Sabtu, 05 Juni 2010

Siap Menghadapi Akhir Jaman (18 & 19)

Bagian-18-----Home---Artikel
ANTIKRIS MUNCUL KARENA AMBRUKNYA EKONOMI DUNIA

Dalam pemilihan umum terakhir ini saya diminta untuk berbicara dengan salah seorang calon presiden selama satu jam. Saya setuju dengan calon ini dalam banyak hal, terutama masalah-masalah sosial, dan saya senang bahwa itu menjadi alasan-alasan utama yang mendorong dia untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Saya ingin melihat dia menang, tetapi Tuhan telah menunjukkan bahwa masalah utama dalam pemilu kali ini adalah masalah ekonomi, bukan masalah sosial yang begitu penting bagi dia. Saya menghabiskan waktu seluruh jam untuk meyakinkan dia tentang hal ini. Saya juga berusaha membuat dia mengerti tentang tanda-tanda yang sedang terjadi dalam ekonomi kita, krisis subprime yang sedang membayang, dan mewaspadai serta mencari tahu mengapa Bank Sentral berhenti mencetak laporan uang beredar (M1) yang biasa dilakukan setiap minggu. Calon presiden ini memang tidak tertarik atau tidak mengerti apa yang saya bicarakan.
Saya sangat menghargai semangat banyak orang Kristen tentang masalah sosial yang krusial di jaman kita ini seperti hak untuk hidup, dan nilai-nilai keluarga. Tetapi kalau ekonomi kita ambruk dengan cara seperti yang bisa diperkirakan, hal-hal tersebut tidak akan menjadi masalah utama. Cara sederhana untuk bertahan di tengah-tengah kekacauan yang tak terbayangkan dan situasi anarkis akan menjadi masalah yang utama.
Saya tidak tahu apakah calon presiden ini bisa menjadi presiden sekarang seandainya dia memperhatikan peringatan-peringatan yang saya kemukakan. Tetapi, setelah krisis ekonomi itu terbuka, ekonomi memang merupakan isu terbesar dalam pemilu, dan itu merupakan alasan utama mengapa Presiden Obama dipilih, walaupun saya merasa Pemerintahan Obama juga tidak mengerti ekonomi, setidaknya ekonomi Amerika. Kalau mereka mengerti, mereka tidak akan terus mengusulkan dan mengimplementasikan kebijakan-kebijakan serta membuat pernyataan-pernyataan yang sangat merusak prospek pemulihan ekonomi.
Banyak teman saya berkata bahwa Pemerintahan Obama memang sengaja merusak kekuatan ekonomi Amerika, setidaknya membawa turun dari posisi superpower, serta membuatnya setara dengan negara-negara lain. Sebagian bahkan percaya bahwa memang ada tujuan untuk mengimplementasikan ekonomi Marxis dan kontrol atas Amerika. Saya mengakui bahwa ada banyak bukti yang mengindikasikan hal ini, tetapi secara pribadi saya tidak berpikir bahwa ada kesengajaan untuk menghancurkan kekuatan Amerika. Saya benar-benar yakin bahwa hal itu dilakukan, sengaja atau tidak, karena adanya ketidakmengertian.
Saya bukannya tidak percaya bahwa Presiden Obama mempunyai pengaruh Marxis dalam hidupnya atau dalam Pemerintahannya. Ada banyak. Saya pernah belajar Marxisme cukup dalam, dan banyak strategi dan kebijakan dasar yang diikuti oleh Pemerintahan Obama memang benar-benar Marxis, baik mereka sadari atau tidak. Orang bisa diajar banyak hal dan tidak mengetahui sumber yang sebenarnya, walaupun banyak dalam Pemerintahan Obama, terutama sebagian besar para czar yang ditunjuk langsung jelas tahu bahwa sumber filosofi mereka adalah Marxisme.
Presiden Obama juga bisa seorang Marxis yang percaya bahwa dia sedang melakukan hal terbaik bagi Amerika. Saya rasa itu tidak benar, tetapi bisa saja dia percaya dan mengira hal itu adalah yang terbaik. Tetapi itu adalah hal yang salah. Presiden Vladimir Putin pernah mengingatkan dalam pertemuan mereka bahwa Presiden Obama tidak menangkap pesan yang jelas dalam sejarah – bahwa Marxisme tidak bisa jalan. Marxisme tidak pernah dan tidak akan pernah berhasil. Itu merupakan kebodohan ekonomi. Paham ini justru akan membuat miskin setiap bangsa yang mengimplementasikannya. Ini merupakan kasus utama dari definisi Einstein tentang kegilaan – melakukan hal yang sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil yang berbeda.
Seperti pernah saya katakan, jika engkau tidak mengubah arah, engkau akan sampai ke mana engkau menuju. Kalau kita tidak segera mengubah arah kita, ekonomi Amerika akan meledak ke dalam. Itu tidak perlu terjadi, tetapi akan terjadi. Perbaikan-perbaikan yang sekarang dilakukan oleh pemerintah bisa digambarkan sebagai pertolongan yang dilakukan terhadap pasien dengan memakai lintah untuk membuat pendarahan sehingga darah kotornya bisa dikeluarkan. Dalam kondisi lemah, pendarahan itu bodoh dan bisa membunuh pasien. Ekonomi Amerika adalah pasien yang sangat sakit sekarang ini, demikian juga ekonomi dunia. Dengan beberapa pengecualian, ekonomi dunia sedang dalam kondisi seburuk Amerika.
Banyak ahli-ahli dan guru-guru Alkitab percaya bahwa ambruknya ekonomi dunia akan mendahului munculnya antikris yang kelihatannya mempunyai jawaban bagi masalah besar yang sedang dihadapi. Kalau memang benar demikian, dan ini adalah destini, bagaimana kita mempersiapkan diri? Kalau tidak, dan kita membiarkan hal itu terjadi karena kita tidak melakukan apa-apa, maka kita telah gagal dalam tujuan kita dengan cara paling dasar untuk menjadi terang dan garam bagi dunia.
Bahkan kalaupun ambruknya ekonomi dunia merupakan destini, yang kelihatan semakin lama semakin jelas, kita mempunyai kewajiban untuk terlibat dan menolak serangan musuh sebisa mungkin. Dalam Daniel 11:31 yang berbicara tentang menegakkan “kekejian yang membinasakan”, ayat berikutnya berkata, “tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak” (Daniel 11:32). Mereka yang mengenal Tuhan adalah orang yang bertindak dan menunjukkan kekuatan di dalam kegelapan yang paling pekat sekalipun. Itu adalah destinimu.

SIAP – 19-----Home---Artikel
AWAS: IMAN YANG SALAH MEMBINASAKAN!

Selama lebih dari setengah abad ada suatu aliran kuat yang menyapu seluruh permukaan dunia yaitu pengajaran tentang iman. Hal ini terjadi karena pada hari-hari yang akan datang kita memang membutuhkan iman lebih kuat lagi. Sebagian orang selalu melakukan secara ekstrim apa yang dikatakan Tuhan, dan itu juga terjadi dengan pengajaran tentang iman. Petrus menulis dalam 2 Petrus 3:16 bahwa mereka yang tidak teguh imannya dan kurang mengerti justru memutarbalikkan Firman dan pada akhirnya membinasakan diri mereka sendiri. Sebagian orang mengajarkan pengajaran iman sedemikian ekstrim sehingga mereka tidak bisa mendengar firman nubuatan yang mereka anggap negatif atau yang memprediksi datangnya masalah karena sifatnya “negatif”. Tentu saja hal ini merupakan penolakan 75 persen nubuatan yang alkitabiah, termasuk yang diberikan oleh Yesus Sendiri, yang sebenarnya lebih dari seorang nabi. Nubuatan-nubuatan ini bukanlah diberikan untuk menakut-nakuti kita, melainkan agar kita siap, sehingga kita berkemenangan dan menjadi saksi Tuhan dalam kerajaanNya yang tak tergoncangkan.
Khayalan yang menganggap bahwa nubuatan negatif tidak berasal dari Tuhan akan membuat mereka yang terikat oleh pengertian ini akan menjadi korban di masa depan. Ini sudah terjadi pada banyak orang. Saya telah mendengar beberapa pengajar iman yang populer berkata bahwa mereka memiliki iman sehingga hal-hal tertentu yang diprediksi tidak akan terjadi. Tetapi hal itu ternyata terjadi. Bukan hanya sekali saya mendengar evaluasi mengapa hal itu terjadi, tetapi itu menunjukkan adanya suatu kemungkinan diskoneksi dengan iman yang sebenarnya, yang alkitabiah. Iman yang benar dibangun melalui mendengarkan Firman Tuhan, baik tentang hal yang menyenangkan maupun yang tidak. Akan tetapi, setiap hal negatif yang akan terjadi akan memudar oleh datangnya hal terbesar yang baik – yaitu datangnya Kerajaan Tuhan. Maksud utama Tuhan bagi semuanya adalah kebaikan, tetapi kita harus memilih untuk mengikuti dan taat kepadaNya.
Selama bertahun-tahun saya memberikan peringatan profetik yang justru berlawanan dengan apa yang dikatakan oleh kebanyakan orang. Walaupun saya sering dituduh mengatakan hal yang tidak saya katakan, saya mempunyai catatan bagus tentang prediksi yang saya katakan. Saya tidak mengatakan hal ini untuk membela diri, tetapi demi kebaikanmu. Kalau engkau mempunyai reputasi sebagai orang yang profetik, engkau akan menjadi sasaran, dan semakin engkau tajam, semakin banyak orang yang mencari-cari kesalahanmu. Walaupun pencari kesalahan memang tidak diutus oleh Tuhan, dan menurut kitab Yudas akan mengalami akhir yang mengerikan, Tuhan memakai mereka untuk memurnikan orang-orang yang akan dipakaiNya untuk menyampaikan pesan. Tetapi kita tidak bisa mengharap bahwa banyak orang akan mengakui suara profetik yang benar sebelum orang itu mati dan tidak menjadi ancaman. Domba-domba Tuhan mengenal suaraNya, dan kalau kita mengucapkan kata-kataNya, umatNya akan mendengar.
Ketika saya mulai bernubuat tentang datangnya masalah ekonomi beberapa tahun sebelum terjadi, teman-teman dekat sayapun berkata bahwa saya seharusnya jangan terlalu negatif. Sebagian bahkan mengambil jarak karena hal ini. Ketika krisis ekonomi itu terjadi, sebagian orang bahkan berkata bahwa kamilah yang mendorong hal itu terjadi dengan nubuatan-nubuatan negatif. Sampai Raja kita datang, kita bisa memaklumi terjadinya hal-hal seperti ini. Tetapi kalau kita tidak menjadi dewasa dengan evaluasi kita mengenai waktu, dan nubuatan, kita akan menjadi semakin kacau. Jika kita terpanggil untuk bernubuat, kita harus memperoleh kepuasan dan perkenanan dari atas, bukan dari manusia, yang seringkali adalah justru orang-orang Kristen. Tahu akan perkenanan Tuhan itu lebih dari cukup. Tetapi kita tidak boleh lupa bahwa kita di sini adalah untuk membantu orang lain – termasuk mereka yang menolak kita. Bukankah itu juga yang pernah dilakukan Yesus?
Yesus berkata dalam Lukas 6:26, “Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu." Jika yang kita cari adalah perkenan dan penerimaan dari manusia, maka akhirnya kita akan menjadi nabi palsu. Rasul Paulus menulis dalam Galatia 1:10, “Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.” Takut akan manusia, atau hidup untuk menyenangkan manusia, akan menimbulkan kompromi pada pelayanan yang benar kepada Tuhan.
Penolakan itu terjadi pada pelayanan profetik manapun. Semakin diurapi dan efektif pelayanmu, semakin engkau mengalami penolakan. Tetapi, seperti salah satu nabi yang mengalami penganiayaan, yaitu Yeremia, kita tidak boleh kehilangan kasih kepada umat Tuhan karena hal itu bisa membuat kita jatuh. Kita harus belajar menerima penolakan sebagai kehormatan, sama seperti para rasul menerima rasa malu karena dipukuli sebagai suatu kehormatan, bersukacita karena mereka dianggap layak untuk menderita bagi nama Tuhan. Kepahitan, yang sebenarnya adalah penolakan untuk mengampuni, atau penolakan, akan menghancurkan pelayanan profetik yang benar secepat rasa takut akan manusia atau dosa.
Saya sekarang akan mengatakan hal ini untuk mengingatkan baik diri sendiri maupun engkau, bahwa nanti kita akan berbicara tentang hal-hal yang kontroversial. Saya tidak punya masalah dengan kontroversi sepanjang saya tahu bahwa hal itu benar dan membantu mereka yang mendengarnya. Ketika saya berkata bahwa tahun 2010 akan menjadi tahun yang paling intens dan berbahaya, dan tahun-tahun berikutnya akan semakin bertambah lagi, mungkin tidak banyak yang mendukung pernyataan itu. Tetapi, setelah melewati tiga bulan pertama, sebagian berkata bahwa tahun ini merupakan tahun yang paling berat dan berbahaya dalam generasi ini. Sekarang kita sedang menghadapi beberapa bahaya dan krisis besar dalam kehidupan, dan pertempuran itu baru dimulai. Masalah ini harus dibicarakan, dan dibicarakan dengan jelas.
Sebagian mungkin tergoda untuk berpikir bahwa krisis ekonomi sedang mengalami trend perbaikan. Walaupun kita mengalami beberapa periode penangguhan, mereka yang benar-benar tahu apa yang sedang terjadi, dan yang tidak ada di pemerintahan atau media, akan bisa melihat bahwa sinyal-sinyal fundamental keadaan ekonomi yang sebenarnya semakin membahayakan setiap hari. Kita harus mengerti diskoneksi ini dan apa implikasinya.
Saya juga bernubuat bahwa tahun 2010 adalah tahun terbaik bagi mereka yang mengikut Tuhan dan tidak mengikuti keinginan sendiri. Saya sangat yakin akan hal ini sama yakinnya dengan bahaya yang ada. Ada yang memberitahu saya bahwa bahasa Cina untuk kata “krisis” adalah sama dengan kata “kesempatan”. Inilah yang terjadi hari-hari ini. Mungkin tidak akan ada kesempatan sebaik sekarang bagi Injil. Kejatuhan ekonomi pun akan membawa kesempatan ekonomi bagi mereka yang mengerti dan siap menghadapinya. Nubuatan alkitabiah menunjukkan bahwa mereka ini adalah umat Tuhan. Inikah waktunya? Kita juga perlu membicarakan hal ini dengan jelas agar siap.
(disadur dengan bebas oleh Iskak Hutomo dari Prepared for the Times oleh Rick Joyner)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar