berbicaralah dengan jujur dan lihat apa yang bisa kita temukan.
• Apa mereka telah melupakan darimana gerejanya berasal?
Sebelum menjadi gereja besar semua gereja pasti dulunya mulai dari gereja kecil. Pada saat itu para pemimpin semuanya mengejar setiap makhluk yang bernafas yang berminat untuk datang ke gerejanya. Mereka juga mengejar orang-orang yang tidak berminat agar datang. Setiap orang dianggap penting! Para pemimpin terus mengejar orang-orang baru. Dengan penuh gairah mereka berkali-kali menelpon orang. Di saat itu keuangan minim, bahkan meminjam, dan staff yang ada tidak berpengalaman. Hal terbaik yang bisa ditawarkan saat itu hanya visi yang dipenuhi iman. Mereka menjadi orang-orang fanatik yang menawarkan visi dan janji!
Sekarang, setelah gereja besar, dimana-mana bisa melihat orang. Gereja kuat. Punya sumber daya dan dana. Pemimpin tidak punya waktu lagi untuk disibukkan oleh pertanyaan-pertanyaan maupun kepedulian-kepedulian orang. Jika ada yang pergi, mereka tidak terlalu memperdulikan karena ada duapuluh orang lain yang sedang antri. Sukses yang tercampur dengan tekanan bisa mengubah pandangan kita ke arah yang salah. Kita telah melupakan darimana asal kita.
Memang pelayanan di gereja besar tidak sama dengan pelayanan di gereja kecil, tetapi hati dan gairah kita harus tidak berubah. Kerendahan hati, semangat, dan roh yang ramah untuk melayani itu sesuatu yang vital yang harus terus ditumbuhkan. Mengucap syukur dan bergantung kepada Allah merupakan sesuatu yang kritis yang harus ada agar gereja terus bertumbuh. Jika hal ini mulai berkurang, ambil waktu untuk mereflesikan-diri akan kerendahan hati yang pernah ada sewaktu gereja masih kecil. Bisa jadi ada sesuatu dalam diri kita yang butuh dibebaskan, yang bisa membuka kunci untuk gereja kita bisa bertumbuh kembali.
• Apa ada inovasi baru yang bisa melahirkan keluar-biasaan?
Melakukan sesuatu untuk memperoleh hal yang luar-biasa itu bagus, tetapi tidak bagus lagi jika usaha tersebut menyedot semua enersi kita. Keluar-biasaan itu penting tetapi jika membelenggu inovasi akan menjadi masalah. Inovasi itu di suatu saat sepertinya sebagai penghambat-intuisi keluar-biasaan. Pada mulanya inovasi seperti mengacaukan keadaan, karena menuntut adanya perubahan. Pada awalnya suatu inovasi itu tidak selalu bekerja dengan baik. Tetapi inovasi itu penting. Inovasi menjaga agar gereja hidup, sehat, dan bertumbuh.
Jadi inovasi apa yang dibutuhkan gereja kita saat ini? Apa itu kebaktian penyembahan, pelayanan anak, atau strategi untuk misi dunia? Apa pelayanan sosial? Mungkin pengembangan kepemimpinan atau sistem pengelolaan? Selalu lakukan sesuatu untuk berinovasi.
• Apa kepemimpinan sudah menyimpang?
Percaya atau tidak, para pemimpin gereja besar bisa merasa bosan. Bosan bukan karena tidak banyak yang harus dikerjakan, tetapi karena mengerjakan hal yang sama terus-menerus selama bertahun-tahun. Kebosanan ini membuat potensi akan menyimpang karena ada kegiatan lain yang kelihatannya lebih menarik dan menantang. Walaupun kegiatan-kegiatan lain ini menarik, tetapi mungkin perlu di kesampingkan, sampai gereja bisa bertumbuh kembali.
Penyimpangan-penyimpangan bisa juga datang dalam bentuk tekanan. Keuangan merupakan sumber tekanan yang besar. Jika masalah keuangan gereja menjadi begitu menekan sehingga enersi para pemimpin terkuras oleh masalah itu, bisa dimengerti bagaimana mereka kehilangan pandangan akan visi gereja. Ini hal yang utama dalam penyimpangan. Para pemimpin dipaksa memperhatikan hal yang tidak utama lagi! Yang ditakutkan adalah para pemimpin bekerja begitu keras di tengah masalah sehingga mereka tidak menyadari kalau telah disimpangkan.
Penyimpangan-penyimpangan bisa datang dari beberapa hal seperti masalah pribadi, perpecahan, tidak fokus, strategi yang tidak jelas atau serangan spiritual. Bagaimana dengan gereja Anda, apa ada penyimpangan terhadap sasaran gereja?
• Apa ‘mesin’ telah menggantikan misi?
Di gereja 12Stone www.12Stone.com di mana saya menjadi team kepemimpinan, ‘misi mengalahkan mesin’ salah satu ‘mantra’ kami. Kalau pengunjung gereja sudah ada di angka antara 9,000 dan 10,000 memang sudah diperlukan pengelolaan (‘mesin’). Pengelolaan ini menuntut perhatian kita. ‘Mesin’ ini selalu minta lebih, tetapi tidak pernah memberi lebih. Kita mengerti gereja perlu teroraginisir, punya kebijakan, dan kerumitan komunikasi. Ini konsekwensi karena keberhasilan dalam penjangkauan jiwa. Tetapi kita tidak bisa menyerahkan gereja ke monster yang dinamakan ‘mesin’.
Misi harus selalu didahulukan. Mempekerjakan orang untuk misi, mengelola untuk misi, menginvestasi uang untuk misi. Sekali-sekali biarkan ‘mesin’nya menderita. Pastikan ‘mesin’ yang melayani kita, bukan kita yang melayani ‘mesin’. Misalnya, selalu pekerjakan orang untuk pertumbuhan dan bukan pemeliharaan. Pekerjakan staff untuk membantu menjangkau misi lebih daripada staf untuk memelihara yang sudah ada. Kita harus belajar hidup dengan tekanan. Memang gereja besar tanpa pengelolaan yang baik akan kacau, tetapi misi-lah yang pertama!
• Apa ketergantungan kepada Allah telah digantikan dengan merasa bisa mencukupkan-diri-sendiri?
Tidak ada seorang pemimpin pun yang melakukan ini, tetapi hal ini terjadi. Tidak pernah ada seorang gembala atau dewan atau pemimpin yang mau menempati posisi Allah, tetapi hal ini terjadi.
Ini merupakan proses yang aneh, tetapi mudah dipahami bagaimana bisa terjadi. Saat gereja masih kecil, kita percaya kepada Allah, karena memang tidak ada pilihan lain. Sumbernya kecil dan kita berkata, ‘Tolong kami Tuhan, karena saya tidak dapat melakukannya tanpa Engkau.’ Dan Tuhan yang menyediakan. Kemudian tiba saatnya uang berlebih, bahkan melimpah. Tekanan memang ada saat masih kecil, tetapi tekanan yang jauh lebih besar juga ada saat sumbernya semakin membesar. Ini benar karena semakin banyak yang dipertaruhkan. Oleh karena itu kita, atau siapa pun yang ada dalam kepemimpinan, mencoba untuk mengambil kedaulatan kepemimpinan Allah, karena kita tidak mau ambil resiko: apa Tuhan dapat terus mengelola dan memelihara apa yang sedang kita pertaruhkan? Kita mengerti ini perbuatan bodoh, tetapi dalam kepemimpinan sehari-hari, kita mencoba untuk membuatnya berhasil. Di atas kertas ini ‘kegilaan’, tetapi mungkin saja bagi para pemimpin untuk melakukan sesuatu yang sedikit ‘gila’.
Saya sendiri, saat begitu banyak yang harus saya lakukan, saya mencoba bekerja lebih banyak dan berdoa lebih sedikit. Ini juga hal yang sama. Gila! Dalam keadaan seperti ini Roh Allah mengingatkan saya untuk tetap setia dengan waktu doa saya dan tetap bergantung kepada Bapa. Pola ini selalu berhasil, merasa mampu tidak pernah berhasil.

Saya mendorong kalian untuk mempelajari kelima pertanyaan ini dan mulai mencermati di gereja kalian. Bicarakan dengan team kalian dan saya percaya bahwa kalian akan menemukan sesuatu yang bisa membantu gereja kalian untuk bertumbuh kembali. Jika gereja kalian bisa bertumbuh, pertanyaan-pertanyaan ini bisa sebagai obat pencegah dan membantu menjagai momentum pertumbuhan gereja Anda.
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo

Selasa, 23 Maret 2010

FF-023 Kejatuhan Yang Diperdalam

KEJATUHAN YANG DIPERDALAM-----Home---Artikel

Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." – Kejadian 3:12-13
Yang pria mengatakan itu kesalahan perempuan. Yang perempuan mengatakan itu kesalahan ular. Karena Allah yang menaruh ular di taman maka sesungguhnya perempuan itu mengatakan bahwa yang salah adalah Allah sendiri. Sejak saat itulah manusia terus mencoba menyalahkan Allah atas masalah-masalahnya. Perbuatan ini hanya akan membuat manusia lebih bobrok lagi.
Ada tiga ketidak-wajaran yang disebabkan oleh kejatuhan manusia: 1) fokus pada diri-sendiri 2) menyembunyikan diri, dan 3) saling menyalahkan. Jika manusia mau berhenti di bagian manapun dari ketiga hal tersebut dan berbalik kepada Allah, kejatuhan sepertinya tidak tidak akan membuat kerusakan umat yang lebih parah lagi. Jika kita melakukan kesalahan, dan berhenti sebelum berkembang lebih lanjut, serta mau kembali kepada Allah, ini akan mencegah kita untuk tidak jatuh ke masalah yang lebih dalam lagi.
Demikian juga jika ada orang yang berdosa. Mereka biasanya mengikuti langkah-langkah yang sama. Pertama-tama mereka akan berfokus pada diri-sendiri, kemudian mencoba untuk bersembunyi, lalu mulai mencari kambing-hitam. Semakin dalam kerusakannya akan semakin sulit untuk bisa menolong keluar dari masalahnya. Presiden Clinton melakukan hal yang sama saat affairnya terungkap. Pada mulanya dia mencoba menyembunyikannya. Kemudian, saat semua jaringan televisi menyiarkannya ke seluruh bangsa, dia mencoba menyalahkan beberapa hal ke dewan khususnya. Kalau dalam kasus ini seluruh bangsa sepertinya tahu kekeliruan Presidennya, seberapa sering kita sendiri bisa mengenali apa yang ada dalam diri kita?
Tuhan tidak mengampuni alasan-alasan yang diberikan; Dia mengampuni dosa. Allah itu selalu siap memberi pengampunan jika kita bertobat. Bertobat itu mengaku bahwa memang itu kesalahan kita, dan kita yang sudah melakukan kesalahan itu. Dengan mencari-cari alasan, atau kambing-hitam, dan bukannya bertobat, sesungguhnya sedang membangun penghalang lebih jauh lagi antara kita dengan Allah, dan antara kita dengan orang lain. Dibutuhkan kerendahan hati untuk mengaku kita salah, dan Allah memberi anugerah-Nya untuk itu. Kerendahan-hati yang sejati itu merupakan pertobatan yang sejati.
Kita bisa saja menyalahkan orang lain atas kesalahan kita, atau lingkungan kita; tetapi dengan melakukan ini kita tidak akan pernah dibebaskan dari akibat kesalahan tersebut. Tidak akan pernah terjadi pertobatan yang sejati sampai kita mau menerima tanggungjawab atas perbuatan kita. Hanya pertobatan sejati yang memberikan pengampunan dan rekonsiliasi dengan Allah dan manusia.
Belakangan ini banyak filosofi dan psikologi yang diperkenalkan untuk mengalihkan kebejatan moral manusia ke hal-hal lain seperti lingkungan, bagaimana cara kita dibesarkan, dll. Memang benar kalau hal-hal tersebut itu punya pengaruh dan dampak berarti dalam membangun karakter kita, tetapi jalan keluar dari keruwetan ini bukan dengan menyalahkan orang lain, dll., tetapi mulai mengambil tanggungjawab pribadi atas masalah dan kegagalan kita.
Lingkungan itu bukan masalahnya. Tuhan telah menaruh manusia di lingkungan yang sempurna tetapi tokh masih jatuh dalam dosa. Jika lingkungan itu masalahnya, maka lingkunganlah yang akan Tuhan tebus, dan bukan manusia. Tetapi Tuhan memberi manusia otoritas atas lingkungannya. Saat manusia ditebus, manusia akan dan harus mampu berhubungan serta harus mengubahkan lingkungannya. Ini seperti pepatah yang mengatakan ‘tempatkan saja kuda di depan kereta’ maka kereta akan berjalan dengan sendirinya.
Secara praktisnya, kita harus selalu melihat masalah dengan situasi, atau lingkungan kita, dan mencari tahu apa yang salah dengan kita, dan yang perlu diubah. Karena tujuan Allah itu menebus dan memulihkan kita seutuhnya dari konsekwensi kejatuhan karena dosa, pertama sekali kita harus selalu mencari jawab atas permasalahan kita, dan apa yang perlu diubah dalam diri kita. Jawabnya bisa dirangkum dalam satu kata yaitu ‘kasih’. Seperti ditunjukkan di 1 Korintus 13:18, ‘Kasih tidak berkesudahan (bhs. Ing. Love never fails)’. Kasih selalu bisa ditemukan di setiap akar pemecahan masalah. Jika kita bisa lebih mengasihi, ini akan bisa mengubah hampir semua situasi yang sekarang ini kita pandang sebagai masalah.
Tuhan mengubah dunia dengan mengasihinya sampai rela untuk mati. Kita juga bisa mengubah dunia saat kita mulai mengasihi mereka yang ada di sekitar sedemikian rupa sampai kita rela menyerahkan hidup kita, dan keinginan-sendiri, demi mereka. Daripada menyalah-nyalahkan, mari kita mengakui dosa kita, mengambil tanggungjawab akan akibatnya, dan mencari anugerah Allah untuk mengasihi mereka yang ada di sekitar kita, dan bukannya menyalahkan mereka atas masalah kita. Jika kita mulai dengan cara ini untuk benar-benar mengasihi, paradise akan mulai kembali.
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo

FF-021 Takut

TAKUT-----Home---Artikel

‘Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."’ -Kejadian 3:10
Ayat di atas yang pertama kali kata menyebutkan kata ‘takut’ Alkitab. Ada rasa takut kepada Allah yang murni dan kudus, ada rasa takut yang tidak kudus. Takut yang disebutkan ayat di atas adalah takut yang tidak kudus, yang akan membawa kerusakan lebih jauh kepada jiwa seseorang, dan yang akan membuatnya bukan mendekat tetapi melarikan diri dari Allah.
Takut kudus tidak pernah membuat kita menyembunyikan diri dari Allah. Takut kudus bersumberkan pada pengetahuan bahwa Dia adalah Allah dan tidak seorang pun bisa bersembunyi dari Dia. Mengakui bahwa Dia tahu segala sesuatu, dan dan kita sendiri hanya tahu sedikit saja. Takut kudus kepada Allah itu ‘permulaan hikmat’ (Amsal 9:10) karena ada pengakuan bahwa kita membutuhkan bantuan Allah agar bisa tahu segala sesuatu dengan tepat.
Takut tidak kudus bersumber dari racun buah Pohon Pengetahuan akan yang Baik dan yang Jahat. Takut ini tidak berasal dari mengenal Siapa sesungguhnya Allah itu tetapi berfokus-pada diri-sendiri. Ini jelas yang membuat kita mencoba menyembunyikan diri dari Allah dan sesama. Ini melahirkan sikap penonjolan dan pementingan diri-sendiri sehingga memunculkan pendominasian terhadap orang lain.
Takut tidak kudus khususnya bersumber pada rasa takut ditolak. Karena manusia diciptakan untuk memiliki hubungan dengan Allah dan sesama, penolakan merupakan salah satu rasa sakit yang paling menyakitkan dalam pengalaman manusia. Ini salah satu rasa takut yang paling melumpuhkan yang mendominasi manusia. Penolakan akan menyebabkan menarik-diri dalam persembunyian, atau mendominasi orang lain sehingga menjadikan dirinya orang yang pertama kali melakukan penolakan. Dibutuhkan iman besar untuk keluar dari persembunyian dan bersedia menunjukkan ketelanjangan-dirinya. Dibutuhkan iman besar untuk membuat diri ‘gampang diserang’. Tetapi ini merupakan langkah pertama untuk bias menerima penebusan dan pemulihan diri.
Yesus itu Tuhan Kemuliaan tetapi Dia telah mengosongkan diri untuk menjadi anak manusia yang rapuh. Dia membuat diri-Nya benar-benar gampang-diserang, bahkan membiarkan manusia yang rusak dan berdosa memukul dan merendahkan diri-Nya sebelum Dia menundukkan diri dan merendahkan diri di salib. Dia begitu menjadikan diri-Nya gampang diserang karena kita sehingga kita akan selamanya bias memahami seberapa besar Dia telah mengasihi kita. Saat kita benar-benar mulai berpegang pada salib, kita akan mulai berani keluar dari persembunyian. Salib sendiri akan membebaskan kita dari rasa takut yang paling dalam dan mengijinkan kita menjadi apa-adanya kembali.
Rasa takut diperkenalkan kepada manusia saat mereka memakan buah terlarang. Umumnya rasa takut itu muncul saat akan atau telah mengundang kejahatan memasuki kehidupan seseorang. Rasa takut dipakai Iblis untuk menguasai manusia. Allah menuntun seseorang dengan iman. Di dalam hati seseorang terjadi peperangan antara keduanya, dan inilah yang akan mendasari tekadnya untuk memilih antara takut atau iman yang akan diijinkan memerintah.
Iman dimulai dengan mengetahui bahwa Allah itu menerima kita melalui salib. Penerimaan ini tidak ada kaitannya dengan apa yang sudah atau belum kita lakukan, tetapi hanya atas dasar apa yang telah Yesus lakukan bagi kita. Salah satu kesaksian tentang anugerah Allah ialah saat Dia menerima pembunuh dan orang bersalah yang disalib bersama-Nya. Kisah ini akan bisa membuat orang menjadi bertanya-tanya dengan orang-orang yang sudah bertobat, tetapi anugerah yang kita peroleh dari salib itu cukup untuk menutupi setiap orang yang mencari perlindungan kepadanya. Sesungguhnya, Tuhan sendiri mengatakan bahwa mereka yang diampuni banyak akan mengasihi Dia lebih banyak. Oleh karena itu, seperti yang kita baca di Roma 5:19-21, ‘Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah, supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.’
Dimana dosa melimpah, anugerah melimpah lebih banyak lagi. Apa ini berarti kita akan berdosa sehingga anugerah-Nya melimpah dan kita bisa mengasihi Dia lebih banyak lagi? Ini merupakan penipuan besar – sama seperti yang Paulus tunjukkan di Roma 6:1-4, ‘Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.’
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo

Minggu, 14 Maret 2010

PW-022 Peperangan untuk Benih Keturunan

PW-022 Peperangan untuk Benih Keturunan (PaulScanlon)-----------Home---Artikel

Bagian-1
Penulis kitab Ibrani membuat pernyataan luarbiasa saat membicarakan perjumpaan antara Melkisedek dengan Abraham yang dicatat di Kejadian fasal empatbelas. Dia menjelaskan bahwa saat Abraham memberikan perpuluhannya kepada Melkisedek, Lewi dan semua keurunannya juga melakukannya. Jelas saat itu mereka tidak ada di sana secara pribadi tetapi Allah menganggap mereka hadir dan termasuk dalam tindakan yang dilakukan Abraham karena benih mereka sesungguhnya sudah ada di pinggang Abraham. Dia menuliskan, ‘Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan, sebab ia masih berada dalam tubuh bapa leluhurnya, ketika Melkisedek menyongsong bapa leluhurnya itu.’
Meskipun Lewi itu muncul sekitar 100 tahun setelah Abraham, sejauh Allah berkenan akan tindakan Abraham punya pengaruh langsung kepada kertunannya yang belum lahir.

Pemikiran Generasi
Allah itu dan bekeja secara bergenerasi, bukan hanya untuk waktu mundur tetapi juga maju. Generari yang hidup saat sekarang ini adalah hasil baik dari para nenek-moyangnya dan juga pembentuk generasi yang akan datang. Sedihnya, dalam banyak dunia barat, kita tidak hidup dengan kesadaran akan generasi. Sebagi akibatnya kita telah mengabaikan tanggungjawab transisi generasi kita untuk hidup yang bisa menghentikan kelangsungan segala sesuatu yang para nenekmoyang kita belum diteruskan kepada kita agar bisa diterima oleh benih anak-anak kita yang masih ada di pinggang kita. Gnerasi ini mungkin yang paling mementingkan diri-sendiri yang pernah hidup. Kita dihabiskan oleh kebutuhan untuk mendapatkan semua yang dapat hidupi hanya untuk saat sekarang saja. Hanya sedikit yang disadarkan untuk menyadari kenyataan bahwa cara kita menghidupi kehidupan kita saat ini akan bisa memberikan pengaruh yang serius, baik untuk kebaikan maupun keburukan, pertama-tama kepada mereka yang akan menjadi garis keturunan keluarga masa depan kita dan terutama semua yang memasuki lingkaran pengaruh di tahun-tahun mendatang.
Terlalu banyak di gereja kharismatik di seluruh dunia memberi pengajaran akhir jaman yang mengatakan bahwa kita adalah generasi akhir dan dengan melakukan ini sesungguhnya sedang melalaikan tanggungjawabnya untuk generasi yang akan datang. Kebenarannya adalah, sementara kita bisa jadi generasi akhir jaman, tetapi kita tidak tahu dengan pasti tentang hal ini! Jadi, kita harus selalu hidup dalam kesadaran akan mereka-mereka ‘yang benihnya masih ada di pinggang kita’ dan bekerja sedemikian rupa agar bisa memberi mereka memulai kehidupan yang banyak dari kita belum pernah memiliknya.

Peperangan untuk Benih Keturunan
Ini sebuah ungkapan yang saya ambil untuk menggambarkan apa yang saya percayai dalam peperangan utama di kota-kota kita di seluruh dunia saat ini. Peperangan yang sesungguhnya, yang sedihnya telah sebagain besar kita mengabaikannya, ialah peperangan untuk menguasai bukan hanya hati dan kehidupan mereka yang kita lihat, tetapi mereka juga yang belum kita lihat – orang-orang yang ada di dalam orang-orang yang sedang kita jangkau. Jika tindakan yang Abraham lakukan karena mengasihi dan ketaatannya kepada Allah membuat suatu teladan bagi anak-cucunya yang belum lahir, maka mengapa tidak tindakan kita karena kasih, kemurahan-hati, kebenaran dan keadilan membuat suatu teladan bagi orang-orang yang benihnya sedang ada di pinggang orang-orang yang sedang kita jangkau di kota-kota, dan bangsa-bangsa hari ini?
Misalnya saja hari ini, melalui pelayanan Red Light di Abundant Life ini kita menjangkau seorang pelacur yang berusia 14 tahun. Dia memberikan hidupnya kepada Kristus dan mengubah total arah hidupnya. Maka, saat usianya duapuluh tahun dia misalnya menikah dengan seorang pria yang mengasihi Allah dan melahirkan tiga anak yang dibesarkan di Rumah Allah dan ditumbuhkan untuk mengasihi dan melayani. Kita tidak hanya menjangkau pelacur itu saat ini tetapi juga anak-anaknya yang benihnya ada di pinggangnya dan sedang menetapkan suatu gerakan potensi reaksi berantai orang-orang yang mengasihi Allah, yang bahkan tidak pernah tahu kalau ibunya atau neneknya pernah menjadi seorang pelacur di jalan-jalan di kotanya. Jika pelacur Rahab bisa mengakhirinya di garis keturunan Kristus, maka mengapa tidak Rahab-Rahab hari ini mulai membuat garis iman baru di dunia ini?
Memalui pelayanan anak-anak kami kami membawa ratusan anak-anak dengan bis setiap minggunya dari daerah-daerah paling kumuh d kota kami. Kami telah belajar bahwa ini bukan hanya anak-anak ini kami bertanggungjawab untuk dijangkau tetapi juga untuk anak-anak yang ada di dalam mereka. Kami ingin ribuan anak-anak di seluruh kota bisa setiap harinya berkata, ‘Tidak, saya tidak mau mengambil narkoba itu demi anak-anak saya yang belum lahir.’ Kita memberdayakan anak-anak remaja untuk bisa mengatakan dengan tegas, ‘Tidak, saya tidak mau mengadakan hubungan sex denganmu demi anak-anak dan cucu-cucu saya.’ Jika suatu generasi hidup dengan tanggungjawab yang demikian ini untuk masa depannya, kita akan mulai memenangkan ‘pertempuran untuk benih keturunan’ masyarakat kita.

Bagian-2
Umat Percaya Generasi Pertama
Peperangan untuk benih keturunan adalah untuk mengatur umat percaya generasi pertama; yaitu mereka yang telah mematahkan semua keterkaitan-keturunan penyembah berhalanya. Umat percaya generasi kedua (yaitu anak-anak mereka) dan generasi ketiga (yaitu anak-anak dari anak-anak mereka) masing-masing memiliki peperangan khususnya sendiri, tetapi mereka tidak lagi akan mengulangi peperangan yang telah dilakukan dan dimenangkan oleh gereasi pertamanya.
Saya merupakan generasi pertama di garis keluarga saya (Scanlon). Pada hari saat saya memberikan hidup kepada Yesus Kristus pada usia limabelas tahun, itulah hari yang memungkinkan bagi anak-anak saya untuk membuat jalan kehidupan yang baru. Saat saya meninggalkan karir aman di pekerjaan saya untuk menjadi pekerja sepenuh-waktu sebagai staf gereja lebih dari duapuluh tahun yang lalu, keluarga saya memberi tekanan yang tidak terbayangkan. Saya dituduh sengaja berkomit dengan karir bunuh-diri, mengucapkan selamat jalan dengan otak saya, dan melepaskan keuangan masa depan keluarga saya – selain banyak tekanan yang lain! Tetapi hari ini, kami punya empat anak yang mengasihi Tuhan, yang dua sudah menjadi staf gereja selama bertahun-tahun, dan yang luar biasa adalah mereka bisa punya kerinduan itu sejak di usia mudanya. Mereka dan teman-temannya menganggap sesuatu yang menyenangkan bisa menjadi staf gereja! Apa yang kadang-kadang tidak mereka sadari adalah saya merintis untuk membuat staf menyenangkan. Saya membuatnya luarbiasa bagi keluarga Scanlon untuk melayani Allah secara penuh-waktu. Tetapi saya yang telah membayar harga mahal untuk itu. Sekarang mereka bisa menikmati manfaat dankeuntungan serta berkat-berkatnya karena kemenangan yang sudah saya menangkan sementara mereka masih ada dalam benih yang saya kandung.

Sebuah Keturunan Baru
Dengan memutuskan diri dari garis panjang keturunan umat tidak percaya, saya memungkinkan membangun keturunan baru Scanlon. Belum pernah ada Scanlon seperti saya sebelumnya. Saya bukan serpihan bangunan lama, saya merupakan bangunan baru! Saya bukan perpanjangan pohon keluarga yang lama, saya mulai menumbuhkan pohon baru. Saya benih baru dari keturunan baru Scanlon. Seperti Abraham, saya telah meninggalkan semua orang. Saya telah meninggalkan setiap keluarga Scanlon dari garis keturunan yang tidak percaya. Tidak ada Scanlon sebelum saya yang telah melakukan apa yang saya lakukan atau capai seperti yang telah saya capai atau hidup menurut nilai-nilai yang saya hidupi. Saya telah memenangkan peperangan benih keturunan saya. Ini semua mengubahkan saya, dan anak-anak saya dan anak-anaknya anak saya semua menerima permulaan yang baru, suatu pilihan baru. Suatu kemungkinan baru dijadikan mungkin bagi mereka pada hari saya menerima Kristus untuk memasuki hidup saya.
Saya menjadi pintu semua masa depan generasi-generasi yang akan lahir melalui garis baru iman saya. Semua penolakan, pelecehan, disalah-mengerti, pengainiayaan, dan kesepian yang pernah datang menumpuk di pundak saya sewaktu saya mencoba membebaskan diri dari garis keturunan keluarga yang tidak percaya dan memulai generasi baru. Semua ini tidak akan pernah dialami oleh anak-anak saya. Mereka tidak akan pernah lagi mengalami bagaimana dilarang pergi ke gereja, dilarang mendengarkan musik Kristen, atau dilarang punya teman-teman Kristen. Mereka tidak akan pernah dicemooh karena membaca Alkitab di rumah, tidak pernah malu untuk berdoa, atau berbicara hal-hal yang berkaitan dengan Allah. Mereka tidak pernah mengalami kesulitan memberi perpuluhan dari uang sakunya, atau bergabung dengan misi penjangkauan jiwa-jiwa secara terbuka di tengah kota. Serangkaian perisitiwa yang telah saya perangi, yang sepertinya tanpa akhir, tidak akan pernah mereka temui atau perangi lagi.

Peperangan Utama
‘Peperangan untuk Benih Keturunan’ ini saya percayai sebagai peperangan utama bagi bangsa kita di UK in karena kita tidak sekedar punya generasi kedua yang besar, tetapi sekedar mencari gereja baru untuk dikunjungi. Negara kita ini 98% penyembah berhala. Jadi peperangannya masih tetap untuk mengatur atau mengontrol ‘benih-benih keturunan’ bangsa kita, dan banyak bangsa lain di seluruh dunia juga. Pekerjaan kita ini seperti apa yang dilakukan Yesus. Kita punya hak-istimewa yang luarbiasa untuk menjangkau dan mematahkan kehidupan yang rusak, dan terluka, untuk menjadi garis keturunan baru, yang beriman, di bumi ini.
Bayangkan sebentar perbedaan apa yang telah Yesus lakukan terhadap anak-anak dan cucu-cucu dari orang yang dirasuk oleh roh jahat Legion? Dan bagaimana dengan keturunan yang lahir dari Bartimeus yang buta, wanita Samaria yang ada di sumur dan ke sepuluh orang yang sakit lepra? Lalu tambahkan lagi anak-anak dari anak Jairus yang dibangkitkan dan juga anak-anak dari satu-satunya anak janda Nain. Kita akan memperoleh ribuan kehidupan yang mendapat pengaruh positif karena pertemuan perubahan-hidup yang diberikan Yesus.
Yesus bukan hanya mencari pengaruh seketika karena mujizat-Nya di hari yang berarti itu. Yesus melihat lebih jauh lagi. Dia memandang masadepan generasi-generasi yang akan dihasilkan oleh benih-benih keturunan yang sedang ada di pinggang orang-orang yang sedang ditemui. Dia memandang bangkitnya keluarga-keluarga yang berpusat pada Allah, yang berpotensi untuk mengubahkan dunia selamanya! Dengan cara sama, kita tidak boleh mengecilkan pengaruh tindakan sederhana kebaikan kita terhadap generasi-generasi yang belum dilahirkan, yang masih ada di pinggang-pinggang mereka yang belum diselamatkan.

Lahir di Momentum
Generasi pertama juga menghadapi tantangan unik yang lain. Seperti Abraham, mereka tidak tahu kemana harus pergi. Allah hanya memintanya untuk ‘Pergilah dari negerimu ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu,’ yang nantinya baru diketahui kalau itu Kanaan (Kejadian 12:1). Tetapi saat itu Abraham tidak tahu dimana negeri itu, berapa lama untuk sampai ke sana, atau bagaimana menjelaskannya ke keluarga besar yang harus dia tinggalkan.
Semua keturunan yang nantinya akan dilahirkan tidak akan pernah mengalami apa yang dialami Abraham; mereka semua akan lahir di momentum perjalanan yang dia sudah mulai. Hanya generasi pertamalah yang harus menderita malu dengan meninggalkan semua yang sudah begitu baik bagi mereka tanpa mampu menjelaskan dengan tepat kemana mereka sedang menuju. Saya masih ingat dengan jelas frustrasi yang saya hadapi saat tidak bisa menjelaskan kepada keluarga saya seperti apa ‘Kanaan’ saya itu, dan bagaimana saya bisa sampai ke sana. Generasi pertama tidak punya peta, mereka sekedar harus ikut panggilan Allah, sementara mereka mulai membuat peta perjalanan hidup barunya bagi anak-anak yang mengikutinya. Ini juga merupakan bagian penting dalam peperangan untuk benih keturunan.
Sekarang saya percaya Anda mulai mengerti konflik yang terlibat dalam pertobatan kehidupan kepada Kristus dan pengaruh besar potensi keputusan yang diambil bagi benih-benih yang akan diturunkan kemudian.

Pembalikan Momentum
Sebagai gereja kita harus berpikir dan bekerja secara generasional sewaktu menjangkau komunitas kita. Sambil mempelajari konsep ini saya telah mengamati bahwa hanya dalam beberapa generasi saja momentum besar akan mampu saling melemahkan satu dengan yang lain untuk memilih atau melakukan suatu perjalanan yang berbeda.
Ini, tentunya, bekerja dua cara – kebaikan dan keburukan. Pola kejahatan, kebrutalan, dan kehidupan tidak-bermoral di kota-kota kita itu sebagai akibat generasi-generasi sebelumnya yang telah membuat pilihan salah, yang pada akhirnya menghasilkan sistem dengan nilai-nilai buruk bagi keturunannya yang dilahirkan. Momentum dosa yang sulit digambarkan menjadi begitu besar sehingga campurtangan Ilahi jangka pendek tidak cukup kuat untuk mematahkannya.
Kita adalah campurtangan Ilahi itu, meskipun mungkin seperti seorang yang sedang berlari di jalan raya padat sambil mengangkat tangan dan berteriak untuk menghentikan arus mobil yang sedang melaju! Dengan tindakan itu bisa saja ada seseorang yang mau menghentikan kendaraannya, memutar-balik dan mulai berjalan untuk menentang gelombang negatif momentum generasional. Tindakan ini akan diikuti oleh beberapa yang lain, dan merekalah orang-orang yang membalikkan momentum itu. Mereka akan melahirkan generasi yang mampu berjalan di arah yang baru. Hanya dalam beberapa generasi akan ada banyak yang berjalan mengarah kepada Allah daripada jalan Iblis. Gereja menjadi sistem penentang-arus dunia! Pada akhirnya, begitu kita membalikkan momentum generasional, Iblis akan mencoba untuk berteriak menghentikannya! Tetapi kita tidak akan melayaninya!
Saya bisa menceritakan banyak kisah bagaimana kita membalikkan arus dosa dan pembusukan di kota kami, Bardford. Kami menjangkau ribuan anak muda di sekolah-sekolah dan juga bekerja untuk menjangkau secara generasional puluhan ribu generasi dewasa. Team penerobos kami meliputi Tim, bekas penyalur narkoba dan penjahat ganas, yang sekarang berjalan dengan Allah dan memberkati kota kami, sampai ke Sam, anak usia 12 tahun yang dikeluarkan dari sekolahnya dan kami pelihara. Sam naik bis kami, diselamatkan dan baru-baru ini memenangkan Governors Award tahunan di sekolahnya sebagai murid luarbiasa. Kami bertekad melakukan peperangan benih keturunan di kota kami di jalan-jalan – dan kami memenangkannya!
Tempat ini tidak memungkinan saya membicarakan pergumulan-pergumulan yang dihadapi oleh gerenasi kedua dan ketiga tetapi semuanya bisa didengar dari rekaman seri lengkap kami. Mereka bergumul untuk indetitasnya, kepemilikan, dan pada akhirnya keabadian. Pergumulan inilah yang perlu kita pahami, yang bisa menyebabkan sebagian kita menghindar untuk menemukan kembali, dan melawan pertempuran benih-benih keturunan dengan setiap generasi baru yang akan dilahirkan.
Seri pengajaran ini salah-satu yang paling berarti yang saya pernah lakukan. Sekarang waktunya untuk menambil inisiatif dan mengambil kembali otoritas untuk melakukan peperangan demi benih-benih keturunan di dunia kita.
Disadur bebas oleh Iskak hutomo dari The Battle for the Loins oleh Paul Scanlon


Kamis, 11 Maret 2010

PW-021 Pergi lebih jauh!

28-hari untuk membebaskan Masa Depan Anda!-----Home---Artikel
oleh Chuck D. Pierce, disadur bebas oleh Iskak hutomo

Hari – 28: Pergi lebih Jauh!
Saya harap engkau sekarang bisa melihat jalan baru! 28 hari telah kita lewati untuk bisa melihat.
Baru-baru ini Tiffany Smith berkata, ‘Ada kuasa dalam keputraan. Saya tidak akan berhenti sebelum engkau sampai di tempat yang telah Kutetapkan bagimu. Saya tidak akan berhenti. Saya akan melakukannya bagimu.’ Sampai hari Yesus kembali, Dia melakukannya bagimu setiap hari, setiap langkah, setiap tujuan. Ada tempat yang disebut ‘Lebih Jauh (Beyond) yang Tuhan pakai sebagai panggilanmu. Lihat tempatmu yang disebut ‘Lebih Jauh’ dan mulai mendesak ke tempat itu.
Yang berikut ini beberapa prinsip kunci untuk dipahami sehingga engkau bisa MELIHAT janji-janjimu tergenapi!
• Suara YANG MENCIPTAKAN tatanan dari kekacauan!
• Panggilan kita untuk MENGUASAI! Panggilan untuk mengamati, bertambah-banyak, dan menyembah!
• Suara ular yang lembut!
• Kovenan Abraham dan ujian di gunung Moria! Hak-hak kovenanmu!
• Semak yang terbakar! Panggilan untuk membersihkan Atmosfir!
• Kuasa Paskah! Darah!
• Melihat kelimpahan! Perjalanan ke Tanah Perjanjian!
• Pemulihan Pondok Daud!
• Perayaan Tabernakel (Rosh HaShanna, Yom Kippur, perayaan Peniupan Sangkakala)
• Kelahiran Yesus dari anak dara, PENEBUS kita! FIRMAN menjadi daging!
• Pengorbanan Yesus dan Keajaiban Salib yang mengalahkan musuh!
• Demonstrasi kuasa yang MEMBANGKITKAN YESUS dari KEMATIAN!
• Bagaimana melihat dan bekerjasama dengaan para Malaikat! Sorga terbuka!
• Singa Yehuda dan Kemenangan Umat Sisa!
Kata Yesus, ‘Ikut SAYA!’ Dua kata ini akan menjadikan engkau MELIHAT! Jangan takut untuk datang dan melihat masa depanmu! Berserah kepada Tuhan, terima Roh-Nya dan ikuti!


Hari - 27: LIHAT MUJIZAT SAAT TERJADI!

Mujizat-mujizat terkadi! Saya berdoa agar engkau bisa melihat mujizat-mujizatmu terjadi!
Sebuah mujizat itu bukan hanya menakjubkan tetapi punya kesan ada ‘sesuatu yang baru’! Hal baru ini menyadarkan kita akan Kuasa Ilahi yang mata kita tidak mampu melihatnya. Mujizat-mujizat itu yang tadinya ada di tatanan yang lebih tinggi yang sekarang bisa kita alami. Jari-jari dan kuasa-Nya bekerja untuk mewujudkan rencana dan tujuan besar dalam kehidupan yang telah dirajut bersama Dia. Mujizat menghasilkan pewahyuan. Apa yang secara normal tidak bisa kita lihat, sekarang bisa kita lihat!
Iman akan melihat saat mujizat terjadi! Iman itu salah satu pendorong utama pelayanan Yesus. Di Injil kita terus-menerus menemukan pernyataan seperti ‘Iman-mu menyembuhkanmu.’ Di tempat asal Yesus tidak melakukan mujizat besar karena orang-orang di tempat itu kurang beriman. Dia bukannya tidak mampu untuk melakukan itu tetapi atmosfir di tempat itu mencegah Tuhan menunjukkan kuasa iman. Meskipun begitu, saat Dia menemukan orang-orang yang beriman, Dia melepaskan kuasa-Nya, dan terjadi mujizat. Allah menjamin kita bahwa jika kita percaya, tidak ada yang mustahil, dan Dia tidak menahan-nahannya.
BERGERAK memasuki Musim BERIKUT dengan Mentalitas Meningkat! Mujizat-mujizat Terjadi! Harapkan Kunjungan Ilahi! Singkirkan semua penghalang! Pilih SATU hal! (Lukas 10) Biarkan Tuhan MENATA-ULANG harimu! Renungkan Firman-Nya siang dan malam! Perenungan memberikan keberhasilan! Temukan tempatmu di Rencana Pemerintahan Kerajaan Allah! MINTA Roh Kudus menyingkapkan Proses Penyedian BARU-mu! Berperang dengan Firman-firman Profetis yang AKAN membuat benih-benihmu disebar di Kerajaan!
Review ayat-ayat berikut: Yoh. 3:3-5; Luk. 17:21; Mat. 16:33, 13:11; Yoh. 18:36; Luk. 11:1-6, 7:21
Renungkan Lukas 10, Ibrani 11


Hari - 26: Lihat mujizat yang sedang mendorongmu memasuki kemuliaan yang lebih besar!
Isteri saya membuat pernyataan yang mengejutkan, ‘Mengharapkan mujizat itu salah satu karakteristik yang harus ditanamkan dan dilindungi di dunia yang penuh sinis dan kekecewaan ini.’ Mujizat dan iman harus bergandengan tangan. Iman itu terkait dengan setiap bagian kehidupan Kekristenan. Dengan iman kita menerima keselamatan (Ef. 2:8-9). Iman dihubungkan dengan pengampunan (Kis. 26:18), menyucikan hati (Kis. 15:9), pembenaran (Rm. 4:5; 5:1), dan pengangkatan anak (Gal. 3:26; Kol. 3:24). Semuanya tergantung atas iman kita. Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus! Ada peperangan iman untuk mendengar dan tetap berdiri tegak untuk masuk tepat pada waktunya jika mau melihat janji-janji terwujud. Kitab Hagai menunjukkan dimana umat mulai membangun dengan bergairah tetapi dikacaukan dan ditakutkan karena adanya peperangan.
Kata MUJIZAT itu dikaitkan dengan prinsip MENGHERANKAN! Peristiwa-peristiwa mengherankan itu terjadi karena Allah yang memberi benih di Sorga, dan kita bisa melihat di bumi ini. Itu arti mujizat. Mujizat itu manifestasi supra-alami kekuatan Ilahi yang menunjukkan pewahyuan khusus hadirat dan kuasa Allah. Semua peristiwa alami tunduk saat kuasa Allah dari Ruang Tahta-Nya dilepaskan kedalam dan melalui kita. Begitu kuasa-Nya dilepaskan, Allah Sendiri yang akan menegakkan dan menjagai kehendak-Nya terjadi, dan kehidupan di dunia akan mengalami proses penyelarasan. Dan terjadilah mujizat, atau kuasa-Nya, yang berasal dari kekekalan dan memasuki atmosfir dimana kita hidup saat ini.
Kuasa ini selaras dengan Roh Allah sehingga tangan Allah (Luk. 4:18, 11:20; bandingkan Kis. 3:12) bisa melakukan karya-Nya. Mujizat itu ‘kuasa’, ‘pekerjaan besar’, ‘pekerjaan ajaib’ dan ‘manifestasi kuasa Allah’. Dia memakai tangan-Nya untuk menyentuh, mewarnai, dan mengerjakan kehendak-Nya, seperti Seorang Pencetak Kehidupan yang sedang berkarya! Dia menciptakan tatanan baru dari kekacauan. Dia memasuki hukum-hukum alami dunia dan mengarahkan-ulang perbuatan-perbuatannya. Jari supra-alami Allah menyusun-ulang apa yang ada di dunia ini. Bagi mereka yang bisa melihat, seluruh bumi ini dipenuhi dengan keajaiban. Dunia di mana-mana penuh dengan hal-hal yang mengherankan, tetapi kita harus mencari ALLAH yang menjadikan semua ini. Itulah apa yang kita miliki di sini. Sesuatu yang alami akan menjadi hidup karena karya Allah yang memulai dan mengakhiri iman kita.
Ada KEMULIAAN YANG LEBIH BESAR! Lihat dan masuki sesuatu yang BARU! Kebaskan semua ketakutan, kekecewaan, dan ketidak-minatan sebaga hasil masa lalumu, yang bisa membuatmu mundur ke belakang!
Jika peperangan masa lalu membuatmu menghindari dorongan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, atur-ulang dan ‘MAJU KEMBALI’. Dengarkan lagu ‘Go Up AGAIN!’ yang bisa engkau beli CD-nya di www.gloryofzion.org.
Katakan EMOSI-EMOSI-mu tidak tergantung pada luka-luka masa-lalumu! Jangan takut kalau sakit masa-lalumu akan terjadi lagi di era BARU! Percayalah bahwa yang Kemudian akan lebih BESAR dari yang sebelumnya! BANGKIT untuk memasuki Dunia Rohani BARU! PERGI LEBIH JAUH! Pengurapan baru diberikan saat kita MENYEBERANG! Tinggalkan Trauma dan lepaskan Pengampunan! Mulai MENYEMBAH dengan cara Baru dan Segar dan bekerja-sama dengan Para Malaikat! Deklarasikan bahwa GELOMBANG BARU Roh Kudus akan menggulungmu! Deklarasikan BENIH-BENIH yang telah engkau taburkan di masa lalu mulai berlipat-ganda dan gudangmu akan diisi kembali! Kenali kekuatan rohani yang ada di sekitarmu yang telah menghalangi aliran sungai kehidupan!
Baca Hagai 1 dan 2
Renungkan Yoshua 3

Hari - 25: Atur Ulang Kehidupan untuk Kemenangan!
Saya telah mempelajari selama bertahun-tahun bahwa jika saya mengatur doa-doa saya, Tuhan akan mengatur langkah-langkah saya. Tidak peduli bagaimana pun dimensi padang gurun yang mencoba menahan kita, kita akan MELIHAT kelepasan dan kemenangan kita. ‘Aku melayangkan mataku’ (Maz. 121). Kita bisa melihat kemenangan yang akan datang. Lawan agamawi. Allah berjanji manusia mampu mengatasi diri-sendiri jika membangun hubungan dengan Dia yang menciptakan dunia. Manusia yang merupakan bagian dunia bisa punya hubungan dengan Dia yang lebih besar dari dunia. Allah telah memberikan Putra-Nya untuk menunjukkan terbukanya hubungan dan pemulihan kita. Kita harus punya kesan dan MISTERI ini sewaktu mencari Tuhan, untuk mengenal-Nya dan mengenal kuasa kebangkitan-Nya yang membangkitkan Putra-Nya dari kematian dan mendudukkan di Sorga. Semua berkat-berkat kita ada di dalam Dia.
Ada lagi aturan baru penyembahan. Sekarang adalah waktu untuk membangun mezbah. Banyak yang sedang direposisi untuk menemukan tempat barunya dalam penyembahan mereka.
LIHAT kemenangan atas struktur masalalu yang telah memenjara keluarga kita. Ada kemerdekaan baru yang mendatangi kehidupan kita. DARAH-Nya bisa mengatasi peperangan di garis keturunan kita. Minta Roh Allah menembus dan menyingkirkan akar anti-Semit yang ada di garis keturunan kita. LIHAT bagaimana penyembuhan Ilahi terjadi dalam hidup kita. Patahkan setiap kuasa pemecah. Jika kita telah tercabut dari kewarisan kita, minta Allah secara berdaulat mengembalikan jalan kita. Jika pikiran kita tercerai-berai itu karena pekerjaan kutuk. Balikkan kutuk dan tanamkan kaki kita seperti sebuah pohon yang ditanam di tepi air kehidupan dan disembuhkan. Singkirkan dan patahkan setiap kuasa kata-kata di masa lalu yang terkait dengan ketakutan. Jika kita telah mundur dari peperangan untuk janji-janji kita, bertobat. Jangan mengumpat atas tanah atau negeri yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Jangan memandang ringan akan janji yang menantikan kita (Bil. 13:32 – 14:5). Jika orang tua kita atau generasi sebelumnya pernah menolak untuk maju memasuki panggilan dan destinynya, bertobat dan mulai bergerak maju. Kita adalah umat sisa yang tetap mengejar, mengalahkan, dan memulihkan semua.
Review dan renungkan ayat-ayat: Pkh. 7:23-24, 8:16-17, 3:10-11, Dan. 2:27; Yes. 40:12; Ams. 30:2-4; Ay. 28:12-14, 28:20-22
Baca Maz. 1, 121, dan 2 Sam. 30


Hari - 24: Berapa lama lagi engkau berduka-cita? Kenakan IDENTITAS BARU!
Kehilangan itu bagian dari kehidupan … Kita kehilangan orang-orang yang kita kasihi, hubungan, keuangan, dan pengaruh. Salah satu kehilangan terbesar yang sulit diatasi adalah kehilangan pengharapan. Kita punya harapan bahwa sesuatu akan terjadi dengan suatu cara, dan apa yang kita harapkan ternyata tertunda. Harapan yang tertunda membuat hati menderita. Dengan kata lain, tertundanya suatu harapan akan melemahkan dan menggoyahkan kita. Kita akan sedih saat kehilangan.
Ada proses yang terkait dengan kesedihan. Mula-mula kita akan mengalami shock, kemudian masuk ke fase penyangkalan akan apa yang kita alami dan mencoba memastikan apakah peristiwanya itu benar-benar terjadi atau sekedar mimpi buruk saja. Tetapi rasa sakit akan realita yang ada menjadikan kita mulai marah, tertekan, memanipulasi, dan bahkan masuk dalam batin / hati. Kita mulai mengenakan identitas ‘Mengapa hal ini terjadi kepada saya?’ Fase terakhir yang sangat berbahaya dari semuanya adalah kita mulai menarik-diri dan kesepian. Untuk menghindari diri agar tidak terjadi luka dan rasa sakit, kita mulai menjadikan berpusat pada diri sendiri.
Saat Samuel mengurapi Saul sebagai raja, ada pengharapan yang dia inginkan dari Saul yaitu untuk melakukan dan menghasilkan sesuatu yang besar bagi Israel. Saul memang mengenakan jubah kerajaan, tetapi dia tidak pernah mengenakan identitas-diri sebagai Raja dari Allah. Demi kebaikan seluruh umat kovenant-Nya akhirnya Tuhan memutuskan Saul harus pergi.
Saat Tuhan mengatakan ini kepada Samuel, dia sedih atas kehilangan itu. Pertanyaan Tuhan yang diajukan kepada Samuel saat itu terus terdengar di sepanjang masa, ‘Berapalama lagi engkau berdukacita?’ Ini sebuah pertanyaan yang kita masing-masing harus menjawabnya. Akankah engkau mengenakan dukacita dan trauma masa lalumu untuk masa depanmu? atau maukah engkau MELIHAT bahwa ada sesuatu yang BARU yang sedang menunggumu? Stop, berdiam-diri, dan tanya pada diri sendiri, ‘Apa yang saat ini sedang saya kenakan?’ Jika jawabmu adalah ‘sisa-sisa masa laluku dengan segala kehilangan yang melekat’, sekaranglah waktumu untuk berubah!
Mari ganti pakaian. Pertama, kenakan pikiran yang diperbarui! Kemudian tambahkan dengan PENGHARAPAN-PENGHARAPAN yang dibangkitkan kembali! Berikutnya terima pakaian OTORITAS! Tambahkan KEBERANIAN ke pakaianmu. Singkirkan dan tinggalkan siklus lamamu yaitu KETAKUTAN! KENAKAN KEMERDEKAAN! Berjalan setiap hari dalam ROH dan deklarasikan bahwa engkau HAMBA KRISTUS, bukan BUDAK KEDAGINGAN atau pun TEMPAT KEGELAPAN bisa TINGGAL!
Hiasi dirimu dengan IMAN! Temukan dan singkirkan perusak-perusak iman berikut ini: ketegangan, menunda-nunda, cemas akan masa depan, keraguan, ketidak-percayaan, kemarahan, frustrasi, rasa bersalah, cemburu / iri, dan keserakahan! KENAKAN pewahyuan UNTUK MENGUASAI, yang merupakan pencerminan KERAJAAN! Untuk menjadikan pakaianmu bersinar ijinkan Tuhan mencurahkan perkenaan dan KEMULIAAN-Nya atasmu sehingga menghasilkan momentun dan PERCEPATAN!
Kita ada di musim baru. Ini musim untuk MELIHAT! Ini bukan musim untuk bersedih! Sukacita-Nya akan menjadi kekuatanmu! Pandang dirimu sedang diberi baju ulang untuk masa depan!
Baca Yesaya 41, Efesus 4 dan 5
Renungkan Zakharia 3 dan 4


Hari - 23: Firman-Nya MEMISAHKAN dan KITA MELIHAT!
Kita ada di waktu dimana harus bisa memisahkan agar bisa melihat dan bertambah-banyak. Apa artinya? Penglihatan kita terhalang karena ada dinding yang dibangun, selubung-selubung yang dibuat, dan korden-korden yang diturunkan. Tembok-tembok dibangun mlalui hubungan. Korden-korden dibuat agar kita tidak melihat janji-janji dan berkat-berkat yang menunggu. Tudung-tudung dan tirai-asap dilepaskan musuh sehingga kita hanya bisa melihat sebagian dari apa yang seharusnya bisa kita lihat. Oleh karena itu pertanyaan ‘Lihat, Aku sudah membuat yang BARU – Tidakkah ENGKAU melihatnya?’ akan mendapat jawaban kita --- TIDAK! Saya tidak melihat apa pun. Kita mungkin mengatakan, ‘Semuanya kelihatan sama seperti dulu.’ Ya, mungkin, bahkan kelihatan sedikit kabur dari sebelumnya.
Apa yang memisahkan? Firman memisahkan antara Jiwa dan Roh. Ibrani 4:12 menuliskan, ‘ Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.’ Ini ada di Sepuluh Ayat Teratas Firmam Allah saya. Mengapa? Pernyataan ini menetapkan kuasa, enersi, dan maksud Firman Allah. Firman itu MEMISAHKAN! Firman bekerja untuk memisahkan keinginan jiwani, penghalang-penghalang, dan luka-luka. Firman akan membersihkan jendela hatinurani kita, pertemuan antara jiwa dan roh. Firman memberi kita Terang untuk bisa melihat melalui kepribadian kita dan melihat yang TERBAIK yang Allah tawarkan kepada kita. Firman mengijinkan kita untuk melihat ke Kekekalan. Firman melahirkan iman.
Firman memisahkan dikotomi (dua pilihan) antara diri-sendiri dan ROH. Iman bekerja di garis pemisah ini. Kita harus memilih antara mempercayai dan tidak-mempercayai (Maz 37:3, Ams 3:5). Sistem-kepercayaan kita harus dipisahkan. Kita setiap hari harus membuat pilihan antara percaya dan tidak-percaya (Ibr 3:12). Kita harus memilih antara loyal/setia dan berkhianat/murtad (Lukas 22). Daging kita akan cenderung condong ke yang terakhir, tetapi hidup-Nya bisa membuat kita loyal ke hukum yang menuntun dan menempatkan kita di dalamnya. Firman-Nya itu buku kovenan kita yang memisahkan kita dari kesetiaan dan ketidak-setiaan (2 Sam 11). Firman-Nya menyingkapkan antara ketergantungan dengan kemerdekaan kita (1 Kor 12). Firman-Nya membuat kita percaya dan memisahkan ketidak-amanan kita (Yoh 5:14). Firman-Nya menetapkan standard ketaatan dan membuat ketidak-taatan disingkapkan dalam hatinurani kita (Yoh 3:4; 2:5). Firman-Nya memisahkan ketidak-satuan kita (1 Tes 5:23) dan membuat kita UTUH. Firman-Nya menciptakan kesaksian sehingga kita bisa menjadi saksi atau tetap berdiam-diri dan menyangkali Dia (Yoh 5:11, Ibr 12:1). Firman-Nya itu kasih yang membuat hati kita menyingkirkan kebencian (2 Tes 3:5, Gal 5:6, 1 Yih 2:9) dan menganggap orang lain lebih tinggi dari kita.
Firman-Nya memberikan IMAN. Iman bekerja atas dasar KASIH. Tanpa KASIH kita, kepada Dia dan orang lain, iman dan visi kita akan rusak. LIHAT!
Baca dan renungkan ayat-ayat yang disebutkan di atas.


Hari - 22: Berpindah dari Trauma atau Kegagalan ke Kesembuhan dan Sukses!
Setelah Yesus disalib, murid-murid mengalami trauma. Trauma membuat mereka tidak mengerti nubuatan yang Yesus telah sampaikan mengenai kebangkitan-Nya. Kita bisa melihat ini saat Yesus berjalan bersama dua murid yang berjalan menuju Emaus. Kedua murid itu tidak mengenal-Nya, sampai waktu perjamuan, mata mereka terbuka untuk MELIHAT! Trauma itu tercetak di sistem ingatan kita. Trauma itu terproses begitu mendalam di jaringan otak (prosesor) dan mempengaruhi cara berpikir kita (hati). Trauma seperti lampu-kilat kamera, untuk mencipta apa yang sedang kita lihat dan bagaimana kita menggambarkan dunia lingkungan kita saat itu. Trauma-trauma bisa MENJEBAK rasa takut, kegagalan, stres, dan kecemasan emosional kita. Emosi-emosi yang ‘terjebak’ ini bisa menyebabkan organ-organ kita (limpa, ginjal, dan pankreas) akan bekerja terlalu berat dan bisa menyebabkan gagal adrenalin. Setiap situasi dalam hidup kita bisa di’LIHAT’ melalui trauma yang belum disembuhkan dan dipulihkan. Trauma, bila tidak diproses dengan benar, akan membentuk dunia di sekitar kita dengan cara pandang situasi dan lingkungan berdasarkan luka yang kita alami.
Usir ketakutan dan kegagalan itu! Pikiran yang bingung dan tidak stabil merupakan akibat adanya roh ketakutan. Musuh tidak akan bermain jujur dalam kehidupan kita. Trauma, jika dipakai musuh, akan menciptakan kegagalan mentalitas, perspektif yang membingungkan, yang akan membuat ketumpulan, kemandulan, hilangnya harapan, apatis, dan emosi-emosi yang terhalang. Tinggalkan trauma kita dan hilangkan penghalang emosi-emosi kita yang TERBENDUNG!
Tujuan musuh itu ingin MENYAKITI roh kita! Kita diciptakan segambar dengan Allah. Kita adalah orang yang utuh. Tuhan rindu untuk menguduskan roh, jiwa, dan tubuh kita. Bagian terdalam kita adalah roh. Roh kita itu bagian yang abadi. Roh kita punya tiga fungsi: Persekutuan, Intuisi, dan Kesaksian! Hatinurani kita merupakan jendela antara roh dan jiwa. Hatinurani harus dijaga bersih sehingga kita bisa MELIHAT. Dalam keadaan trauma, musuh mengambil keuntungan dari kita sehingga kita akan dibuat mempertanyakan kebaikan Allah. Jika musuh bisa membuat kita berkata, ‘Allah itu tidak baik dan Dia telah menahan janji-janji yang terbaik-Nya untuk saya,’ kita akan kehilangan kekuatan untuk bisa melihat!
Sembuhlan dari TRAUMA … teriak-kan hari ini bahwa ALLAH ITU BAIK!

Baca Yohanes 5, Lukas 24
Hafalkan 1 Tesalinika 5:23
Renungkan Matius 6


Hari - 21: Saat ENGKAU MENGIKUTI dan MENYEMBAH-KU, AKU AKAN MEMBUATMU TERHERAN-HERAN!
‘Saya akan membuatmu terheran-heran saat Saya mulai menyatakan diri-Ku di bulan mendatang. Saya akan membuat sesuatu yang sepertinya mati mulai menyala kembali. Tengok dan lihat. Berbaliklah dari persepakatanmu dengan apa yang engkau pikir telah ditangkapnya, dan BERBALIKLAH KEPADA-KU. Saya sedang membakar kembali dan engkau akan dilepaskan dan akan mendengarkan firman yang berikut dari-Ku.’
Engkau pikir sedang menyembah-Ku dengan suatu cara, tetapi saya harus membuka gerbang sorga untuk menciptakan cara menyembah yang baru di dalammu. Ada suara di dalammu. Biarkan suara itu setiap harinya naik kepada-Ku sewaktu Saya mulai gerakan baru di sekitarmu.Suara ini akan menciptakan gerakan dan engkau akan MELIHAT Saya dengan cara berbeda. Jika engkau tetap tinggal dengan cara penyembahan lamamu, engkau akan menjadi dingin. Sekarang, cara penyembahan baru di sorga sedang dibuka dan umat-Ku akan menyembah-Ku dengan cara-cara pengorbanan baru setiap bulannya. Engkau akan berteriak, ‘Biarkan saya PERGI supaya saya bisa menyembah dengan cara baru’. Kedangkan tanganmu supaya Saya BISA mengisinya dengan cara baru. Engkau telah terikat oleh suatu cara, tetapi Saya mulai membebaskanmu. Ikut Saya maka engkau akan LIHAT!
Dengarkan baik-baik, karena dombamu sudah diletakkan di semak-semak. Dengarkan baik-baik, karena engkau akan memberikan pengorbanan kepada Saya dengan cara berbeda. Engkau telah tertangkap. Engkau akan memberikan persembahan kepada Saya dengan cara baru. Ada sangkakala yang ditiup dan diperdengarkan. Dengarkan dombamu di semak-semak. Itu bisa jadi merupakan suara pengorbananmu. Jika engkau mempersembahkan lemak domba, dan engkau mulai mempersembahkan apa yang Saya bawa kepadamu, itu akan membuka suara dan memberimu sangkakala yang perlu engkau katakan untuk menetapkan jalanmu di sorga di masa depanmu. Bersiaplah, karena gerbang api sudah terbuka.
Sewaktu engkau ambil setiap tugas yang telah diberikan kepadamu, engkau akan mulai membuka cara-cara baru. Apapun yang Saya katakanagar engkau menjamah sesuatu, lakukan dengan sepenuh hati. Dengan cara itu Saya akan menambahkan lebih dan lebih lagi engkau memakai tanganmu.
Pupil matamu akan terbuka sehingga bisa menerima banyak terang. Cara engkau memandang akan terbuka sehingga engkau akan menerima lebih banyak terang lagi, dan bisa melihat apa yang tadinya tersembunyi. SAYA SEDANG membuka matamu sehingga bisa melihat pintu-pintu dan jalan-jalan masuk yang tadinya tersembunyi. Cara pandangmu sekarang disesuaikan. Apa yang engkau perlu lihat sudah ditangkap dan menunggumu.Cara pandangmu disesuaikan. Perkara-perkara telah mempersempit pandanganmu sehingga engkau tidak bisa melihatnya atau tidak bisa melakukan dengan cara yang Saya inginkan. Karena engkau mau menyembah-Ku dengan cara baru dan membawa lemak ke mezbah, Saya akan injinkan engkau mendengar suara baru yang sedang menantimu. Saya akan ijinkan engkau melihat dan mendengar penyediaan yang tertangkap di semak-semak. Bawa lemak ke mezbah maka penyediaan di semak-semak akan hidup dan akan bergemeretak. Bawa lemak ke mezbah dan apa yang ada di semak-semak akan berdatangan kepadamu.
Baca Kejadian 22 (sekali lagi)
Baca Keluaran 2, 8, dan 6
Hafalkan Ibrani 4:12


Hari - 20: LIHAT – Yang Baru Dimulai! Anda menjadi BARU!
Kita telah memasuki waktu untuk MELIHAT, menambah PEMAHAMAN, dan PENGLIHATAN atau VISI! Terang datang! Saat TERANG datang, kita akan MELIHAT! Terang itu kebenaran dan pewahyuan yang membuat destiny kita dan dunia di sekitar kita akan disingkapkan. Begitu kita memasuki pewahyuan yang datang, jalan-jalan yang kita tempuh menjadi terang dan semakin terang! Terang terbit atasmu dan menjadikanmu Bangkit! Kemuliaan dan terang terselaras untuk menjadikanmu bangkit dari depresi dan penindasan yang membuatmu TIDAK BISA MELIHAT hari baru yang terbentuk! Begitu ada keputus-asaan, akan melahirkan harapan! Harapan akan menuntun ke iman! Iman itu melihat! Hatinuranimu bisa MELIHAT. Terang menyelimuti tubuhmu! Iman akan MEMENANGKAN!
MATA Tuhan sedang melihat! Sekarang waktu untuk melihat mata ke mata … muka dengan muka! Sekarang waktu untuk MELIHAT KEMBALI! Perkara-perkara akan menjadi KELIHATAN! Firman itu seperti Bukaan Lensa kamera! Ada kilatan sinar yang yang membuat jalanmu terbuka. Seperti kamera, engkau menangkap visi Allah bagimu. Engkau akan bisa mengenal identitasmu seperti apa seharusnya. Kilatan itu cepat, tetapi engkau sesaat bisa MELIHAT dan sesuatu yang bisa ditangkap, hal terbaik yang telah direncanakan bagimu, sesuatu yang sesuai dengan tujuan penciptaanmu!
Dari iman barumu engkau akan mulai berjalan maju! Engkau akan memasuki perlombaan yang telah disiapkan! Engkau harus merangsek maju untuk sampai ke sasaran! Engkau sampai ke finish, kemudian engkau akan memasukinya sekali lagi! Ini akan menjadi siklus kehidupanmu. Inilah bagaimana cara engkau terus-menerus bertindak dengan identitas barumu. Dalam Roh engkau tidak pernah menjadi tua. Rohmu terus akan diperbaharui.
Ini saat untuk transformasi – untuk metamorfosa. Dimana engkau pernah tidak bisa BERTERIAK, sekarang TERIAK-KAN kata 'ANUGERAH' sekeras mungkin. Anugerah menjadi kunci kehidupanmu. Engkau akan dikuatkan! Teriakan ini ditujukan ke gunung-gunung yang menghalangimu di masa lalu. Engkau melompat ke puncak gunung-gunung yang telah menghalangimu, dan engkau memangkasnya sampai menjadi datar. Engkau sanggup melakukannya!
Baca Yesaya 41.
Hafalkan Yesaya 41:15
Renungkan Zakharia 4


Hari - 19: Roh yang luka bisa disembuhkan!
Sakit-penyakit dan ketidak-mampuan itu sudah merupakan pola dalam hidup saya. Bertumbuh dengan kelemahan dan sakit-penyakit merupakan jalan yang harus saya hidupi. Alergi-alergi berat, asma paru-paru, luka lambung, dan migrain berat merupakan sesuatu yang normal bagi saya. Para dokter sudah mencoba banyak hal. Saya juga sudah memakai valium pada saat kelas 4. Saat saya dipenuhi Roh, saya telah belajar bagaimana melawan kuasa sakit-penyakit, tetapi belum benar-benar bisa mengatasi kuasa ketidak-mampun dalam hidup saya. Di awal tahun 1950 saya mendapat laporan buruk mengenai usus halus dan usus besar saya, yang rusak dan bisa membahayakan hidup saya. Tuhan membawa saya melewati serangkaian diagnose buruk dari para dokter. Kemudian tubuh saya mulai menolak semua makanan yang saya makan. Saya mulai mengalami shock anaphylactic. Saya sungguh menyedihkan! Di titik ini, saya mulai peduli akan masa depan saya.
Pada tahun 2001 di Baltimore, Maryland, diadakan Sekolah Nasional Nabi dan teman saya, Cindy Jacobs, berbicara kepada saya bahwa menurut dia sakit-penyakit saya itu berkaitan dengan trauma yang saya alami pada masa pertumbuhan. Dia percaya bahwa kepemimpinan yang jelek ayah saya terhadap keluarga, dan kematiannya di usia muda, mempengaruhi dan mencengkeram saya. Kesan pertama saya saat itu adalah, Bagaimana mungkin? Saya sudah mengikuti banyak pelayanan pelepasan. Saya telah menulis buku tentang mengatasi kehilangan yang terjadi di keluarga saya.’ Saya pulang dari Baltimore dengan kesakitan dan tidak mampu mencerna makanan apa pun. Saudara saya, Keith, setelah mengajar Sekolah Minggu menelpon saya. Dia mengatakan, ‘Sementara saya tadi mengajar di kelas, Tuhan berbicara bahwa sakit-penyakit yang engkau alami itu berkaitan dengan meninggalnya ayah kita.’ Saya berpikir sendiri, ‘Mengapa adik saya tidak pernah sakit? Ayah saya 'kan juga ayah dia.’ Kemudian saya menanyakan hal ini kepadanya. Dia menjawab, ‘Engkau punya ikatan emosi dengan ayah lebih besar daripada saya. Kehilangan dia itu melukai dan berpengaruh jauh lebih besar kepadamu daripada kepada saya.’
Pernyataan ini membuka mata saya. Saya berlutut di hadapan Allah dan mulai memohon agar Dia mematahkan dosa turunan yang berkaitan dengan trauma kehilangan yang saya alami dalam hidup saya. Sejak saat itu Tuhan menuntun saya dalam perjalanan untuk memahami bagaimana trauma bisa mempengaruhi DNA kita dan melemahkan roh kita. Satu ayat yang menjadi ayat hidup bagi saya ialah Amsal 18:14, ‘Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?’ Semangat yang patah, atau roh yang luka, terjadi saat kesulitan hidup meremukkan kemampuan kita. Yesus datang untuk menyembuhkan tubuh kita!
Kita tahu bahwa Tuhan rindu untuk menjadikan tubuh, jiwa, dan roh kita sempurna. Saat Tuhan menunjukkan kepada saya tentang kuasa trauma, saya bisa MELIHAT bagaimana masa lalu saya terus menahan roh ketidak-mampuan tetap tinggal dalam diri saya.
Apapun cara yang kita tempuh untuk kesembuhan dengan mengikuti Allah, temukan akar penyebab ketidak-mampuan kita, dan terus desak untuk memperoleh proses kesembuhan. Di saat saya ada dalam ketidak-mampuan tersebut, saya harus mengikuti Tuhan ke Nigeria, di mana Dr Peter Wagner memimpin pertemuan di sana bersama team pemimpin apostolik bangsa. Saya selalu melayani Peter kemanapun dia minta saya berada, tetapi saat itu pikiran untuk pergi ke Nigeria dengan kondisi saya seperti itu sangat sulit untuk saya lakukan. Tetapi Peter mendorong saya untuk pergi. Bahkan dia mengatakan,’Karena kuasa Allah sedang bergerak di sana, mungkin saja engkau akan memperoleh kesembuhan.’ Dia benar. Saya kalahkan rasa takut saya untuk pergi ke negara asing sementara saya sendiri sakit. Saya pegi ke Nigeria, dan selama pertemuan doa (sekitar 10 ribu orang) Roh Allah hadir. Saat dilayani perjamuan kudus, mereka yang sakit diminta maju ke depan. Saya ada di barisan pertama. Saat saya bergabung untuk menerima pelayanan, saya merasa kutuk ketidak-mampuan meninggalkan tubuh saya.
Dengan segala kekacauan yang ada, kita harus mencari pertolongan Roh Kudus untuk memperoleh hikmat. Ada waktunya saat seseorang ada dalam kondisi depresi atau kacau sehingga dia tidak mampu menerima pelayanan sampai pengobatan diberikan. Saya sudah menangani orang yang menolak pengobatan karena mereka percaya kalau melakukan itu mereka tidak punya iman. Saya sudah berbicara juga dengan pelayan-pelayan Tuhan yang menolak pelayanan pelepasan kepada orang yang melakukan perawatan pengobatan karena pelayanan tersebut harus didasari iman. Kalau mereka bersedia dan memiliki iman, bisa saja mereka menerima pelayanan itu. Kabar baiknya adalah, ada pertolongan bagi orang yang punya masalah emosi dan mental. Perhatikan siklus Anda dan bersiaplah untuk mematahkannya. Allah bisa mematahkan setiap struktur dan mulai menganyam roh kita yang hancur. Mari mita Tuhan untuk menunjukkan kepada kita trauma-trauma yang mempengaruhi kemampuan kita untuk bisa MELIHAT masa depan!
Hafalkan Amsal 18:14


Hari - 18: Berhenti Berlari di Tempat, dan Mulai Masuk Ladang Pencegahan!
Satu kunci untuk mengatasi setiap strategi musuh ialah disiplin dan pencegahan. Pencegahan itu dinamika paling penting untuk melawan penyakit. Banyak hukum yang Tuhan tetapkan itu sesungguhnya sebagai alat bantu untuk mencegah dan melawan berbagai sakit-penyakit. Diet itu salah satu yang paling penting untuk kesehatan, itulah sebabnya mengapa kita temukan banyak hukum yang berkenaan dengan diet (Imamat 11). Anggur juga dipakai untuk menghentikan masalah dan mengurangi sakit dan ketidak nyamanan (1 Timotius 5:23). Kita juga temui pemakaian salep untuk penyembuhan (Yesaya 1:6). Yakobus menginstruksikan pemakaian gabungan minyak, pengakuan dosa dan orang yang memiliki otoritas spiritual untuk memberikan kesembuhan (Yakobus 5:14).
Di dunia yang sekarang banyak memakai bahan kimia dan berbeban stress ini, sungguh mengherankan kalau ada dari kita yang tetap sehat. Stress memberikan dampak pada tubuh kita – baik secara fisik dan roh – yang jika tanpa Tuhan sebagai kekuatan, tidaklah mungkin untuk bisa hidup di dunia ini. Yesus mengatakan kepada kita ada di dunia tetapi bukan bagian dunia (Yohanes 17:11, 14). Apakah kita masih memerlukan dokter? Ya, kita memerlukan orang yang telah mengembangkan keahlian dan pengertiannya. Para dokter itu dilatih untuk memahami dinamika dunia, dan bisa memberi hikmat kepada kita bagaimana untuk hidup di dunia.
Hampir semua dokter memahami siklus. Jika dokter mau melakukan pendekatan alkitabiah kepada seseorang – yaitu untuk melihat dan menjadikan individu secara utuh – mereka akan mampu menemukan akar penyebab masalah yang dihadapi seseorang, dan bukan sekedar membantu kesembuhannya saja. Mereka juga akan membantu untuk mencegah penyakit di masa depan. Tanpa ketrampilan dokter untuk pencegahan dan mengembangkan pengobatan, individu akan mengalami kekurangan kwalitas hidup dan yang akan membawa ke jalan pembusukan hidup. Mengapa kita membutuhkan dokter? Karena mereka bisa membuktikan apa yang Allah sedang lakukan di dunia yang skeptis ini.
Salah satu buku yang saya senangi adalah Dr. Gallaher’s Guide to 21st Century Medicine: How to Get Off the Illness Treadmill and on to Optimum Health. Di buku ini Dr. Gallagher mengatakan, ‘Tubuh itu suatu sistem mujizat yang diperlengkapi dengan kemampuan bawaan untuk memperoleh keseimbangan dan kesehatan. Di dalam setiap tubuh kita mempunyai kemampuan untuk bekerja sama, dan melestarikan karunia pemberian Allah ini.’ Dr. Gallagher menyarankan suatu diet yang sehat, suplemen nutrisi dan herbal, mengenali dan menghilangkan alergi makanan yang tersembunyi dan kepekaan terhadap bahan kimia, program pengeluaran racun sederhana untuk mengeluarkan racun-racun yang membahayakan tubuh, dan mengikuti aturan-aturan kesehatan.
Dia juga memberi petunjuk bagaimana mematahkan siklus lama, atau ‘treadmill’, yang didefinisikan sebagai ‘sesuatu yang kita telah lakukan tetapi tidak membawa kita kemana-mana. Sakit-penyakit treadmill itu sesuatu yang menjebabkan kita memasuki jaring tanpa akhir berupa diagnosa, test, resep, dan prosedur-prosedur, dan yang tidak membawa kemana-mana, atau, bahkan membuat kita lebih sakit lagi ... Sekali kita ada di treadmill, kita mungkin akan sementara merasa sedikit lega dari gejalanya. Tetapi seringkali penyebab masalah kita diabaikan, akibatnya keadaan kita menjadi semakin buruk. Sementara itu, pengobatan yang diberikan untuk menekan gejala penyakit seringkali mmberikan akibat sampingan dan memberi gejala-gejala baru. Dr. Gallagher menyarankan agar kita menemukan akar penyakit dan mematahkan siklusnya.
Doa saya untuk setiap kita ialah agar kita keluar dari setiap ‘treadmill’ yang membuat kita terperangkap. Jika kita ada di ‘treadmill’, kita hanya akan bisa melihat dari perspektif treadmill. Saya deklarasikan bahwa kita mematahkan siklus-siklus tua dan mulai berlari dan melompat di lapangan yang luas dan lebar untuk memperoleh kemerdekaan.
Baca Imamat 11.
Renungkan 1 Timotius 5:23
Hafalkan Yakobus 5:14


Hari -17: Yesus menyembuhkan: Desak Maju dan LIHAT Kuasa-Nya!
Saya bisa mengatakan bahwa sejak saya mulai ‘melihat’ bagaimana ketidak-mampuan bekerja di dalam hidup saya, sejak saat itu ada suatu kuasa di dalam diri saya untuk melawan setiap sakit-penyakit yang tinggal di dalam tubuh saya. Saat ada kuasa tersebut, setiap roh ketidak-mampuan datang, saya tunduk kepada Allah, saya lawan iblis itu, dan saya melihat dia melarikan diri.
Yesus menyembuhkan orang-orang yang sakit. Ini salah satu pelayanan penting Dia. Yesus berurusan dengan banyak penyebab sakit-penyakit, dan mereka-mereka yang punya kegilaan, cacat lahir maupun infeksi. Yang buta, bisu, lumpuh dan lain-lain, yang datang kepada-Nya untuk minta pertolongan, semuanya disembuhkan. Saya menyukai cerita tentang seorang wanita dengan roh ketidak-mampuan yang ‘mendesak maju’ di Markus 5:25-34. Dia contoh yang luar-biasa bagaimana seseorang bisa memenangkan masalah pribadinya. Dia berhasil mengatasi struktur agamawi yang ada pada saat itu, antara lain merendahkan wanita, dan rasa malu karena najis. Dia mendesak maju untuk menjamah Tuhan. Ini menyebabkan Tuhan melepaskan ‘harta’ atau ‘kuasa’ dari tubuh-Nya yang menyembuhkan penderitaan wanita tersebut.
Di budaya Ibrani saat itu hampir semua orang percaya bahwa sakit-penyakit itu sebagai konsekwensi langsung dari dosa (Yohanes 9:1-3). Tetapi Yesus menyingkirkan konsep ini dengan menyembuhkan pria yang buta sejak lahirnya. Saat murid-murid Yesus bertanya, ‘Siapa yang telah berdosa, orang yang buta itu atau kedua orang tuanya, sehingga dia lahir buta?’ Yesus menjawab bahwa sakit-penyakit itu tidak ada kaitannya dengan orang itu maupun kedua orangtuanya, ‘tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.’ (Yohanes 9:3). Memang banyak pilihan salah yang akan memberi konsekwensi yang berdampak pada tubuh, tetapi Yesus datang untuk memberikan anugerah-Nya yang membawa kita keluar dari ikatan hukuman dosa dan memperoleh kesembuhan dan keutuhan. Yesus punya kuasa baik untuk mengampuni dosa maupun untuk menyembuhkan (Matius 9:1-8; bandingkaan dengan Markus 2:1-12; Lukas 5:17-26).
Pada suatu kejadian Yesus memakai ludah-Nya sebagai salep atau pengurapan (Markus 7:32-35; 8:22-25; Yohanes 9:6-7). Saya melihat ini menarik sebab salah satu cara untuk menguji DNA ialah dengan mengambil sampel air liur. Yesus mengambil ludah-Nya, menaruh di mata orang buta itu dan matanya sembuh. Yesus juga menyembuhkan mereka yang menderita sakit-penyakit mental dan ayan – sakit-penyakit yang biasanya dikaitkan dengan kuasa roh jahat (Markus 9:18). Tuhan menyembuhkan juga demam dan dysentry (Matius 8:14-15). Kemandulan juga masalah yang ada di jaman Alkitab. Semua yang membutuhkan kesembuhan tidak memasalahkan penyebab sakit-penyakitnya, dan mereka tahu Yesus benar-benar bisa menolong.
Yesus saat ini juga ada untuk Anda. Jadilah seperti wanita di atas, dan ‘mendesak maju’ mengatasi semua struktur yang bisa menghentikan Anda untuk mengalami kebebasan dan bisa ‘melihat’ keutuhan yang baru, yang sudah menunggu Anda.
Baca Matius 9
Baca Yohanes 9


Hari -16: Pemahaman tentang Keturunan!
Ketidak-mampuan bisa karena masalah keturunan. Saya tahu dalam kehidupan saya Tuhan telah menunjukkan hal ini melalui Roh Kudus. Orang seringkali bingung bagaimana kejahatan itu bekerja. Dalam buku Possesing Your Inheritance ada bab yang membahas hal ini. Jika Anda belum punya buku ini, saya sangat sarankan Anda membelinya sekarang dengan menghubungi telpon 1-888-965-1099 (di Amerika, hubungi kami – red.) Saya cuplikan pandangan singkat untuk masalah ini di salah satu fasal buku tersebut tentang ketidak-mampuan agar membantu Anda untuk memahaminya.
Untuk sepenuhnya mengenal kejahatan atau kesalahan yang bersifat menurun ke generasi berikut, kita mula-mula perlu memahami bagaimana DNA itu membuat cetak-biru tubuh kita. DNA menyebabkan adanya kemiripan yang diteruskan dari generasi ke generasi berikutnya. Sewaktu sel embrio membagi diri berlipat-ganda, mereka melakukannya sesuai dengan struktur yang sudah dipasangkan dalam DNA. Kombinasi pasangan-pasangan dasar ini menyediakan instruksi turun-menurun bagaimana masing-masing sel akan ter-kode-kan dalam rangka menggenapkan tujuan khusus sel-sel tersebut. Sewaktu sel-sel terus bermultiplikasi, kelompok-kelompok sel tertentu akan menyatu membentuk jaringan. Jaringan-jaringan akan membentuk organ. Sel-sel darah merah dipompakan ke seluruh tubuh untuk memberi oksigen ke masing-masing organ agar tetap hidup. Sel-sel di perut kita bekerja bersama-sama dalam proses pencernakan. Sel-sel di otak kita bekerjasama saat kita sedang belajar dan mencari pengetahuan. Saat sperma dan sel telur menyatu dan membentuk kehidupan manusia, di dalamnya sudah terprogram rencana penebusan Allah. Meskipun begitu, kita harus ingat bahwa kita ini terlahir sebagai orang berdosa, sehingga perilaku dosa dan kejahatan yang diturunkan oleh generasi sebelumnya yang belum terbereskan akan menghalang-halangi rencana Allah yang sudah diprogram tersebut bisa terwujud dengan sempurna.
Saat terjadi pembuahan darah kita sudah mulai berperang dengan dirinya. Karena sel-sel itu dinamis, pola dosa di sel-sel DNA bisa mempengaruhi terbentuknya seluruh fisik dan mental kita. Jika ada sesuatu yang cacat di sel-sel DNA kita, atau terhubung dengan dosa, pengaruh jahatnya akan termultipklikasi dan berlipat-ganda dalam hidup kita.
Roh Allah bisa memasuki hidup kita sehingga kita bisa menjadi anak-anak Allah (Galatia 3:26). Saat kita menyerahkan hidup kepada karya Roh, Dia akan mengalir melalui seluruh darah kita dan membersihkan hatinurani kita dari pemikiran yang berkaitan dengan pola-pola dosa yang ada di aliran darah kita. Ibrani 9:14 menyatakan,
‘betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.’
Saya punya kasus kelemahan turunan yang terkait dengan kehilangan dan trauma. Di suatu hari saya mulai melihat kelemahan tersebut dan apa yang mengikatnya. Saya berdoa dan mematahkan kuasa yang menjadikan saya ‘terbengkokkan’ sehingga tidak mampu berdiri tegak. Saya mengakui pola-pola itu adalah dosa. Anda mungkin berkata, Engkau ‘kan tidak ada hubungannya dengan dosa-dosa tersebut. Benar, tetapi kita harus memahami bahwa pertobatan itu suatu pemberian dan anugerah Allah yang bisa mengubah cara berpikir dan cara pandang kita sehingga membuat kita bisa ditransformasikan ke cara berpikir seperti Kristus. Begitu Anda bertobat, Anda menolak kuasa dan pengaruh dosa. Di hidup saya, hal ini membebaskan saya untuk bisa berjalan di jalan baru yang sehat.
Saya percaya para dokter dan mendoakan teman-teman yang telah membantu saya dalam mengembangkan tatanan baru dalam hidup saya. Masing-masing dokter sudah mengambil perannya masing-masing dalam mendiagnose kondisi saya. Meskipun begitu, Roh Allah-lah yang memulai mengubahkan saya dengan luar-biasa dari dalam diri saya. Allah sekarang siap untuk mulai menyingkapkan hal-hal kepada Anda dan menjadikan Anda bisa ‘melihat’ bagaimana kelemahan akan disingkapkan.
Baca Yohanes 5
Baca Markus 2


Hari -15: Siklus ketidak-mampuan Harus PERGI!

Saat ini adalah waktu untuk menghancurkan siklus yang merusak. Siklus adalah rentang-waktu terjadinya persitiwa-peristiwa yang berulang. Siklus bisa juga berupa urut-urutan peristiwa yang berulang, yang kadang-kadang terjadi terus-menerus di sepanjang waktu. Siklus bisa dikaitkan dengan waktu atau peristiwa dan dirancang secara supra-alami sehingga terjadi persitiwa pengulangan luka-luka atau ketidak-adilan secara turun-menurun, dari generasi ke generasi. Setan suka membuat kita berputar-putar untuk mengelilingi gunung permasalahan yang sama sehingga kita terjebak dalam pola siklusnya. Tetapi Allah punya jalan keluar untuk ini. Dengan memeluk darah dan korban penebusan Yesus Kristus, kita bisa mematahkan setiap pola lama yang ada.
Sewaktu menyiapkan diri naik ke level baru kemerdekaan, kita harus menanggulangi kekuatan Setan yang membuat kita tetap ada dalam tawanan pola lama. Kemiskinan mencoba menciptakan benteng sehingga kita tidak bisa melihat kelimpahan. Ketidak-mampuan karena melakukan pergumulan atau peperangan menjadikan kita tidak bisa berdiri tegak dan kuat. Ketidak-mampuan ini suatu istilah yang menunjuk ke sesuatu yang bukan hanya berkenaan dengan sakit penyakit. Ketidak-mampuan berhubungan juga dengan penderitaan dan kesedihan. Matius 8:16-17 menunjukkan,
‘dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."’ (lihat juga Yesaya 53:4). Ketidak-mampuan juga menunjuk ketidak-mampuan terhadap sesuatu. Ketidak-mampuan bisa terjadi sebagai akibat kerusakan moral dan spirituil yang menjadikan kehendak menjauh dari Allah. Ketidak-mampuan bisa dikaitkan dengan pengaruh roh jahat (Lukas 13:11).
Ketidak-mampuan bisa juga dikaitkan dengan kelemahan yang ada dalam tubuh kita atau dengan sesuatu yang menciptakan ketidak-mampuan, seperti kesedihan. Roma 15:1 menuliskan,
‘Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.’ Kelemahan itu ketidak-mampuan. Yesus tidak hanya menanggung kelemahan dan ketidak-mampuan kita, tetapi uga meminta kita untuk menanggung kelemahan dan ketidak-mampuan saudara-saudara dalam Tuhan. Ini yang dimaksud dengan bersyafaat. Roma 8:26 menuliskan, ‘Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.’
Kita diminta untuk mendoakan yang sakit. Ini berarti kita diijinkan untuk membawa seseorang yang lebih lemah dari kita datang kepada Tuhan. Mulai sekarang marilah kita atasi setiap kekuatan dan kuasa yang dikirim Setan untuk menghalangi kita bisa melihat manifestasi destiny kita.
Baca Lukas 13, 18
Hafalkan Mazmur 107:20
Renungkan Mazmur 103:1-6

Hari -14: Jangan TAKUT – Lihat apa yang telah dijanjikan dengan cara pandang Allah!


Saat orang Israel memutuskan untuk berjalan dengan penglihatn dan bukan lagi iman, Tuhan mengijinkan para pemimpinnya pergi mengintai Tanah Perjanjian yang telah Dia jadikan kovenan untuk diberikan kepada keturunan Abraham. Mereka melihat kelimpahan, mereka melihat kekayaan, mereka melihat pembangunan, tetapi mereka juga melihat peperangan. Membayangkan peperangan dengan para raksasa menyebabkan satu generasi menolak janji dan menangguhkan manifestasi berkat-berkat yang dijanjikan dalam hidup mreka.
Saat ini JANGAN BIARKAN RASA TAKUT memenangkan pertempuran dalam dirimu! Takut itu suatu roh yang melekat dengan emosi dan mengaburkan proses berpikir kita. Takut akan membawa kita untuk masuk ke kehidupan miskin dan biasa saja. Orang Israel melihat kelimpahan panen yang ditawarkan Tuhan tetapi menolak saat kelimpahan mendatangi mereka. Satu biji anggur itu lebih besar dari seluruh kebun anggur. JANGAN MENOLAK HASIL dan MENINGKATLAH.
Pengakuan pemimpin Israel yang lahir dari ketidak-percayaan menyebar ke seluruh bangsa. Mereka percaya bahwa para raksasanya lebih kuat dari mereka. Mereka melihat dirinya dengan cara pandangnya sendiri dan bukan dengan mata Dia yang telah memberikan negeri untuk mereka kuasai. Mereka memunculkan sendiri rasa takut dalam hatinya. Mereka percaya kalau Allah mampu, tetapi tidak percaya mereka layak menerima mujizat-Nya sehingga mereka menolak identitas barunya dan ingin kembali menjadi budak. Mereka lebih baik kembali menjadi tawanan. Mereka menggenapi apa yang diucapkannya (Bilangan 14:2), bahwa mereka akan mati di padang gurun. Mereka menghina janji yang Allah tawarkan karena itu menerima kutukan. Mereka merindukan hari-hari terakhirnya dalam perbudakan dan menolak musim baru yang ada di depannya. Mereka membatalkan apa yang telah mereka jalani selama itu. Memakan waktu 40 tahun kemudian sebelum terbuka lagi kesempatan bagi mereka (Bilangan 14:29)! Mereka menolak untuk kembali ke ‘Taman’ yang Allah sudah sediakan bagi mereka.
Berperanglah untuk janjimu! Tuhan sudah menyediakan Taman Pemulihan dan Kelimpahan bagimu. Jangan takut untuk meninggalkan masa lalumu di belakang. Singkirkan setiap akar yang bisa menyebabkan pembatalan dan kuatkan imanmu untuk pergi melawan setiap musuh yang kelihatan lebih kuat darimu.
Yosua dan Kaleb menanggapi dengan roh yang berbeda dari mereka. Mintalah Tuhan mematahkan bentuk-bentuk kejengkelan rohmu yang didasarkan atas persepsi salah akan peperangan yang harus dihadapi untuk memperoleh berkat-berkatmu.
Baca Bilangan 14; Ulangan 1, 2; Kejadian 3
Renungkan 2 Korintus 10


Hari -13: Segera memuji-mujilah! Singkirkan topeng kesedihanmu dan kembalilah tertawa!


Bersukacitalah dan penuhlah dengan Roh Allah. Kiranya engkau dapat perkenan dari Tuhan dan perkenan dari semua yang ada di jalanmu.
Ini bulan Adar! Tuhan merancang waktu dengan berkat-berkat melekat bagi kita, untuk kita minta dan hidupi! Saya ingin memberkatimu sewaktu kalian memasuki bulan terakhir Tahun Ibrani. Bulan depan kita sepenuhnya melewati, ‘Passover’, memasuki waktu AYIN. Ada kuasa besar dalam berkat. Jika engkau akan menerima berkat Alah setiap bulan, kuasa berkat akan mulai bekerja di dalam hidupmu dan membangun identitasmu. Engkau pada akhirnya akan sampai ke keadaan ‘dari berkat menuju berkat sampai berkat-berkat menangkap engkau.’
Segera memuji-mujilah! Setiap bulan itu terkait dengan pemahaman salah satu suku dari duabelas suku Israel. Setiap suku memiliki berkat pemulihan. Kita tercangkok dalam berkat-berkat Abraham dan keturunannya. Sekarang ini bulan yang terhubung dengan suku Naftali, ‘rusa betina yang terlepas’. Berkat Naftali antara lain termasuk ‘untuk bersegera’ dan ‘kemampuan untuk memanen dengan cepat’. Tanaman di tanah yang dibagikan ke suku ini cepat matang. Selama peperangan dangan Sisera dibawah pimpinan Debora, pahlawan-pahlawan gagah berani Naftali bergerak dengan cepat dan memegang peran atas kemenangan Israel. Naftali dipenuhi dengan pujian karena menghasilkan panen yang melimpah-limpah. Mereka lebih cepat dan cerdas daripada suku-suku lainnya dan komunikasinya mengokohkan kewarisan Yakub. Di gunung-gunung Galilea, pasukan ini ‘mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik’ Yesus (Yesaya 52:7). Salah satu ayat terbaik untuk diteriakkan pada bulan ini, ‘Tuhan membuat kakiku seperti kaki rusa.’ Kita harus menyatakan bahwa kita akan melompati gunung-gunung permasalahan dalam hidup kita. Kita harus menyatakan bahwa keberuntungan kita akan bisa bertambah dan menjadi kuat. Ini adalah bulan dimana sukacita harus meningkat sehingga kita akan dilontarkan ke musim pembebasan.
Singkirkan Topeng Kesedihan dan Tertawalah! Bulan ini bulan tertawa, sukacita, kuasa kemandulan dipatahkan, terang menang atas kegelapan, dan akan menyaksikan bagaimana terang dan pewahyuan mematahkan kuasa kegelapan yang ada di sekitar kita. Nyatakan setiap kutuk yang telah diucapkan melawanmu akan dibalikkan. Deklarasikan kepahitan akan menjadi kemanisan. Teriak-kan – ‘Ketakutanku akan menjadi tertawa!’ Ini adalah bulan perayaan! Deklarasikan terjadi pelepasan dari setiap kesedianmu yang tersembunyi. Minta sukacita dan tertawa dari Tuhan bangkit dalam emosimu. Deklarasikan emosimu disembuhkan dan dipulihkan.



Hari -12: Hidup ‘mewah’lah! Ikuti dan Tambah Momentum! Merayakan Buah Sulung menjaga kitatetap MENCARI!

Kami sedang dalam perjalanan pelayanan menjelajah Florida. Kemarin malam kami ada di Florida State University dimana kami berkumpul di Alumni Center! Sewaktu di tempat itu ketinggian salju 10 inci di Denton. Meskipun begitu,
Jangan Takut Salju --- API ALLAH akan Membakar!
Dengan memahami, merayakan, dan memberikan Buah Sulung setiap bulan kita akan menambah momentum di dalam Roh dan akhirnya berkat-berkat Allah akan mengejar dan meraih kita! Ini akan menghasilkan mentalitas Kerajaan dalam diri kita. Kita akan belajar memberi apa yang
terbaik setiap bulannya! Ini berbeda dengan perpuluhan! Konsep ini membangun dalam diri kita panggilan untuk MENCARI KERAJAAN ALLAH TERLEBIH DAHULU dan baru SEMUANYA AKAN DITAMBAHKAN!
Jika kita berhenti dan tidak mencari Dia terlebih dahulu, kita akan kehilangan momentum! SEKARANG adalah waktu untuk Menambah Kekuatan Kerajaan dan Momentum! Matius 11:12 mengatakan, ‘Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.’ Ini pernyataan yang disampaikan Tuhan kepada para murid Yohanes Pembaptis. Yohanes, yang telah memilih untuk tidak bergerak bersama Yesus selama tiga tahun pelayanan revolusionernya, sekarang ada di penjara. Dia mulai mempertanyakan Orang yang dia telah persiapkan jalan-Nya untuk memberikan penebusan manusia. Pelayanan Yesus sedang menambah momentum sedangkan pelayanan Yohanes mulai menutup.
YESUS baru menyelesaikan tugas-Nya untuk mempersiapkan kedua belas murid-Nya dan meninggalkan mereka di sana untuk mengajar dan memberitakan Kerajaan Allah ke kota-kota di Galilea. Hanya Filipus dan Andreas yang meninggalkan pelayanan kirbat Yohanes dan pergi mengikuti Tuhan dan mencari Kerajaan.
Saat Yohanes mendengar apa yang dilakukan Yesus, dia mengirimkan murid-muridnya yang tersisa untuk bertanya kepada Yesus,
‘Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?’ Dan Yesus menjawab, ‘Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.’ Dengan kata lain, ‘Yohanes, paling tidak ingatlah, percaya dan MELIHAT apa yang telah engkau nubuatkan sekarang sudah dinyatakan! Terus ikuti! Jangan marah dan tersandung akan apa yang Saya lakukan dengan berbeda!’
Sama dengan keadaan kita. Sekarang adalah saat banyak nubuatan yang telah dikatakan sedang dimanifestasikan. Kita tidak seharusnya memalingkan muka dan berhenti untuk mengikuti karena akan terjadi hal-hal yang tidak kita duga. Kita tidak harus jengkel dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam metode, pesan-pesan, dan penyembahan. Kita harus tetap mencari dan tidak digoyahkan sehingga kehilangan momentum.
Kita ada dalam sebuah KERAJAAN yang tidak digoncangkan! (Ibrani 12:27, 28). MANUSIA tidak rohani dan kedagingan tidak memahami atau MELIHAT Kerajaan ini! Kita akan menjadi kedagingan saat kehilangan proses untuk tidak mencari Dia terlebih dahulu! Yesus mengajar dan mengimpartasikan pengertian Kerajaan! Manifestasi Kerajaan punya waktu yang sempurna!
Baca Matius 11, Lukas 11
Hafalkan Matius 11:12
Renungkan Amsal 3:5-12, Ibrani 12:27-28


Hari -11: Lihat jalan yang engkau tempuh dan Siklus Kemakmuran-mu!

Sewaktu kita anak-anak banyak kisah Alkitab yang diajarkan. Mazmur 23 salah satu yang kita hafalkan dan yang dipakai untuk menghibur di saat-saat kita mengalami kesusahan dan penderitaan. Meskipun begitu hampir semua kita tidak pernah menyadari bahwa Mazmur ini sesungguhnya mengatakan,
‘Saya akan menuntunmu di jalan kemakmuranmu melalui jalan kebenaran demi NAMAKU.’
Di dalam bahasa Ibrani kata Jalan itu adalah
‘agol, yang berarti ‘melingkar atau suatu siklus’. Tuhan menuntun kita dalam siklus kebenaran. Musuh benci kalau kita berpikir tentang jalan kebenaran karena dia tahu bahwa kita akan bisa MELIHAT kepenuhan rencana-Nya dalam hidup kita. Allah telah menetapkan jalan kemakmuran bagi kita. Jalan atau siklus ini dikaitkan dengan persembahan tahunan Perayaan-Perayaan Yahwe. Chag, atau perayaan, berarti membuat siklus. Jika kita memahami perayaan-perayaan, maka kita akan memahami arti siklus-siklus. Kita bisa dibimbing dengan benar, mulai makmur, bergerak memasuki kelimpahan dan tidak akan kekurangan apa-apa. ‘TUHAN adalah gembalaku, takkan KEKURANGAN aku karena Dia menuntun aku dalam siklus kemakmuran. Saya akan melihat berkat-berkatku kemana pun aku berjalan. Bahkan melalui Lembah Bayang-Bayang Maut sekalipun, saya akan terus merayakan Dia karena saya terus melihat bisa berkat-berkat saya!’
Baca, hafalkan dan renungkan Mazmur 23


Hari -10: Lihat, katakan, dan raih; para gembala menjadi pelihat!

Saat Tuhan melakukan sesuatu yang baru, kita mempunyai kesempatan untuk meninggalkan yang lama. Kita bisa melihat jalan yang kita tempuh selama ini, yang berasal dari pekerjaan yang menghancurkan akibat siklus-siklus usang, dab masuk ke yang baru! Emosi kita yang tidak stabil akan dipatahkan, dan kita akan menemukan pijakan untuk masa depan. Sewaktu kita memasuki wilayah Roh untuk memasuki masa depan kita, hukum kedagingan masa lalu harus menyingkir. Kita harus meninggalkan musim peperangan masa lalu dan untuk bergerak ke peperangan baru masa depan. Ini akan memberi kekuatan dari Allah untuk menggerakkan masing-masing kita memasuki rencana pembangunan masa depan!
Kita akan mulai MELIHAT dengan cara baru, tetapi APA yang kita LIHAT itu HARUS kita KATAKAN! Para pelihat itu melihat, dan dengan aktif memberitahukan dan menyampaikan penyataan-penyataan Allah.
Ro’eh (pelihat) dan (c)hozeh (penglihatan) dipakai untuk mengenal nabi. Kedua kata berarti ‘seseorang yang melihat’, dan kadang-kadang menunjuk ke ‘pelihat’. Sekarang ini waktu dimana gembala akan berubah dengan drastis. Cara lama gereja harus ditinggalkan. Cara berkomunikasi dengan domba akan berubah juga. Gembala akan menjadi seorang pelihat dan domba-domba akan menerima penglihatan atau visi baru dari Roh Kudus. Gembala akan membagikan apa yang dilihatnya dan mengembangkan kunci untuk visi.
Suara Roh Kudus akan dengan jelas mengarahkan kita ke jalan baru. Ini akan menjadikan kita bisa menyaksikan bahwa Yesus itu Tuhan! Roh Kudus akan mencipta beraneka macam pelayanan yang berbeda-beda di hari-hari mendatang! Roh Kudus akan menciptakan kegiatan yang beraneka-ragam! Roh Kudus akan menyatakan suara Allah kepada kita melalui nubuatan, iman, kata-kata pengetahuan, kata-kata hikmat, kesembuhan, mujizat, membedakan roh, bahasa lidah, dan menafsirkan bahasa lidah. Ini akan membuat kemiskinan yang ada dalam diri kita hancur, baik secara pribadi maupun korporat. Ini akan membuat kita SEMUA menjadi BERUNTUNG dengan cara-cara baru! Berdoa agar Roh Kudus punya jalan untuk memasuki hidup kita, baik secara prbadi maupun dalam pertemuan-pertemuan gereja kita.
Baca 1 Samuel 13
Renungkan 1 Korintus 12
Hafalkan Mazmur 23


Hari -9: Suara Allah Seperti Navigator GPS!

Penny Jackson, sahabat baik saya, seorang guru dan pelayan di Houston, menuliskan kepada saya, ‘Saya pakai GPS baru untuk suatu tugas di Houston. Saya disadarkan bagaimana Tuhan itu kerjanya seperti sistem GPS di mobil saya. Pada mulanya GPS yang sudah diatur akan memberitahu saya saat sudah mendekati perpindahan jalur. Suara GPS akan semakin keras saat saya lebih mendekati persimpangan yang harus diambil. Tetapi kalau masih jauh, suara itu tidak akan berbunyi. Jika kita gagal berbelok di tempat yang sudah ditetapkan, GPS akan menghitung ulang, dan akan memberi jalur lain untuk kita bisa sampai ke tujuan. Apa ini tidak seperti Tuhan? Dia akan memberi peringatan kepada kita agar bisa melewati jalan untuk sampai ke tujuan kita. Roh Kudus akan memberi peringatan lebih kuat saat kita mendekati perpindahan jalur. Lalu, jika kita gagal, Dia cukup sabar dan akan menghitung ulang jalan kita untuk bisa menang.
Kiranya kita bisa melihat dan mendengar peringatan-Nya di setiap tikungan sewaktu berjalan maju. Jika gagal dengan kesempatan pertama, kita bisa mendapatkan anugerah dan menemukan jalan kita ke tujuan yang telah Tuhan tetapkan.

Hafalkan Amsal 4:18, ‘Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.
Renungkan Mazmur 16
Baca 2 Samuel 23, Matus 5


Hari-8: Lihat, menyimpang, dan dengarkan jalan keluar dari tawanan untuk memasuki hal baru!

Yesaya mendengar Tuhan membuat pernyataan dan bertanya di Yesaya 43:19, 'Lihat, Aku MEMBUAT sesuatu yang BARU! belumkah KAMU MENGETAHUINYA?' Banyak orang yang menjerumuskan dirinya karena tidak mau mengubah pandangannya untuk MELIHAT jalan ke masa depannya. Mereka orang-orang yang sedang digiring untuk menjadi tawanan. Tetapi ada janji Allah untuk menunjukkan jalan keluar di saat yang tepat. Syaratnya mereka harus bisa MELIHAT terbukanya kesempatan agar bisa mengubah identitas dirinya untuk memasuki masa depannya. Di tahun 5770 Ibrani ini, tahun Ayin, kita harus bisa melihat jalan keluar dari tawanan masa lalu kita!
Kita harus berpindah dari mendengar ke MELIHAT!!! Di masa lalu, kita mendengar adanya 'kata dari belakang kita yang memberi tahu kemana harus pergi', tetapi sekarang ini Allah akan menunjukkan suatu cara dimana kita harus memperhatikan Dia, menyimpang, dan melihat, dan mendengar firman-Nya kemana kita harus menuju. Kita punya contoh yang bagus kapan saat untuk berpindah dan pola masa depan di Keluaran 3:1-4 ada contoh yang bagus untuk hal ini, ‘Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?" Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
Sorga telah berubah karena teriakan orang Israel yang ada dalam perbudakan sampai ke tahta Allah. Allah menanggapinya dan ingat akan perjanjian yang telah dibuat 400 tahun sebelumnya. Jawaban Allah diberikan dalam bentuk manifestasi baru. Musa bisa mengenali manifestasi baru itu. Ini yang menjadikan Musa mau menghentikan kegiatan rutin sehari-harinya. Tetapi Musa bukan hanya melihat manfestasi. Firman di atas berbunyi, ‘Dia berhenti dan melihat’. Dia berbelok dari masa lalu dan masa kininya untuk ‘melihat’ masa depannya. Saat Musa melihat, dia kemudian mendengar panggilannya untuk bergerak maju.
Kuncinya ialah BIARKAN PERGI tugas-tugas lama, rutinitas lama, pola-pola pikir lama, emosi-emosi lama, hubungan-hubungan dan ambisi-ambisi yang lama! Saat kita bisa melihat, menyimpanglah (atau berpindahlah), maka kita akan mendengar transisi dan akan di reposisi keluar dari tawanan kita untuk memasuki waktu kebebasan kita. Bersedialah untuk berhenti dan melihat, dan kemudian berkata ’Ini aku Tuhan’.
Renungkan Keluaran 2:24-25
Baca Keluaran 3-6


Hari-7: Ambil Kembali Apa Yang Hilang

Kekuatiran dunia itu membutakan. Struktur hutang yang begitu banyak sedang menekan dan mencegah umat percaya untuk bisa melihat dan membangun dengan jelas masa depannya. Kita diberi kebebasan untuk meminjam, tetapi kita harus ingat bahwa apapun yang kita pinjam harus kita jagai sampai orang yang memberi pinjaman menerima kembali apa yang dipinjamkan. Linda Heidler baru-baru ini menulis kepada saya kisah yang ada di 2 Raja-Raja 6. Kisah ini lebih baik diberi judul '
Mata Kapak Mengapung' atau 'Ambil Kembali Pinjaman Yang Sepertinya Telah Hilang'. Linda menuliskan, 'Saya melihat sesuatu di kisah tentang kapak yang dipinjam. Orang yang meminjam itu orang baik. Tetapi kalau kita sudah meminjam sesuatu kita wajib mengembalikannya. Dalam pelayanannya orang tersebut menghilangkan apa yang dipinjam. Ini bukan hanya berat baginya, tetapi apa yang dia pakai itu barang pinjaman. Karena telah hilang dia punya hutang yang tidak bisa dibayar. Ini merupakan kunci kisah untuk keluar dari hutang. Nabi muda itu harus mencari hikmat kepada nabi yang berpengalaman untuk mengembalikan apa yang telah dia hilangkan!
2 Tawarikh 20:20 menguatkan kita 'Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!' Jika kita mencari nasihat profetis dan mentaatinya, kita akan melihat campur-tangan Tuhan untuk mengeluarkan kita dari hutang! Ini yang terjadi kepada kami yang terlibat hutang, dan kita diminta untuk menjual rumah dan melunasi hutang-hutang kami. Itu terjadi di tahun 1997. Membutuhkan waktu hampir satu tahun untuk memperbaiki rumah sehingga ada dalam kondisi baik untuk dijual. Selama itu nilai property di lingkungan kami naik dengan tajam sekali dan bunga KPR rendah sekali. Kami menjual rumah kami, membayar hutang-hutang dan masih tersisa uang untuk bisa membangun rumah kami yang sekarang, yang besarnya hampir duakali dengan nilai hampir tiga kali nilai rumah yang lama.
Hutan itu membutakan. Jika kita meminjam, kita harus ingat ada kuwajiban untuk membayar kembali. Banyak orang yang merasa terjebak di tengah-tengah hutangnya dan kembali berharap ada orang yang mau mengambil bebannya atau membayarkan apa yang telah dipinjam. Dengan melakukan ini berarti dia melanggar prinsip untuk meminta, menerima, dan mengikuti nasihat nabi. Masing-masing kita mempunyai sesuatu yang bisa kita pergunakan. Ada suatu sumber yang bisa kita pakai untuk membayar hutang kita. Jangan takut untuk melepaskan apa yang kita miliki. Jangan takut untuk tidak punya apa-apa lagi.
Kami mencoba mempertimbangkan untuk menjual rumah untuk melunasi hutang sebelum kami menemui Bapak, tetapi takut tidak punya apa-apa lagi. Kami harus mempercayakan diri kepada Allah yaitu jika kami menuruti nasihat yang Bapak berikan bahwa Dia tidak akan meninggalkan kami dalam kekurangan, tetapi akan menyediakan apa yang dibutuhkan. Kami tidak pernah membayangkan bahwa Dia akan menyediakan begitu banyak, bahkan lebih dari yang kami bisa bayangkan. Apa yang terjadi dengan mata kapak itu suatu mujizat, tetapi saat saya memikirkan apa yang telah terjadi terhadap kami, itu juga suatu mujizat. Dibutuhkan iman untuk mentaati firman seorang nabi agar bebas dari hutang, tetapi kita akan makmur jika melakukannya.'
Mari, minta kepada Tuhan untuk menyingkirkan hutang yang telah membutakan kita. Berterimakasih kepada-Nya dimana Dia telah menebus kita dari hutang sehingga Dia bisa menunjukkan kepada kita bagaimana untuk dibebaskan hari ini dari setiap hutang yang menjerat kita. Bahkan jika kita telah menghilangkan apa yang kita pinjam, kita bisa menemukannya kembali! Kita bisa MELIHAT bagaimana caranya lepas dari hutang.
Baca 2 Raja-Raja 6.
Hafalkan 2 Tawarikh 20:20
Renungkan Yohanes 3.

Hari-6: Sabat itu sebuah Pembersih Jendela untuk Melihat Penglihatan!

Kita telah mendeklarasi bahwa kemiskinan tidak lagi memerintah dan mengikat kita.
Hatinurani merupakan kunci untuk bisa melihat! Saat Yesus menjelaskan tentang hatinurani, Dia mengingatkan kita bahwa yang menghalangi penglihatan kita adalah MAMMON. Matius 6:19-24 menuliskan, 'Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu [hati nurani] gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.'
Agaknya ada hubungan kunci antara bagaimana kita melihat, keinginan hati, dan kepada siapa kita melayani. Allah menjadikan kita untuk melayani Dia dan untuk menyisihkan satu hari dalam seminggu untuk berdiam-diri dan merenungkan semua tentang Dia dalam kehidupan kita. Ini kunci terhadap apa yang kita lihat. 'Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.' (Keluaran 20;11).
Dengan mengingat hari Sabat kita akan mampu melihat dengan jelas. Dari Gunung, Allah memerintahkan orang Israel untuk mengingat hari Sabat dan menguduskan hari itu. Saya baru saja ke Las Vegas. Saat di sana saya bertanya kepada Tuhan, 'Apa masalah sesungguhnya yang ada di sini?' Saya dengar Dia menjawab, 'Hari Sabat bukan bagian budaya di sini!' Sebelum langit dan bumi lenyap, kita harus tetap menghormati Sabat (Matius 5:17-19). Jika kita melakukannya berarti kita mengakui Dia sebagai Tuhan atas semua ciptaan dan waktu. Ini merupakan bagian dari mencari Dia terlebih dahulu dan melihat. Ada berkat, penglihatan, dan imbalan bagi mereka yang mencari Dia terlebih dahulu! Yesaya 58:13-14 menyatakan, 'Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang
mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya.'
Cari dan intimlah bersama Dia hari ini. Patahkan siklus lama yang biasa kita lakukan di sepanjang minggu tanpa ada hari Sabat. Cari Dia dengan cara baru. Minta Dia membersihkan hatinuranimu dari segala penyusupan dunia yang telah menyerbumu sepanjang minggu, dan persiapkan dirimu untuk menyambut minggu yang akan datang!
Hatinurani itu jendela antara jiwa dan roh kita. Jendela ini mudah dikotori. Sabat merupakan pembersih jendela hatinurani kita.

Baca Yesaya 58.
Renungkan dan hafalkan Matius 6:22-24.

Hari-5: Perhatikan akan Keserakahan, Ketidakpercayaan, dan Ketakutan Masa Lalu

Saya suka devosi kita ini karena banyak orang yang menerima pewahyuan bagaimana cara
kerja kemiskinan dalam hidupnya disingkapkan. Keith Pierce, saudara saya, seorang nabi menulis kepada saya, 'Saya melihat ada sepiring kue yang ditaruh di depan sekelompok anak.
POVERTY akan mengatakan kepada anak-anak itu, 'Ambil paling sedikit tiga kue dan cepat-cepat kembali lagi untuk mengambil yang sisa sebelum semuanya habis.' PROVISION akan mengatakan, 'Tidak apa-apa, engkau bisa ambil sisanya dan tidak usah cemas, karena Mama akan membuatkan kue lebih banyak lagi karena dia mengasihimu dan ingin engkau dipuaskan.' Ketahuilan bahwa ALLAH itu seperti seorang Ibu, akan selalu ada kelimpahan untuk dimasak. Bahan-bahan kebutuhan masa depan kita tidak akan pernah habis. Tuhan punya banyak cara untuk membuat kelimpahan. Banyak kelimpahan yang bisa kita minta. DIA akan menyediakan bagi kita. Rasa takut membuat kita saling berebut! Keserakahan membuat kita berkomplot!'
Sheryl Price, seorang pemimpin kunci apostolik di Tubuh Kristus, mengirim kepada saya,
'Di 2 Raja-Raja 6 Elisa dan bujangnya dikepung oleh pasukan Syria. Serangan ini diperintahkan karena nabi Elisa memberi petunjuk supraalami rencana militer raja Syria. Elisa sepertinya tidak mempedulikan serangan yang ditujukan kepadanya, tetapi bujangnya sangat kuatir. Bujang itu melihat dimana-mana penuh pasukan yang mengepung, dan segera akan menyerbu! Rasa takut dan tidak percaya menyengkeram hatinya, dan rasa cemas mulai muncul.
Di musim Ayin ini, Tuhan ingin membuka mata kita untuk bisa melihat apa yang Dia lihat, bukan apa yang kita langsung bisa lihat! Mulai dari semulanya, keinginan-Nya ialah agar kita bisa melihat melalui mata rohani kita yang diperlengkapi dengan lensa iman. Allah melakukan ini sehingga penglihatan alami kita akan diselaraskan dengan pandangan Sorga, dan bukan penglihatan rabun dan ketidak percayaan kita! Diamenciptakan Adam dan Hawa dengan kemampuan ini sehingga setiap hari mereka bisa bersekutu dengan Tuhan.
Adam mampu melihat binatang-binatang yang begitu banyak dan memberi masing-masing nama. Jika dia melihat tugasnya hanya dengan mata alamiahnya, dia pasti akan segera pingsan dalam mengerjakan tugasnya. Saat ular menipu Hawa, dan dia serta Adam berdosa, terbukalah hakekat-rendah mata kita. Di saat itu kita kehilangan kemampuan untuk melihat dengan pandangan sorga. Tetapi puji Tuhan! Allah telah menguduskan dengan darah dan dibersihkan oleh kuasa pengampunan-Nya, sehingga kita bisa memperoleh penglihatan yang benar kembali. MAMPU MELIHAT LAGI!
Elisa mampu menghadapi situasi yang serius dengan iman yang besar karena dia melihat sesuatu yang bujangnya tidak bisa lihat. Dia dimampukan dengan pandangan Sorga, dia menjalani hari-harinya dengan penuh jaminan bahwa Allah ada di sampingnya, dan tidak ada satu perkara pun yang musuh bisa lakukan untuk mencelakai dia. Tidak ada apapun yang perlu ditakutkan. Dia bisa MELIHAT bahwa lebih banyak yang bersamanya jika dibandingkan dengan pasukan Syria yang mengepungnya itu. Elisa bisa merasakan ketakutan dan ketidak-percayaan bujangnya, dan minta agar mata rohani bujangnya dibukakan. Allah menjawabnya dan bujang itu bisa melihat! Pandangan Sorga segera memampukan bujangnya dengan iman! Firman menyebutkan bahwa gunung itu penuh dengan kereta berapi dan malaikat yang dikirim untuk melindungi hamba Allah tersebut.'
Bukankah sepertinya Allah telah melupakanmu di saat yang serius dan kacau saat ini? Apakah engkau merasa dikepung oleh musuh dan sepertinya tidak ada lagi jalan keluar? Allah berkata,
PERHATIKAN LAGI! Hari ini Dia sedang membuka mata rohanimu untuk bisa melihat seperti apa yang Dia lihat. Dia memposisikanmu dengan sudut pandang sorgawi. Dia sedang memampukanmu dengan iman yang besar untuk memenangkan setiap pertempuran yang engkau hadapi, tanpa rasa takut. Tuhan, buka mata kami sehingga kami bisa MELIHAT! Jangan merebut masa depanmu, engkau bisa melihat penyedian yang telah disediakan bagi engkau.
Baca: 2 Raja-Raja 6
Hafalkan: Kejadian 3:7
Renungkan: 1 Tawarikh 21:16, Lukas 24:31


Hari-4: Lihat Jalanmu ke Kekayaan!

Sahabatku:
Kita ada di era untuk bisa melihat dan membangun masa depan kita. Selama ini kita
bisa melihat janji-janji Allah itu diteruskan dari generasi ke generasi berikutnya. Kita dipanggil untuk menyembah dengan cara baru, dan membangun tugu peringatan dalam pemberian kita!

Saat Yakub melarikan diri dari Esau dia melakukan perjalanan tiga hari untuk sampai di Bethel. Pada malam hari dia mengambil sebuah batu untuk dipakai alas tidur kepalanya. Allah memberi mimpi sebuah tangga dari sorga ke bumi.
Yohanes 1 menjelaskan tangga itu melambangkan Yesus Kristus. Yakub tidak menyadari bahwa Allah sesungguhnya sangat dekat dengan dia. Demikian juga banyak dari kita dalam perjalanan hidup tidak menyadari bagaimana dekatnya Tuhan dengan kita untuk menyelamatkan dari kesemrawutan dan manipulasi. Allah membuka sorga bagi kita dan membawa berkat-berkat sorga untuk kehidupan kita. Hanya Dia yang bisa membawa kita ke sorga.
Yakub berpikir kalau dia sendirian di padang belantara, padahal dia sangat dekat dengan gerbang sorga! Setelah bangun, Yakub, yang belum punya apa-apa, menawarkan perpuluhan kepada Tuhan dari apa pun yang dia akan punyai jika Dia mau selalu bersamanya dalam perjalan selanjutnya dan membawanya ke penggenapan destininya!
Seperti Yakub, kita juga bisa 'melihat jalan ke dimensi kekayaan yang baru'.

Kita telah diberi Kuasa untuk mendapatkan harta dan kekayaan! Harta itu adalah kepemilikan atau sumber yang melimpah. Di jaman Perjanjian Lama, harta itu diukur dengan besarnya ternak - domba, kambing, lembu, kedelai dan onta. Abrahan seperti ini (Kej 13:2) dan juga Yakub (Kej 30:43; 32:5). Orang-orang jaman dulu juga mengukur harta dengan jumlah tanah, rumah, pelayan, budak, dan logam-logam mulia.
Contohnya raja Salomo, yang hartanya disebutkan di 1 Raja-Raja 10:14-29. Kuasa untuk memperoleh kekayaan itu kunci untuk memajukan kovenan kita (Ul 8).

Jangan lupa --- harta dan kekayaan itu asalnya dari Allah! Nabi Amos menegur orang kaya Israel karena 'menjual orang benar karena uang dan orang miskin karena sepasang kasut.' (Amos 2:6). Kekayaan mereka itu kotor dan dikutuk karena memeras orang miskin. Banyak kali orang Kristen melihat banyaknya uang yang dimiliki dan yang bisa dipakai sebagai ukuran iman. Jika melihat saldo di rekening bank kita bisa menjadikan kita kuatir atau iman menjadi bangkit. Uang bisa dipandang sebagai alat tukar untuk kemajuan atau menjadikan cinta uang sebagai akar segala kejahatan.

Kita harus bisa melihat bahwa kekayaan itu berarti menerima anugerah Roh Kudus untuk memampukan kita sampai ke apa yang harus kita tuju. Bagaimana seseorang memberikan persembahan itu terkait dengan bagaimana konsep harta yang dipunyai.

Kekayaan itu berkaitan dengan penumpukan, atau apa yang telah dikumpulkan. Kita harus memiliki rencana kepenilikan akan kekayaan kita. Semakin kita bisa mengelola kekayaan dengan baik, semakin besar kita akan bisa menerima. Bukan hanya berkenaan dengan uang! Allah saat ini sedang mencari orang-orang yang mampu mengelola sebagai penilik kekayaan sehingga Dia bisa mentransfer kekayaan.

Bersiaplah! Mulai sekarang lihat apa yang kita punyai dengan cara berbeda. Lihat harta dan kekayaan kita dengan cara baru. Lihat penyediaan uang kita dengan cara baru. Lihat bagaimana kita bisa memakai apa yang kita miliki agar berlipatganda!

Lihat pertambahan kekayaanmu dikaitkan dengan tugas-tugas yang ada!

Baca Kejadian 13, dan Ulangan 8.
Renugkan Lukas 19.

Pengantar Redaksi:
Mulai hari ini, 11 Februari 2010, kita akan mengikuti Devosi dan Fokus Doa ini, selama 28 hari.
Devosi harian akan kami sajikan kepada Anda, dengan urutan hari terbalik, artinya, yang terbaru ada di bagian paling atas, agar memudahkan Anda yang mengikuti secara harian.
Kiranya devosi dan fokus doa ini benar-benar akan mampu mengubahkan hidup kita sesuatu dengan kehidupan maksimah yang memang telah Tuhan siapkan bagi setiap kita.

Di tahun ini, tahun 2010, kita memasuki tahun AYIN 5770 menurut kalender Ibrani. Tahun dimana kita Melihat sebelum Mendengar!
Saat kita memasuki musim Melihat ini, Tuhan menginstruksikan saya untuk membantu kita semua bisa 'melihat' dengan lebih baik. Dalam mengikuti proses melihat ini, kita akan dimampukan untuk bisa melihat musuh-musuh kita dengan penglihatan yang berbeda. Tuhan menunjukkan adanya kekuatan tiga-roh yang melawan kita: kemiskinan, kelemahan, dan mengasihani-diri. Ketiga roh ini berkerja-sama untuk membutakan dan menghentikan kita mampu melihat apa yang terbaik yang telah Tuhan siapkan untuk kehidupan kita. Mari kita lihat bagimana Tuhan menyingkapkan hal ini.
- - - - - - - - - - - - - - - -

Hari-3: Peperangan untuk Mematahkan Kemiskinan!

Saat kita dikirim untuk berperang tetapi kalah, kita akan dicela sampai berhasil memenangkan peperangan berikutnya. Banyak Tubuh Kristus yang takut berperang meskipun ini diperlukan untuk memenangkan musuh kita dan memperoleh kekayaan yang sudah Tuhan janjikan. Berperang itu artinya sedang menerima anugerah untuk bertempur (1 Tim 6:12; 2 Tim 2:3-4). Berperang itu sedang menerima persenjataan untuk menang (Ef 6:11-17). Berperang memberi kesempatan kita untuk memdapat kemenangan (Wah 3:21).

Tuhan membawa umat-Nya keluar Mesir sebagai pasukan (Kel 12:51) dengan suara sangkakala dan teriakan pertempurannya. Dia membawa mereka keluar bersama Tabut, gambaran hadirat Allah (1 Sam 4:5-6). Bila perlua Allah akan memakai kekuatan alam untuk membantu umat-Nya mengalahkan musuh-musuhnya (Jos 10). Allah selalu memberikan strategi-strategi untuk memampukan kita merampasi kekayaan musuh, sehingga mempeoleh kemakmuran dan kuat (Mat 10; Ef 6). Allah punya sebagai Panji Kemenangan kita. Sementara Jehova Nissi mengibarkan panji-Nya melindungi kita , Allah Sabaoth mengirim pasukan sorgawi-Nya untuk membantu kita. Dia itu Allah pasukan Dunia (1 Sam 17:45) dan Allah pasukan malaikat yang tidak kelihatan (1 Raj 22:19).
Dia adalah Tuhannya para pasukan! (Rm 9:29)! Dia telah memenangkanmu! Lihat kemenanganmu atas kemiskinan!

Kita harus memerangi kemiskinan dengan kebaikan dan memberi dengan melimpah kepada orang lain. Seperti Rut di ladang Boaz, kita perangi kemiskinan dengan membiarkan ada orang yang memungut di kebun anggur kita dan memberi jalan ke kelimpahan kita (Rut 2). Kita perangi kemiskinan dengan membangun strategi untuk membantu mereka yang sepertinya dikungkung oleh kemiskinan. Dengan kata lain, kita membantu orang lain memperoleh hikmat bagaimana keluar dari sistem yang sedang dipakai Setan untuk mengikat keuangan mereka.

Kita juga perlu mengembangkan strategi penuaian (Amos 9:13). Saat kita melakukan ini semua, sesungguhnya kita sedang memenangkan pertempuran dan kelimpahan kita akan berlipat-lipat ganda.

Pemberian atau persembahan itu cara keluar dari kemiskinan! Masalah memberi menjadi topik paling kontroversi dalam Tubuh Kristus. Memberi itu bukan membawa ceq atau uang ke gereja. Tetapi untuk membangun hubungan kovenan yang terkait dengan mezbah penyembahan. Memberi itu terjadi saat kita mengenal bahwa Raja kita itu benar dan syah. Kita memberkati Tuhan sehingga Dia berdiri dalam kebenaran-Nya mewakili kita. Pemberian berlangsung saat kita menyembah! Pemberian berlangsung saat kita menanggapi otoritas dengan berkat-berkat. Pemberian terjadi saat yang kurang diberkati oleh yang berlebih - dan Allah itu adalah Raja Yang Lebih Besar dan kita seyogyanya memberikan segalanya kepada Dia. Pemberian itu berlangsung saat kita tidak menahan apa yang Tuhan percayakan kepada kita! Temukan tempat untuk pemberian kita. Setiap bangun pagi saya minta Tuhan menunjukkan kesempatan kemana saya memberi. Tuhan mengambil kemiskinan kita dengan memberikan Putra-Nya! Anda bisa memberi pelayanan Chuck Pierce ini lewat situs www.gloryofzion.org.

Generasi yang keluar dari Mesir itu miskin sekali karena perbudakan. Oleh sebab itu mereka menolak untuk berperang; tindakan yang sebetulnya mereka butuhkan untuk menegakkan kelimpahan atas janji-janji Tuhan. Ketakutan mereka menyebabkan perspektif atas maksud Allah atas hidup mereka terhalang dan membingungkan. Mereka kehilangan kemampuannya untuk bergerak maju dan memasuki keberhasilannya. Mereka hanya bisa melihat musuh saja, dan bukan kemenangan yang bisa meraka peroleh! Musuh mereka sesungguhnya ada dalam kegentaran terhadap mereka karena tahu bahwa Allah mereka yang menopangnya. Kekayaan itu sedang menunggu para umat kovenan Allah tetapi harus ditangguhkan sampai ke generasi berikutnya; generasi yang telah membangun dan memiliki mentalitas penakluk.

Saya deklarasikan Anda berhasil. Kiranya Anda diberkati dan berhasil atas apa yang Anda kerjakan! Tuhan akan memberi kita kuasa dalam situasi apapunkita bisa berhasil dan mewujudkan rencana kovenan-Nya (Ul 8:18). Berhasil artinya mengejar dan merampasi musuh dan memiliki serta menduduki wilayahnya. Ini berarti menaklukkan dan menguasai tempat
atau posisi yang telah Tuhan tugaskan bagi kita.

Keberhasilan terjadi saat kita menggenapkan rencana penebusan Allah dalam hidup kita. Jika kita menerima pewahyuan, menghormati para nabi di tempat dan di saat yang tepat, dan melakukan hal yang benar, kita akan berhasil.

Joshua 1: 8 menuliskan, 'Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang
tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.' Keberhasilan itu terjadi saat kita bertindak dengan benar dan berhati-hati dan kita belajar mengembangkan ketrampilan dan pengertian. Inilah yang akan siap membantu kita untuk berhasil.

Baca dan Renungkan Bilangan 14, Joshua 1, dan Ulangan 1-2, 20.


Hari-2: Kemiskinan itu menolak untuk MELIHAT Apa yang terbaik dari Allah!

Roh besar yang sepertinya membelenggu dan memenjara masyarakat materialistik kita adalah roh kemiskinan. (Di hari-hari berikutnya kita akan membicarakan tali-tali pengikat lain: kelemahan dan mengasihani-diri).

Kemiskinan itu menolak untuk menjadi seperti yang Allah ciptakan dan tetapkan! Kemiskinan termasuk dalam cara-pikir (mindset) yang tidak percaya kalau Tuhan bisa membawa kita memasuki kepenuhan rencana-Nya.Kemiskinan itu bukan hanya berkekurangan tetapi juga takut akan kekurangan. Kemiskinan itu terjadi saat kita menjadikan diri untuk mengikuti cetak-biru dunia yang ada di sekitar kita. Inilah penyebabnya mengapa kita tidak pernah bisa MELIHAT siapa Allah sesungguhnya yang telah menjadikan kita dengan suatu maksud.

Kemiskinan itu terjadi saat ilah dunia mempengaruhi kita dengan cara pandang (perspektif) dunia, sehingga kita melupakan kemampuan Allah. Kemiskinan itu suara yang mengatakan, 'Allah tidak mampu!'Kemiskinan itu bisa terjadi melalui berbagai cara. Dua cara yang paling sering ialah dikuasai roh kemiskinan dan adanya struktur otoritas yang salah (Yes. 5:8). Takut menjadikan kita punya mentalitas irihati dan serakah atau rakus (Amsal 23:21) yang akan menyebabkan kemiskinan. Kemiskinan itu menjadikan kita tidak melakukan apa-apa, atau malas (Amsal 24:33-34). Ketergesa-gesaan juga membuat kemiskinan (Amsal 28:22) karena membawa ke jebakan 'ingin cepat kaya'. Kemiskinan terjadi jika kita menolak Roh Kudus dan menolak berkat-berkat Tuhan.

Apa yang menyebabkan kemiskinan? Penyebab utama kemiskinan dalam hidup adalah gagal panen. Jika tidak mengumpulkan hasil panen artinya mentalitas-miskin telah dipasang untuk menjebak kita. Banyak kali musuh akan menunggu sampai waktu panen dengan membuat strategi-strategi untuk menghancurkan kita. Seperti orang-orang Midian yang selalu mencuri hasil panen bangsa Israel (Hakim-hakim 6), musuh selalu siap untuk membuat rencana merampasi harta dan keuntungan kita. Musuh membiarkan kita membuat rencana atau menjagai tanaman bertumbuh, bahkan boleh memanen sedikit. Tetapi jika kita tidak mengumpulkan dan mengelola panen dengan benar, strategi kemiskinan musuh akan mulai melawan kita. Jika kita memiliki hasil panen banyak tetapi tidak membuat gudang penyimpanan yang kuat untuk menampung hasil panen, musuh punya jalan masuk dan menjegal masa depan kita.

Penyebab kemiskinan lain: menyesuaian diri dengan struktur yang tidak Ilahi (Nehemia 5:1-5), takut dan tidak berani menghadapi musuh (Amsal 22:13), dan membelenggu iman (2 Kor. 6 dan 8).

PERINTAHKAN PERGI KUASA KEMISKINAN DAN KEBUTAAN MENYERBU ATMOSFIRMU!

Baca Hakim-Hakim 6.
Hafalkan Amsal 28:22.
Renungkan Nehemia 5.


Hari-1: Perhatikan Roh Kemiskinan masa lalu kita!

Gereja sedang ada di masa perubahan, dan saya percaya kita semua bisa merasakan perubahan ini, baik dalam diri kita maupun di sekitar kita. Tuhan berkata, 'Apa yang sudah engkau tabur akan memberi tuaian besar.' Ada anugerah bagi setiap persembahan kita karena setiap persembahan itu mematahkan kutuk karena merampok Allah. Ayin bukan hanya berarti melihat, tetapi juga bekaitan dengan KUNCUP! Saya mendeklarasikan bahwa dalam tahun dan musim mendatang ini, kita akan melihat segala apa yang sudah kita taburkan, dan segala apa yang sudah kita tabur akan berlipat-ganda, berkembang dan berbuah!

Berteriaklah agar sorga terbuka atas hidupmu, keluargamu, wilayahmu, bisnismu, dan pelayananmu. Minta agar Tuhan menyinarkan Terang-Nya atas semua kegelapanmu sehingga engkau bisa melihat! Jika tingkap-tingkap Sorga terbuka, Bumi akan diselaraskan secara Ilahi. Saat Sorga terbuka, orang akan menyembah, dan Allah akan memperbaharui kovenan dengan manusia di bumi. Otoritas manusia itu mengaktifkan kuasa Allah! Allah akan berperang ganti kita! Kita membutuhkan angin perubahan Sorga yang terbuka berhembus kepada kita dan memberi kemenangan! Kemenangan itu artinya mengalahkan musuh atau lawan. Kemenangan itu terjadi saat kita memperoleh keberhasilan dalam pergumulan melawan kesulitan-kesulitan atau hambatan-hambatan yang menghalangi jalan kita! Kemenangan itu keadaan yang telah dimenangkan.

Ada suatu siklus roh yang saya rasa harus kita putuskan terkait dengan roh kemiskinan. Di masyarakat yang materialistis, roh ini cenderung membutakan kita untuk bisa melihat kehendak Allah. Kita harus mendeklarasikan kemenangan atas roh kemiskinan ini! Roh ini mengacaukan tatanan sempurna Allah dan membuat banyak orang tidak-satabil. Tuhan minta agar kita berdiri tegap dan 'ganas' untuk berperang bagi Tubuh Kristus melawan roh ini - kita harus mendesak setiap kesulitan dan badai dan memaksakan terjadinya perubahan.

Saya mendeklarasikan agar setiap atmosfir kemiskinan yang mengitarimu atau lingkup otoritasmu diserbu oleh atmosfir berkat-berkat dan kemuliaan dari Sorga. Perhatikan kemuliaan-Nya dan kemudian perhatikan bagaimana kemiskinan berbicara kepada Anda.
Tubuh Kristus perlu melihat restorasi dalam penyediaan/provisi! Restorasi selalu berkaitan dengan pelipat-gandaan. Hutang dan kekalahan dalam keuangan masa lalu dalam kehidupanmu harus dipatahkan. Tuhan sedang mematahkan kuasa peminta-minta yang ada di umat-Nya. Dia menjadikan kita umat beriman. Dia akan mengubah identitas umat-Nya dari identitas seorang pengemis menjadi identitas raja! Sekarang minta DIA mnyingkapkan KEMISKINAN yang ada di hidupmu. Bagaimana kemiskinan telah bekerja dalam hidup Anda. Besok kita akan melanjutkan hal ini.

Baca Kejadian 6-8. Nuh menerima perkenanan Allah. Sorga dan dunia diselaraskan.
Renungkan Kejadian 45, khususnya ayat 11, 'Di sanalah aku memelihara engkau -- sebab kelaparan ini masih ada lima tahun lagi -- supaya engkau jangan jatuh miskin bersama seisi rumahmu dan semua orang yang ikut serta dengan engkau.'
Hafalkan Amsal 11:24. 'Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.'
a