Minggu, 25 April 2010

GEREJA HARI KETIGA

Transisi dari ‘Budaya Revival’ menjadi ‘Budaya Kuasa Kebangkitan’------Home

Waktu penyembahan Tuhan mengatakan dalam hati saya mengenai tiga hal berikut:
1. Pertemuan-pertemuan di Gereja akan menerima angin segar Roh Allah dan seluruh pertemuan akan dikuasai oleh kehadiran Allah yang dimanifestasikan.
2. Akan segera dilepaskan jubah-jubah ke Gereja untuk memberdayakan umat bisa melakukan hal-hal yang luarbiasa bagi Kerajaan Allah. Mereka yang ada di tempat persembunyian dan persiapan akan muncul dengan kuasa.
3. Suara Tuhan bukan hanya akan terdengar dari mimbar melalui kotbah dan pengajaran yang diurapi, tetapi juga akan terdengar dari tempat-tempat duduk jemaat. Akan dibangkitkan pengurapan segar pernyataan profetis korporat. Suara Allah akan terdengar melalui umat-Nya.
Sewaktu saya merenungkan ketiga pewahyuan ini, Tuhan juga berbicara mengenai perpindahan (shift) dalam cara-cara pikir (mindsets) yang berkenaan dengan kebangunan/revival/revitalisasi/pembaharuan/restorasi/stimulasi/penguatan.
Allah sedang mentransisi Gereja dari ‘budaya revivalmenjadi ‘budaya kuasa kebangkitan’. Keduanya berbeda. Budaya itu merupakan seperangkat kepercayaan, nilai-nilai, praktek-praktek, cara-cara pikir, tindakan-tindakan, dan perilaku yang dilakukan dan dihargai oleh sekelompok orang. Budaya itu yang menandai dan mencirikan cara hidup kita.
Secara profetis Allah sedang membawa umat-Nya memasuki waktu hari ketiga. Jika ada hari ketiga maka harus ada hari peratama dan hari kedua. Saya ingin menjelaskan apa arti dan bagaimana hal tersebut bisa memberi dampak dalam kehidupan kita di musim yang berikut ini.
Nabi Hosea membicarakan proses transisi / perubahan dari hari pertama ke hari kedua, hari kedua ke hari ketiga, dimana masing-masing hari itu penting. Seperti seringkali terjadi dalam suatu nubuatan, nubuatan Hosea bisa juga diterapkan ke berbagai tingkatan. Nubuatan akan teraplikasikan dalam perjalanan bersama Allah baik secara pribadi maupun secara korporat, serta dalam proses yang akan dialami oleh umat Allah.
Hosea 6:1-2 mengatakan, "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita. Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan (mempercepat, memberi kehidupan) kita, dan (pada hari ketiga) kita akan hidup di hadapan-Nya. (AMP) (lihat juga Yesaya 26:19; Yehezkiel 37:1-10).

Hari PERTAMA
"Mari kita kembali kepada Tuhan."
Hari pertama itu ditandai dengan berbalik kepada Tuhan.
Ini mengenai pengoyakkan hati kita dan bertobat sungguh-sungguh atas segala sesuatu yang ada dalam kehidupan kita yang mendukakan hati Allah.
Kisah 3:19 menyatakan, ‘Karena itu sadarlah dan bertobatlah (ubah pikiran dan tujuan); berbalik dan kembali (kepada Allah), supaya dosamu dihapuskan (disingkirkan, dicuci bersih), itu adalah waktu penyegaran (pemulihan dari pengaruh panas, dengan pemberian udara segar) yang datang dari hadirat Tuhan.’ (AMP)
Bertobat berarti "mengubah cara pikir dan tujuan kita." Ini berarti mengubah cara berpikir dan motivasi kita. Pertobatan akan membuat kita berbalik dan berjalan dengan cara yang berbeda / berlawanan arah dari kehidupan dosa, dan kembali kepada Allah. Dengan berbalik sepenuhnya kepada Allah akan menjadikan semua dosa kita dibersihkan dan disingkirkan, sehingga bisa menerima angin segar hadirat Allah dalam kehidupan kita. Penyegaran Allah ini akan membawa pemulihan dari dampak dosa. Pertobatan sejati tidak hanya mengubah cara pikir dan motif kita, tetapi juga perubahan perilaku. Pertobatan membawa perubahan sejati secara internal yang akan menghasilkan transformasi yang bisa dilihat dari luar.

