Rabu, 28 Juli 2010

GEREJA YANG RELEVAN

Allah telah memberi mandat kepada gereja untuk menjangkau dunia dengan kuasa dan kasih-Nya. Oleh karena itu kita harus tetap relevan dalam menjangkau generasi yang sekarang ada.
Saya ingin membagikan sesuatu yang profetis, yang saya terima dari Tuhan. Agar tetap relevan ada dua hal rohani penting yang kita perlu bicarakan. Ini tidak ada kaitannya dengan bagaimana kelihatan dari luar dan sarana apa yang kita pakai untuk memberitakan Injil. Ini menyentuh nilai inti kita sebagai umat percaya. Satu hal yang harus kita perhatikan ialah saat ini Roh Kudus sedang menyelaraskan dan memfokuskan visi Gereja-Nya. Para pemimpin menyadari bahwa jika Gereja harus bertumbuh dengan sehat, visi kita tidak hanya harus bertumbuh ke dalam, tetapi juga bertumbuh ke luar.
.
Ganti Visi Kalian Yang Tidak Relevan
Gereja yang sehat dan kuat akan berfokus kepada jemaatnya. Gereja akan melakukan pemuridan, pengajaran, penyembuhan, pemulihan dan memperlengkapi umat Allah sebagaimana seharusnya, dengan sudah ada tujuan yang dituju. Maksud membangun Gereja yang kuat itu bukan hanya sekedar mengisi kursi-kursi di dalam gedung dan menjaga agar tetap penuh di setiap hari Minggunya. Tujuan pelayanan Tubuh Kristus itu agar Gereja bisa melangkah untuk menjangkau dunia. Jika kita kehilangan visi ke luar, Gereja akan tidak relevan lagi dengan dunia yang ada di sekitarnya.
Allah sedang menyelaraskan visi kita. Gereja-gereja sedang mengalami perubahan. Perubahan itu diawali dari visi – visi jemaat dan visi pemimpinnya. Tujuannya bukan sekedar mengisi gedung agar penuh. Tujuannya haruslah: Memberi dampak sebanyak mungkin orang-orang yang ada di dalam gedung gereja sehingga bisa menjadi Gereja yang tanpa tembok lagi dan mampu mentransformasikan masyarakat kita, komunitas kita, dan dunia dimana kita berada.
Kita dipanggil Allah untuk diutus. Tetapi tidak seorang pun akan diutus jika kita tidak membuka mata agar bisa melihat adanya kesempatan luar biasa yang ada di depan kita.
.
Memenuhi Kebutuhan Yang Sesungguhnya
Kita akan tetap relevan saat visi kita bergerak keluar. Untuk ini kita perlu bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan berikut: Apa di setiap kebaktian kita melihat ada orang-orang baru yang diundang oleh kawan-kawannya? Apa ada orang-orang yang menerima keselamatan setiap minggunya? Apa kita telah mengajar dengan tepat dan mendisiplinkan umat percaya baru ini? Apaka jemaat telah dimobilisasi untuk penginjilan dan membagikan iman mereka sebagai bagian gaya-hidup sehari-hari mereka?
Kondisi sekarang ini mudah membuat kita menenggelamkan-diri dalam kesibuka untuk kehidupan sendiri. Pelayanan itu memang tidak selalu mudah dan menyenangkan. Membagikan pesan dari hati Allah, atau menjangkau dan menyentuh kehidupan orang lain dengan kasih Allah, tidak akan selalu terjadi di saat kita sedang ada di hari baik. Akan ada saat dimana kita merasa sendirian dan kesepian. Atau saat ketika merasa tidak ingin berbicara dengan orang lain. Bisa saja di saat-saat seperti itulah Allah ingin memakai Anda untuk memperlebar Kerajaan-Nya di dalam kehidupan orang lain. Untuk relevan, kita harus tetap tinggal dalam keadaan tidak-memiliki-diri (selfless). Semakin kita menenggelamkan ke masalah sendiri, kita akan menjadi semakin kurang-relevan dan kurang-efektif.
Bahkan Yesus punya pengalaman seperti ini. Di Matius 14:10-16 Yesus diberitahu kalau saudara sepupunya, Yohanes Pembaptis, telah dipenggal kepalanya. Setelah mendengar itu Dia pergi ke tempat sepi untuk menyendiri. Tetapi orang banyak mengikuti-Nya. Mereka membutuhkan kesembuhan dan makanan. Yesus bisa saja memilih untuk tetap fokus pada kesedihan dan kebutuhan-Nya sendiri. Tetapi sebaliknya, Dia memindahkan fokus-Nya kepada orang-orang yang ada, yang Allah kirimkan untuk dijangkau. Yesus itu sangat relevan di jaman-Nya. Bukan hanya Dia menyembuhkan yang sakit, tetapi Dia juga memberi makan semua yang lapar. Untuk bisa relevan kita harus menjangkau kebutuhan yang sebenarnya dari mereka yang benar-benar membutuhkan.
.
Tetap Terhubung – Generasi Supra-alami
Untuk relevan, kita tidak bisa keluar dari kuasa Allah. Ada pergerakan besar di Gereja hari ini yang mencoba untuk menghalangi dan bahkan menyingkirkan kuasa Allah yang akan muncul di setiap pertemuan, dengan maksud agar kita tidak menyinggung siapa pun. Tetapi kenyataannya ialah kalau tanpa kuasa Allah siapa pun tidak akan bisa ditransformasikan atau dibawa memasuki tempat yang Allah telah tetapkan bagi mereka. Akan ada pergerakan luarbiasa di seluruh Gereja yang telah dipenuhi dengan pemberitaan dan pengajaran Firman Allah yang kuat, sekaligus yang memberi kebebasan kepada Roh Kudus. Tidak saja jemaat belajar Firman Allah, tetapi mereka berjumpa dan mengalami Allah dengan cara-cara yang supra-alami.
Keadaan yang menyedihkan adalah banyak Gereja yang telah menghambat kuasa Roh Kudus bergerak karena mereka takut ditinggalkan jemaatnya. Apa kita sudah begitu sempurna dan bermartabat sehingga menutup pintu bagi Roh Kudus? Hasilnya, segala hal kelihatan baik hanya di permukaan saja, tetapi di dalamnya, jemaat duduk di pertemuan gereja mingu demi minggu dengan tetap terbelenggu dosa selama bertahun-tahun karena tidak adanya pengurapan dan kuasa untuk mematahkan kuk tersebut.
Jika gereja harus relevan sehingga bisa membangun generasi yang supra-alami, kita harus merangkul semua kerinduan Roh Kudus yang ingin dilkerjakan bagi umat-Nya. Kita harus memberi ruang kepada Roh Kudus untuk bergerak dan melayani kebutuhan mendalam yang ada di kehidupan orang-orang. Generasi sekarang ini mempunyai cara-pikir (midset) yang supra-alami. Lihat saja film-film yang dibuat oleh Hollywood.
Jika kita tidak menemukan kebutuhan ini dengan memasuki aliran supra-alami Allah, kita bisa saja kehilangan satu generasi. Generasi yang lebih muda itu lapar akan hal-hal yang nyata (real). Mereka ingin pengalaman kuasa Allah dalam hidupnya. Ini hanya akan terjadi kalau kita memilih untuk mau tetap relevan, bukan hanya dalam presentasi dan gaya, tetapi dengan mencari keluar dalam visi kita terhadap dunia dan dengan tetap terhubung dengan Sumber kuasa.
Seperti Allah yang bebas bergerak dalam hadirat dan kuasa-Nya, kita akan tetap relevan dalam menjangkau generasi ini bagi Kristus.
Disadur bebas oleh Iskak Hutomo dari
Align Your Vision and Stay Plugged In – Secrets to Remaining Relevant in a Changing World oleh Matt Soger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar