Rabu, 16 Juni 2010

Siap Menghadapi Akhir Jaman (20 & 21)

Bagian-20-----Home---Artikel
Dari nubuatan Alkitab kita tahu bahwa pada akhir jaman ini akan datang suatu masa penderitaan yang tidak pernah ada sebelumnya. Pada saat yang sama kita akan melihat bahwa bagi umat Tuhan masa ini merupakan masa di mana kemuliaan Tuhan turun atas mereka (Yesaya 60:1-5). Akibat yang tertulis dalam ayat 3-5 adalah bahwa bangsa-bangsa di dunia akan datang kepada umat Tuhan karena terang mereka. Terang itu menang! Dari ayat-ayat ini kita bisa menyimpulkan bahwa masa itu memang penuh dengan masalah, tetapi umat Tuhan akan menang. Seperti yang diajarkan bahwa Tuhan selalu membawa umatNya pada kemenangan, kita pun bisa berharap bahwa pada akhirnya umatNya akan berkemenangan (2 Korintus 2:14). Kita tidak boleh melupakan hal ini.
Goncangan yang sekarang datang ke atas dunia adalah untuk tujuan yang sama ketika penghakiman Tuhan turun atas Mesir – yaitu untuk memerdekakan umat Tuhan dan menghakimi allah-allah lain di dunia ini. Allah bukanlah sesuatu di mana engkau membungkuk memberi hormat, atau melakukan ritual untuk memenuhi tuntutannya, dan engkau meletakkan rasa percayamu kepda dia, bukan kepada Tuhan yang hidup. Semua ini akan digoncang sehingga tinggal tetapm apa yang tidak bisa tergoncang, yaitu kerajaan Tuhan, akan dinyatakan sebagai satu-satunya hal yang bisa dipercaya.
Kita tahu bahwa mengerti ekonomi sangat penting pada akhir jaman ini karena “tanda binatang” itu adalah tanda ekonomi, yang menentukan apakah kita bisa “membeli, menjual, atau berdagang” dalam sistem dunia. Mempunyai tanda binatang bukanlah dosa tetapi itu merupakan tanda adanya dosa, yaitu dosa menyembah binatang itu. Kita harus mengerti binatang ini, dan kita harus membangun hidup kita pada ekonomi lain – yaitu ekonomi kerajaan Tuhan yang akan datang.
Seperti pernah kita bicarakan, tidak ada peta yang berguna kecuali kita tahu ke mana kita akan pergi, dan di mana posisi kita pada peta itu sekarang ini. Ilmu ekonomi akan menjadi penting pada akhirnya, dan tanda binatang itu adalah tanda ekonomi karena kedua hal ini memang berkaitan dengan masalah-masalah utama hati manusia. Uang tidaklah jahat, tetapi 1 Timotius 6:10 berkata bahwa “akar segala kejahatan ialah cinta uang.” Terjemahan yang lebih bebas dari ayat tersebut adalah, “cinta akan uang bisa ditemukan di akar semua kejahatan”. Ini karena uang bisa menjadi berhala utama hati manusia. Berhala bukan hanya sesuatu yang kita sembah, tetapi yang kita percaya, bukannya Tuhan.
Ilmu ekonomi juga berkaitan dengan transaksi dasar manusia, dan mungkin merupakan barometer paling jelas dari hati manusia, yang menyingkapkan tentang bagaimana kita memperlakukan orang lain. Kita hanya akan membicarakan hal ini sejauh yang diperlukan untuk mengerti sebagian dari kekuatan-kekuatan dan kejadian-kejadian penting di dunia hari-hari ini. Akan tetapi, prinsip-prinsip yang kita pelajari dengan melakukan hal ini bisa berguna untuk mengevaluasi hal-hal lain yang juga sedang terjadi.
Mereka yang mempunyai banyak pengalaman dengan pelayanan pelepasan akan dengan cepat menemukan bahwa kebanyakan tekanan demonik masuk melalui trauma atau hal seperti itu. Hal yang sama juga terjadi dalam sejarah. Banyak gerbang neraka terbuka bagi masuknya kekuatan demonik ke dalam masyarakat dan kebudayaan melalui krisis dan trauma kebudayaan. Itulah sebabnya mengapa mengerti krisis ekonomi yang terjadi saat ini menjadi penting. Karena itu akan menjadi pintu terbuka bagi kejahatan-kejahatan besar yang akan datang ke bumi.
Seperti telah kita bicarakan secara singkat, ekonomi Amerika dibangun dari berbagai macam faktor, tetapi mesin pertumbuhan terletak pada usaha-usaha kecil. Usaha-usaha kecil ini sekarang membangun 50 persen kekuatan ekonomi Amerika, tetapi menyediakan lapangan kerja baru sebesar 70 sampai 80 persen. Kebanyakan dari usaha kecil ini adalah usaha keluarga, dan merupakan pilar serta fondasi ekonomi nasional. Kebanyakan inovasi-inovasi besar yang telah mendorong lahirnya dan tumbuhnya industri diawali dari individu-individu, kelompok-kelompok kecil, dan usaha-usaha kecil. Suatu dinamika yang kreatif bisa kita temukan pada kelompok-kelompok kecil ini yang jarang kita dapatkan pada perusahaan-perusahaan besar yang birokratis.
Walaupun bisnis-bisnis besar masih mewakili setengah dari perekonomian kita, pada awalnya mereka adalah usaha-usaha kecil. Agar ekonomi kita tetap kuat dan sehat, kita harus menjaga agar usaha-usaha kecil ini penuh dengan entreprenur dan orang-orang yang punya inisiatif. Tanpa mereka ekonomi kita bisa ambruk karena tidak ada pembaruan yang terjadi di pasar. Kelihatannya baik pemerintah maupun partai politik tidak benar-benar mengerti hal ini. Mereka yang menganggap dirinya pro-bisnis pun hanya berpihak pada bisnis besar dalam kebijakannya dan hanya melakukan sedikit hal untuk mempromosikan usaha-usaha kecil. Sekarang ini kita mempunyai pemerintah yang memusuhi bisnis dan memaksakan kebijakan serta program yang justru akan menghancurkan kehidupan yang vital bagi setiap bisnis – yaitu inisiatif.
Inilah yang menjadi penyebab mengapa ekonomi Marxis yang terpusat itu tidak pernah berhasil – karena organisasi birokratis yang besar mempersulit orang-orang maupun ide-ide yang kreatif dan inovatif - sehingga pada akhirnya akan menjadi kering.

Bagian – 21
Para presiden, baik dari partai Demokrat maupun Republik, anggota DPR, orang-orang pemerintahan, dan media kelihatannya tidak sadar akan fakta bahwa usaha-usaha kecil merupakan mesin ekonomi Amerika, dan dari situlah sebenarnya muncul kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi dunia. Dalam buku Marc Nuttle yang luar biasa, Moment of Truth, dia menulis salah satu pandangan paling penting yang pernah diucapkan oleh seorang pemimpin Cina. David Aikman, koresponden majalah Time, mewawancarai kepala negara Cina Komunis, Jiang Zemin, pada tahun 2002, dan bertanya apa yang Zemin pernah inginkan untuk masa depan Cina. Jawabannya sangat mengejutkan Aikman maupun dunia ketika dia berkata: ‘Saya ingin negara saya menjadi negara Kristen.’
Ketika ditanya mengapa, jawaban Zemin merupakan suatu penyingkapan yang luar biasa. Dia menjelaskan bahwa sebuah kelompok sarjana Cina telah menghabiskan waktu duapuluh tahun untuk menyelidiki mengapa bangsa Cina terus ketinggalan dari bangsa Barat dalam bidang pengetahuan, industri dan kebudayaan. Setelah mempertimbangkan setiap kemungkinan, mereka menyimpulkan bahwa warisan agama dari orang-orang Barat inilah yang memungkinkan mereka mencapai kemajuan seperti itu. Pernyataan kelompok Cina ini sebagai berikut: ‘Salah satu tugas yang diberikan kepada kami ialah untuk memperhatikan apa yang membuat berhasil, atau keunggulan orang Barat, di seluruh dunia. Kami mempelajari apa yang bisa kami pelajari, baik dari sudut pandang sejarah, politik, ekonomi, maupun kebudayaan. Pertama-tama, kami mengira karena kekuatan militer. Kemudian kami mengira karena sistem politiknya bagus. Berikutnya, kami fokus ke sistem ekonomi. Tetapi selama duapuluh tahun terakhir, kami sadar bahwa inti dari budaya anda adalah agama anda, yaitu Kekristenan. Inilah yang membuat orang Barat kuat. Fondasi moral Kristen kehidupan sosial maupun budaya itulah yang memungkinkan munculnya kapitalisme, dan kemudian transisi yang berhasil dari politik demokrasi. Kita sangat yakin akan hal ini. (Dikutip dari Jesus in Beijing: How Cristianity is Changing the Global Balance of Power, by David Aikman).
Dengan memberi kebebasan ekonomi lebih dan lebih lagi, Cina telah mulai memakai kekuatan ekonomi yang memberikan kebebasan sederhana ini. Tetapi, sebagaimana dimengerti oleh Zemin, bukan hanya kebebasan ekonomi yang membuat Amerika dan negara barat menduduki posisi tinggi – melainkan worldview yang alkitabiah. Ada tujuan di balik kemakmuran. Tetapi, di dalam ekonomi terbesar yang pernah berkembang ini, hal paling mendasar itu sekarang sedang terkikis. Di depan para pemimpin dua negara komunis besar yang terkejut dengan perkembangan ini, Amerika yang pernah memimpin perkembangan ekonomi paling kuat dalam sejarah, sekarang sedang membuang worldview alkitabiah mereka yang justru sekarang sedang dipeluk oleh negara-negara komunis itu. Saya telah menubuatkan hal ini dalam buku yang saya tulis pada tahun 1988, The Harvest, tetapi saya mengakui bahwa melihat hal itu terjadi masih membuat saya terkejut.
Kita telah membicarakan tentang usaha kecil yang bisa menciptakan lebih dari 70 persen pekerjaan baru di Amerika, dan kebanyakan usaha itu merupakan usaha keluarga. Dorongan yang paling kuat dari usaha ini adalah keluarga, dan keluarga dipersatukan oleh iman. Hal-hal tersebut telah tererosi di Amerika, demikian juga infrastruktur dasar yang bisa menopang kekuatan dan kemakmuran Amerika yang berkelanjutan.
Kadang-kadang Alkitab membuat perbedaan antara kekayaan dan harta. Harta biasanya datang dengan mudah dan cepat, dan menghilang dengan mudah dan cepat pula. Tetapi kekayaan adalah hasil dari perencanaan yang baik, kesetiaan, kesabaran, dan ketekunan. Kekayaan datang lebih pelan dan lebih sulit tetapi akan bertahan melewati beberapa generasi dan biasanya berlipatganda apabila prinsip yang sama dengan saat diciptakan dilanjutkan. Kekayaan itu lebih dari sekedar neraca pembayaran atau uang di rekening – dia adalah sumber-sumber yang dikumpulkan untuk suatu tujuan. Sumber ini biasanya diusahakan bersama oleh suatu keluarga atau beberapa keluarga.
Demikian juga Amerika membangun suatu kekayaan karena dorongan suatu tujuan. Hal ini memang tidak berlaku untuk semuanya, tetapi berlaku bagi inti Amerika. Tujuan-tujuan itu tetap ada karena moralitas dan nilai-nilai yang dijaga oleh mayoritas orang. Tetapi elemen-elemen yang paling berbahaya masuk ke dalam kebudayaan Amerika ketika mayoritas ini menjadi “mayoritas tak bersuara”. Karl Marx mengajar bahwa minoritas kecil yang bergairah akan mengendalikan mayoritas yang pasif. Demikianlah cara Amerika hari ini dikuasai oleh kekuatan-kekuatan yang berlawanan dengan segala sesuatu yang telah membangun Amerika menjadi bangsa yang besar dan kuat.
Titik puncak sejarah biasanya dilewati melalui minoritas kecil yang aktif. Sekarang, lebih dari setengah abad, minoritas kecil dengan suara keras telah mendikte arah tujuan Amerika. Si mayoritas yang berjumlah besar dan bisa membalikkan arah, menjadi semakin pasif. Tanpa adanya dering jam pembangun tidur, spiral menurun yang menuju kontrol terpusat akan lebih sulit dibalikkan. Memang belum sampai ke arah sana, dan kelihatannya akan ada kebangunan yang dahsyat atas ancaman ini. Keadaan ini seperti tumpahan minyak di Gulf Coast, di mana selalu ditemukan situasi yang lebih buruk dari yang kita perkirakan. Mungkin sekarang ini merupakan waktu yang sangat berbeda, di mana begitu banyak warga negara membaca Konstitusi, Pernyataan Hak-hak Manusia, mempelajari sejarah nasional, bahkan membaca RUU. Ini merupakan fondasi suatu pengharapan.
(disadur dengan bebas oleh Iskak Hutomo dari Prepared for the Times oleh Rick Joyner)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar