Sabtu, 27 Maret 2010

MSG-031 Mengapa merayakan Paskah

MENGAPA MERAYAKAN PASKAH?-----Home---Artikel
Chuck D. Pierce & Robert Heidler

Dalam kitab Keluaran 12:13-14 disebutkan, Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir…Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.
Saat kita sedang menantikan hari raya Paskah, kita perlu ingat bahwa Paskah merupakan suatu perayaan yang diciptakan oleh Tuhan. Perayaan ini diberikan untuk meningkatkan iman kita dan mempersiapkan kita menerima kepenuhan berkatNya. Dalam kitab Perjanjian Lama, Paskah diperintahkan oleh Tuhan untuk mengajar bangsa Israel pentingnya penebusan melalui darah. Dalam kitab Perjanjian Baru, Paskah juga dilakukan oleh orang-orang Kristen untuk memperingati dan mengerti pekerjaan penebusan yang telah dilakukan oleh Tuhan. Alkitab menyebutkan bahwa Paskah harus dirayakan sebagai ketetapan untuk selamanya!
Banyak orang Kristen tidak menyadari bahwa Paskah sama pentingnya baik dalam Perjanjian Baru maupun Perjanjian Lama. Perayaan ini kita temukan di setiap bagian dari Perjanjian Baru. Yesus dan para murid merayakan Paskah. Perjamuan Tuhan yang terakhir adalah perayaan Paskah. Para rasul mengajar jemaat-jemaat bukan Yahudi tentang perayaan Paskah. Dalam kitab 1 Korintus Paulus menulis kepada sebuah jemaat besar bukan Yahudi , “Kristus, Anak Domba Paskah KITA, telah disembelih, karena itu mari kita merayakannya!” Selama ratusan tahun Paskah telah menjadi perayaan penting bagi gereja mula-mula.
Mengapa Paskah Begitu Penting?
Derek Prince pernah berkata bahwa deklarasi iman yang paling kuat adalah, “Aku telah ditebus dengan darah Anak Domba dari tangan musuh.” Dia berkata bahwa jika kita menyatakan deklarasi itu dengan iman yang teguh, dan terus melakukannya, maka akan terjadi sesuatu. Kita akan dilepaskan dari tangan musuh! Itulah sebenarnya pesan dari Paskah. Perayaan Paskah adalah deklarasi iman bahwa kita telah ditebus oleh darah Anak Domba! Ada sesuatu yang terjadi ketika kita merayakan Paskah. Ketika kita bersama-sama memperingati pekerjaan besar yang telah Tuhan lakukan, dan menyatakan kuasa penebusan itu dalam hidup kita sekarang ini, akan SELALU menghasilkan sesuatu.
Paskah itu sangat penting bagi Tuhan. Tetapi setan membenci Paskah! Musuh kita telah bekerja dengan rajin untuk mencuri Paskah. Tetapi ada kabar baik, yaitu: Tuhan sedang memulihkan Paskah! Tetapi itu merupakan suatu pertempuran! Pertempuran atas darah. Setan ingin memberi kita agama tanpa darah, karena agama tanpa darah tidak punya kuasa. Kuasa itu ada di dalam darah!
Selalu ada pertempuran untuk Paskah. Kita bisa melihatnya dalam sejarah gereja. Dalam abad ke 4, ketika kaisar Konstantin berusaha untuk menggabungkan kekristenan dengan paganisme, hal itu kedengaran seperti sesuatu yang baik. Dia melegalisasi kekristenan. Orang bisa ke gereja tanpa takut dilempar ke kandang singa.
Dan Konstantin tidak perduli kalau orang Kristen merayakan kebangkitan Yesus. Tetapi dia tidak ingin ada hal yang berkaitan dengan Paskah. Dia minta agar orang-orang Kristen tidak merayakan kebangkitan itu pada waktu Paskah. Pada pertemuan Council of Nicea (AD325) dia berkata, “Ketidak beresan ini (perayaan Paskah) HARUS dibetulkan!”
Pada pertemuan tersebut Konstantin menghapuskan Paskah dan memberi arahan bahwa kematian dan kebangkitan Kristus dirayakan pada “hari Minggu setelah bulan penuh pertama yaitu ketika matahari di atas katulistiwa … waktu yang dikaitkan dengan perayaan musim semi para penyembah berhala dewi kesuburan bernama Ishtar … juga dikenal sebagai Eastre! (Karena itu sekarang gereja merayakan kebangkitan pada waktu Easter, bukan pada saat Paskah). Tujuan Konstantin adalah untuk menyingkirkan Yesus dari konteks Paskah.
Pertempuran Berlanjut
Banyak gereja yang menolak perintah Konstantin, sehingga selama beberapa abad setelah masa Konstantin pertempuran untuk Paskah terus berlanjut. Pada abad keenam, misalnya, Kaisar Justinian mengirim pasukan Romawi ke seluruh wilayah kekaisaran untuk memberlakukan larangan merayakan Paskah. Dalam usaha ini, ribuan pria, wanita dan anak-anak dibunuh! Bahkan ada kota-kota yang mengalami pembunuhan masal untuk menghentikan perayaan Paskah. (Pertempuran untuk Paskah telah membawa banyak korban) Dengan tekanan pemerintah, gereja Roma juga ikut menyingkirkan Paskah. Perhatikan beberapa pernyataan yang dikeluarkan oleh dewan (council) berikut.
Kutukan Dinyatakan
The Council of Antioch (AD 345) menyatakan, “Apabila ada uskup presbiterian atau diaken, setelah pernyataan ini, berani merayakan Paskah, Dewan akan menghakimi mereka sebagai terkutuk dari gereja. Dewan bukan hanya memecat mereka dari pelayanan, tetapi juga pihak-pihak lain yang berani berkomunikasi dengan mereka.” (Gereja sebenarnya mengutuki mereka yang merayakan Paskah).
The Council of Laodicea (AD 365) “Tidak diperbolehkan melakukan perayaan oleh orang-orang Yahudi”.
The Council of Agde, Perancis (506) “Orang Kristen TIDAK BOLEH ambil bagian dalam perayaan orang Yahudi.”
The Council of Toledo X (abad 7) “Easter harus dirayakan sesuai dengan deklarasi yang ditetapkan di Nicea.”
Pertempuran Atas Paskah Terlihat Jelas Selama Sejarah Gereja!
Pertempuran untuk melenyapkan Paskah bukanlah hal yang baru. Kita melihat hal yang sama terjadi dalam Alkitab. Setan selalu berusaha mencuri Paskah karena dia tahu bahwa perayaan darah itu akan melepaskan suatu kuasa! Lihat apa yang terjadi dalam jaman Hizkia, ‘Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN. Ia membuka pintu-pintu rumah TUHAN dan memperbaikinya, menyingkirkan mezbah-mezbah palsu, memulihkan korban persembahan dan puji-pujian Daud. Kemudian Hizkia mengirim pesan ke seluruh Israel dan Yehuda, mengundang mereka datang merayakan Paskah. Para pembawa pesan pergi ke seluruh Israel dan Yehuda: ‘Hai, orang Israel,kembalilah kepada Tuhan.’ Tangan Allah bekerja sehingga mereka bersatu dalam pikiran untuk memenuhi undangan raja. Robongan yang sangat besar berkumpul di Yerusalem untuk mereyakan Perayaan. Mereka menyembelih anak-domba Paskah dan mereyakan Perayaan selama tujuh hari dengan penuh sukacita, sementara setiap hari orang-orang Lewi menaikkan nyanyian kepada Tuhan, disertaui bunyi-bunyian pujian. Seluruh jemaat sepakat untuk merayakan perayaan itu tujuh hari lagi; sehingga selama tujuh hari berikutnya mereka merayakannya dengan penuh sukacita.Ada sukacita besar di Yerusalem, sejak jaman Salomo anak Daud, raja Israel, belum pernah ada lagi seperti ini yang dilakukan di Yerusalem. Para imam dan orang-orang Lewi berdiri memberkati umat, dan Allah mendengarkan mereka, karena doa-doa mereka sampai ke Sorga, tempat tinggal-Nya yang kudus.’ - 2 Tawarikh 29-30
Hal yang sama terjadi di jaman Yosia, ‘Yosia melakukan apa yang benar di mata Tuhan, Pada tahun ke-18 pemerintahannya, sementara memperbaiki bait, mereka menemukan gulungan TORAH di bait.Ketika raja mendengarkan apa yang dituliskan di gulngan Torah itu, dikoyakkanlah pakaiannya. Dia pergi ke bait dengan seluruh orangnya. Dia mendengarkan setiap apa yang dibacakan dalam Kovenan itu. Kemudian setiap orang memberikan dirinya terikat dengan kovenan itu.Raja memerintahkan mereka untuk menyingkirkan semua perkakas berhala yang dibuat untuk Baal dan Asera yang ada di bait dan juga untuk tentara langit.Dia mengusir para pelacur bakti yang ada di bait … Raja memberikan penrintah ini ke semua orang, ‘Rayakan Paskah kepada Tuhan Allahmu, seperti yang tertulis di gulungan Kovenan itu.’ Di tahun ke-18 pemerintahan Raja Yosia, Paskah ini dirayakan bagi Tuhan di Yerusalem, yang tidak pernah dilakukan lagi sejak jaman hakim-hakim memimpin Israel, maupun selama pemerintahan raja-raja Israel dan raja-raja Yehuda.’ - 2 Raja 22-23
Kita melihat suatu pola yang alkitabiah! Dalam kedua kisah ini umat Tuhan telah melenceng jauh dari Tuhan dan kembali kepada penyembahan berhala, sehingga berkat Tuhan hilang. Mereka berbalik kepada Tuhan dan mencari Dia, dan hal pertama yang dilakukan Tuhan ialah memulihkan Paskah! Pada saat mereka berbalik dari penyembahan berhala kepada perayaan Paskah, hubungan mereka dengan Tuhan dipulihkan dan mengalami sukacita besar dan berkat! Itu adalah pola yang luar biasa. Di dalam Alkitab kita temukan berulang kali bahwa perayaan Paskah seringkali HILANG. Bahkan selama masa Perjanjian Lama dan di antara orang Yahudi sendiri, seringkali berbagai generasi hidup dan mati tanpa merayakan Paskah. Mengapa perayaan Paskah itu hilang? Setan telah MENCURINYA. Setan selalu ingin mencuri Paskah. Lalu ketika suatu generasi berbalik kepada Tuhan dan mulai membaca Alkitab … mereka membaca tentang Paskah untuk pertamakali. Kelihatannya merupakan sesuatu yang aneh bagi mereka. Mereka berkata, “Kita tidak pernah melakukan hal ini.” (Itulah tepatnya yang kita lihat di dalam gereja hari ini!) Tetapi ketika Roh Kudus bergerak dalam hati mereka, mereka memperingati perayaan penebusan Tuhan, dan sukacita serta kuasa Tuhan pun dipulihkan.
Mengapa Setan Membenci Paskah?
Setan membenci Paskah karena Paskah adalah perayaan YESUS. Ketika gereja melepaskan Paskah, sesungguhnya gerejaa memunculkan perayaan-perayaan lain untuk Yesus. Beginilah cara kita menggeser waktu perayaan itu menjadi Natal dan Paskah (Easter). Memang tidak buruk kalau kita merayakan Yesus pada hari-hari itu (Perayaan untuk Yesus selalu baik). Tetapi perayaan Yesus yang diberikan oleh Tuhan kepada kita disebut Passover.
Kitab Perjanjian Baru mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Domba Paskah! Ketika Yohanes memperkenalkan Yesus, dia berkata “Lihatlah Anak Domba Allah!” Paulus berkata: Kristus, Anak Domba Paskah kita telah disembelih! Merayakan Paskah adalah merayakan Yesus. Sebagai Anak Domba Paskah, Dia mencurahkan darahNya untuk menebus kita dari cengkeraman musuh. Ketika darahNya dioleskan di pintu kehidupanmu, Tuhan melepaskanmu dari tangan si pemusnah! Jadi kalau kita mengerti Paskah, kita akan mengerti apa yang telah dilakukan Yesus bagi kita.
Pada malam Paskah yang pertama, segala sesuatu menunjuk kepada Yesus. Setiap ayah diperintahkan untuk berdiri di pintu rumahnya dengan tempayan berisi darah anak domba. Dia harus mencelup hisop ke dalam darah dan mengoleskan pada kedua tiang pintu rumah … dan dia harus mengulang mencelup hisop ke dalam darah dan mengoleskannya di ambang pintu rumah. Jika engkau membayangkan gerakan yang dia lakukan dengan hisopnya yang tercelup darah, maka engkau akan melihat dia membuat suatu tanda salib.
Pada malam Paskah itu setiap ayah Yahudi membuat tanda salib dengan darah anak domba. Akibatnya, seluruh keluarga menerima penebusan dari kuasa musuh. Kelepasan yang dilakukan Tuhan selalu disertai dengan darah dan salibNya. Itulah yang dirayakan Paskah! Bukanlah suatu kebetulan kalau Yesus mati pada hari Paskah. Tuhan bisa mengatur kematianNya kapan saja. Tetapi memang kehendakNya jika Yesus mati pada saat Paskah, sehingga kita bisa mengenali bahwa Dia adalah Anak Domba Paskah.
Perayaan Paskah merupakan perayaan yang sangat penting sehingga Tuhan memilih waktu itu sebagai waktu terjadinya suatu kejadian paling dahsyat dalam sejarah (kematian dan kebangkitan Yesus). Tuhan sengaja MENGHUBUNGKAN pengorbanan Yesus dengan Paskah. Ini merupakan hal yang menarik: Konstantin berusaha memisahkan pekerjaan Yesus dari Paskah … tetapi Tuhan berusaha menghubungkan Yesus dengan Paskah. Tuhan ingin agar kita berpikir tentang Yesus ketika merayakan Paskah.
Aturan Paskah
Menarik sekali jika kita bandingkan urutan perayaan Paskah dengan urutan kejadian penyaliban Yesus. Menurut kitab Torah, pada saat Paskah ada hal-hal khusus yang harus dilakukan pada saat yang ditetapkan.
1. Anak Domba Paskah harus dipilih pada hari yang ditetapkan. Keluaran 12 menjelaskan bahwa anak domba Paskah harus dipilih pada hari ke sepuluh dari bulan pertama. Pada jaman Yesus, hanya anak-anak domba dari Bethlehem yang dianggap layak untuk menjadi anak domba Paskah. Jadi anak domba yang lahir di Betlehem dipilih dan dibawa masuk Yerusalem dari timur (bukit Zaitun) melalui gerbang domba. Pada hari ke sepuluh dari bulan pertama, Yesus – Anak Domba yang lahir di Betlehem turun dari bukit Zaitun memasuki Yerusalem melalui gerbang domba. (Ini disebut “kedatanganNya yang penuh kemenangan”) Ketika Dia masuk, orang-orang melambaikan daun palem sambil berseru, “Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Selamatkan kami, Anak Daud!” Dengan suara bulat Yesus dinyatakan sebagai Mesias! Rakyat telah memilih Anak Domba Paskah mereka.
2. Anak Domba itu harus diperiksa. Kitab Torah mengajarkan ketika domba itu telah dipilih, dia harus diperiksa dengan teliti apakah ada cacat-celanya. Hanya anak domba yang sempurna, tidak bercacat-cela yang layak dipersembahkan bagi Paskah. Setelah tiba di Yerusalem, Yesus masuk ke Bait Suci untuk mengajar. Ketika berada di tempat itu Dia didekati oleh kaum Farisi dan Saduki, pengikut Herodes, dan para ahli taurat. Setiap kelompok mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk menjebak Dia. Pada dasarnya mereka mencari cacat cela yang bisa mendiskualifikasiNya sebagai Mesias. Tetapi tidak seorang pun mendapati kekurangan pada Dia, karena Dia memang tidak bercacat-cela.
3. Ragi itu harus disingkirkan. Kitab Torah mengajar bahwa sebelum merayakan Paskah semua ragi (ketidakmurnian) harus disingkirkan dari setiap rumah. Setiap ibu mengambil lilin, memeriksa apakah ada ketidakmurnian, dan menyingkirkannya dari rumah. Perintah ini masih dilakukan sampai sekarang. Paskah adalah saat untuk membersihkan setiap rumah. Setiap keluarga Yahudi yang taat akan memeriksa dan membersihkan rumahnya sebelum Paskah. Setiap ketidakmurnian harus disingkirkan. Setelah Yesus sampai di Yerusalem, Dia memasuki Bait Suci dan menyingkirkan meja-meja penukar uang. Dia mengikuti perintah alkitabiah untuk membersihkan Rumah BapaNya sebelum Paskah.
4. Anak Domba itu dibawa ke altar untuk dipamerkan. Pada pagi hari ke 14 bulan pertama, ketika semua telah disiapkan, anak domba itu dibawa keluar menuju altar. Pada jam 9 pagi itu, anak domba tersebut diikat di altar untuk dipertontonkan pada orang banyak. Pada pagi hari ke 14 dari bulan pertama, ketika semua telah siap, Yesus dibawa keluar menuju Kalvari. Pada jam 9 pagi itu, sama seperti anak domba untuk Paskah diikat di altar … Yesus dipaku di kayu salib untuk dipertontonkan di Kalvari!
5. Anak Domba itu disembelih pada waktu yang ditetapkan. Tepat jam 3 siang, imam besar turun ke altar. Ketika seorang imam lainnya meniup terompet di dinding Bait Suci, imam besar memotong leher anak domba korban dan berkata, “SUDAH SELESAI”. Pada jam 3 siang hari yang kudus itu, ketika anak domba Paskah dibunuh, Yesus berteriak dengan suara keras “SUDAH SELESAI” dan menyerahkan rohNya. Dalam bahasa Yunani, “sudah selesai” adalah tetelistai, yang berarti “utang sudah dibayar lunas”.
Perayaan Yesus
Anda lihat bagaimana Tuhan menetapkan untuk menghubungkan Yesus dengan Paskah? Tidak heran jika Yohanes Pembaptis memperkenalkan Dia dengan “Lihatlah Anak Domba Allah”. Tidak heran jika Paulus berkata, “Kristus, Anak Domba kita yang sudah disembelih”. Paskah adalah tentang Yesus.
• Dia telah datang sebagai Anak Domba Allah
• DarahNya telah menebus KITA
• Dengan darahNya … penghakiman dibalik
• Dengan darahNya … kuasa musuh dihancurkan
• Dengan darahNya … kita dilepaskan dari ikatan dan tekanan
• Dengan darahNya … kita dilepaskan untuk memasuki perjanjian Tuhan.
Paskah Adalah Perayaan YESUS
Semakin engkau mengerti Paskah, semakin engkau menghargai Yesus. Kalau engkau tidak mengerti Paskah, engkau akan kesulitan untuk benar-benar mengerti apa yang telah dilakukan Yesus. Ketika engkau merayakan Paskah, engkau menyatakan imanmu atas kuasa darahNya dan penebusanNya. Karena itu salah satu hal paling aneh di dunia adalah bahwa orang-orang Kristen di dunia mau menerima kebohongan setan yang mengatakan bahwa Paskah (passover) tidak ada kaitannya dengan “kekristenan”. Setan berusaha mencuri passover ini karena dia tahu bahwa perayaan atas darah akan melepaskan kuasa! Ketika perayaan paskah (passover) itu dicuri, kuasa itu tidak ada. Tetapi ketika passover dipulihkan … kuasa itu KEMBALI!
Kabar baiknya adalah … Tuhan sedang MEMULIHKAN Paskah!
Di seluruh dunia, gereja-gereja merayakan Paskah kembali. Dan KUASA itupun kembali. Kami mengundang Saudara untuk merayakan kuasa darah Yesus. Kami mengundang Saudara untuk bersama-sama orang Kristen lain di seluruh dunia mengalami pemulihan Paskah. Mari bersama-sama kami menyatakan: Kami DITEBUS oleh DARAH ANAK DOMBA dari tangan musuh!
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo

1 komentar:

  1. selama ini orang merayakan paskah karena sejak lahir kita sudah merayakannya, karena sudah ribuan tahun orang sudah merayakannya. tetapi dlm Alkitab paskah adalah memperingati bahwa kematian anak sulung tidak terjadi pada orang israel. karena itu mereka memperingati turun temurun. dan memperingati dengan memakan anak domba dipanggang, roti tidak beragi, dan sayur pahit..jika kita ingin memperingatinya mengapa tidak menggunakan bahan2 ini??
    pada jaman Tuhan Yesus pada saat2 terakhir memang saat2 itu hari paskah, tetapi pada perjamuan malam itu Yesus mengubah perayaan paskah karena Yesus adalah penggenapan Anak Domba Paskah itu sendiri dan pada perjamuan malam itu Yesus hanya membagikan Roti tidak beragi dan Air buah anggur, jika Tuhan ingin memperingati paskah yang terakhir mengapa tidak menggunakan anak domba dipanggang dan sayur pahit malah menggunakan sari anggur? pada perjamuan malam itu Tuhan Yesus tahu bahwa paskah akan segera tergenapi tetapi untuk mengingat kematian Tuhan Dia menyuruh muridnya mengadakan seperti yang Tuhan ajarkan saat itu yaitu memakan roti tidak beragi dan air buah anggur, Dia katakan roti itu dagingNya dan air buah anggur itu darahNya, yang sekarang kita kenal dengan Perjamuan Kudus, Tuhan hanya menyuruh kita memperingati Perjamuan Kudus. lalu bagaimana dengan paskah? pada jaman rasul2 mereka tidak lagi mengadakan paskah pada jaman pauluspun tidak. tetapi paulus menekankan Perjamuan Kudus mengapa yang ditekankan perjamuan kudus jika dia tidak pernah melihat Yesus saat mengajarkan ke12 muridnya ttg perjamuan kudus? inilah kuasa Allah bahwa Tuhan menginginkan kita memperingati perjamuan kudus itu untuk memperingati kematianNya yang menebus dosa dosa kita bukan dengan paskah yang sekarang kita rayakan ini, jelas pengertiannya pun berbeda antara paskah dengan perjamuan kudus ..paskah untuk memperingati tulah ke 10 tidak menimpa bangsa israel, tetapi perjamuan kudus memperingati kematian Tuhan. ini bukti mengapa para rasul tidak merayakannya lagi, tetapi merayakan perjamuan kudus karena paskah sudah tergenapi. lantas kapan perayaan paskah muncul lagi? itu terjadi saat orang2 yang hidup sejaman Yesus sudah meninggal, seperti para rasul dan terjadi saat generasi selanjutnya pada abat ke-2 sampai sekarang ini, sampai2 unsur mengambil telor yang menurut ceritanya diumpetin sama kelinci..kenapa ada telor paskah? mengapa ada kelinci paskah? apakah alkitabiah? mari bukan saya menggurui..kita lahir pada jaman kita sudah terbiasa merayakan paskah dengan telor paskah, kelinci paskah, kita tiap tahun merayakannya, dan perayaan itu digereja..apa salahnya? tetapi kembali lagi apakah alkitabiahkah yang kita rayakan sekarang ini? apakah sesuai petunjuk Tuhankah yang kita rayakan ini?? marilah seturut kehendak Allah. amin

    BalasHapus