Hari KEDUA
"Setelah dua hari Dia akan membangkitkan kita (mempercepat, memberi hidup)."
Hari kedua ditandai dengan kebangunan / kebangkitan.
Kebangunan berarti "mempercepat dan memberi hidup." Kebangunan berarti membawa sesuatu yang mati atau sekarat untuk hidup kembali. Revival itu untuk Gereja. Revival akan membawa kebangunan ke dalam hati umat Allah. Revival membuat kita diisi dengan kehidupan Allah yang segar, yang akan mengaduk kita dari roh yang menunda-nunda dan apatis, menyulut gairah di dalam hati akan perkara-perkara yang dari Allah. Ini akan menciptakan gairah untuk intim dan untuk melakukan hal-hal yang bisa menggerakkan hati-Nya, seperti mencari dan menemukan mereka yang terhilang.
Dalam revival Gereja akan disegarkan, dipulihkan, dan dijadikan menyala-nyala kembali. Gairah rohani disulut kembali. Ini terjadi saat Allah menjumpai kita dangan cara yang kuat dan dalam, membangunkan hati kita kepada Dia. Dalam keadaan ini kita seringkali akan mengalami penyembuhan batin, kemerdekaan, dan kemenangan pribadi. Hadirat Allah yang termanifestasi menjadi begitu nyata saat kita menghabiskan waktu bersekutu dengan Dia, meskipun sekedar dengan ‘rebahan di lantai’ di bawah kemuliaan-Nya.
Walaupun kedua hari ini begitu mulia, kita tidak boleh hanya sampai di sini saja! Begitu banyak mereka yang hanya menikmati kedua hari ini dan tidak pernah mau bangkit dari lantai. Mereka senang akan sensasi yang menegakkan bulu roma dan perjumpaan. Mereka sepertinya mau tetap tinggal dalam keadaan itu selama-lamanya. Seluruh ‘budaya revival’ selama ini hanya dibentuk dengan dua hari itu saja.
Tetapi Allah masih punya sesuatu bagi kita semua!

Hari KETIGA
"Di hari ketiga Dia akan membangkitkan kita sehingga kita bisa hidup di hadapan-Nya."
Allah membawa kita memasuki ‘Kehidupan Hari Ketiga.’
Di hari pertama kita bertobat dan berbalik kepada Allah. Di hari kedua kita dibangkitkan, dibangunkan, dan disegarkan. Di hari ketiga kita dibangkitkan untuk hidup di hadapan Dia dengan kuasa.
Allah sedang mentransisikan Gereja dari ‘budaya revival’ menjadi ‘budaya kebangkitan kuasa’.
Hari ketiga itu mengenai kebangkitan kuasa.
Ini jelas bisa dilihat dari nubuatan Allah kepada Yehezkiel di Yehezkiel 37.
Yehezkiel 37:1-10 menyatakan, ‘Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak (tulang-tulang manusia) bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!" (lihat juga 1 Korintus 15:35). Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! (lihat juga Yohanes 5:28). Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu (tulang-tulang kering) hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN (Penguasa Yang Berdaulat, Yang menghendaki pelayanan yang loyal dan ketaatan)."
Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah (mengguntur) suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada (di atas tulang-tulang) dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali."
Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka (tulang-tulang), sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar. (AMP) (lihat juga Wahyu 11:11).
Pertama-tama, ada penyelarasan Ilahi terhadap tulang-belulang. Penyelarasan ini menyatakan adanya hal-hal yang sedang diletakkan di tempatnya. Tulang-tulang digoncang dan diatur ulang bersama-sama. Saat kita bertobat kepada Allah kita akan diselaraskan dengan benar dan dihubungkan dengan tepat ke tubuh.
Begitu sudah terjadi penyelarasan, Allah kemudian membangkitkan tubuh dengan menghembuskan nafas ke dalamnya. Ini terjadi saat Allah membangkitkan dan membangunkan umat-Nya. Ini merupakan kemuliaan hari kedua.
Tetapi Allah melanjutkan bergerak dan pada akhirnya, bukan hanya tubuh yang diisi dengan kehidupan baru, tetapi akan dibangkitkan dan akan berdiri di atas kakinya, dan ada tentara yang sangat besar!
Allah membuat kita bergerak di luar kebangunan pribadi dan korporat untuk bergerak maju ke suatu tempat sebagai pasukan besar-Nya di atas muka bumi. Inilah mengapa di hari kedua kita begitu dipenuhi secara melimpah agar di hari ketiga kita mengalirkan kuasa, kemuliaan, dan anugerah Allah bisa mengalir ke setiap mereka yang ada di sekitar kita. Inilah saat dimana kita bisa mulai hidup di hadapan Allah dalam kuasa kebangkitan. Inilah saat dimana kita bisa bergerak dalam dominion-Nya dengan otoritas Kerajaan untuk bergerak maju ke dunia yang ada di sekitar kita. Inilah saat kita bangkit dari lantai, saat ‘berendam di hadirat-Nya’, untuk dimobilisasi, diperlengkapi, dan diberdayakan sehingga mampu melakukan perkara-perkara perkasa dan luarbiasa!
Inilah HARI KETIGA itu!

Hujan Akhir yang lebat – Waktu Kedewasaan Penuh dan Penuaian
Hosea kemudian bernubuat, ‘Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal (menghargai, memberi perhatian sepenuhnya, dan menghormati) TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan (deras) pada akhir musim yang mengairi bumi.’ (Hosea 6:3, AMP).
Sewaktu kita bergerak di hari ketiga kita akan melihat dilepaskannya hujan akhir yang lebat.
Di Yoel 2:23 disebutkan bahwa sewaktu orang-orang mengoyakkan hatinya dan berbalik sepenuhnya dalam pertobatan kepada Allah, kita akan melihat Allah memulihkan bukan saja kerohanian umat-Nya, tetapi bahkan hujan-hujan musimannya. Saat Israel memberontak mereka kehilangan tuaiannya karena hujan-hujan musimnya dikacaukan. Begitu Allah memulihkan hujan awal dan hujan akhir, kita bisa melihat sesuatu yang gilang-gemilang terjadi.
Di Yoel 2:24-26 dikatakan Allah membuat tempat pengirikan penuh dengan gandum dan tempat-tempat pemerasan akan penuh dengan anggur dan minyak.
Ada dua macam hujan tahunan di Isreal. Hujan awal dan hujan akhir. Keduanya punya arti dan maksud dan datang di waktu dan musim yang khusus. Hujan awal akan datang sekitar bulan September/Oktober. Tujuannya untuk melembutkan tanah sehingga benih bisa ditanam. Hujan akhir turun di sekitar bulan April. Hujan ini turun dengan suatu maksud untuk menjadikan tuaian matang.
Hosea secara khusus bernubuat tentang hujan akhir. Ini hujan penuaian. Allah membawa umat-Nya ke tempat penuaian. Penuaian berbicara tentang kematangan yang penuh. Saat Gereja mulai hidup dalam kuasa kebangkitan sejatinya, bukan hanya umat Allah akan sampai ke kedewasaan penuhnya, tetapi penuaian yang penuh jiwa-jiwa akan datang. Kita ada di musim hujan akhir dimana Allah membawa umat-Nya ke kedewasaan sehingga kita akan sepenuhnya diberdayakan untuk mengambil tuaian hari-hari terakhir di bumi.
Sekarang ini saat berpindah dan bergerak dengan Roh Kudus untuk memasuki musim berikutnya. Saat Allah membangkitkan kita, kita juga harus bergerak bersama Dia dengan mau bangkit dari lantai gereja yang nyaman dan mau memasuki dunia dimana kuasa kebangkitan-Nya bisa dilihat. Bersiaplah untuk menjadi bagian Gereja Hari Ketiga yang Allah sedang bangkitkan di hari-hari terakhir ini.
Bertobatlah, bangun dan bangkitlah, lalu bergerak maju dalam kuasa di waktu hujan akhir untuk membawa tuaian hari terakhir. Kita diciptakan sebagai bagian tentara besar Allah untuk bergerak maju melepaskan kuasa dan kemuliaan-Nya memasuki dunia yang ada di sekitar kita.
Saduran bebas oleh Iskak Hutomo dari The Third Day Church: Transitioning from "Revival Culture" to "Resurrection Power Culture" oleh Matt Sorger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar